Mahathir Mohammad Resmi Menjadi Perdana Menteri Baru Malaysia

Mahathir Mohammad Resmi Menjadi Perdana Menteri Baru Malaysia
Raja Malaysia, Sultan Muhammad V, merestui pelantikan Mahathir Mohammad sebagai Perdana Menteri baru negara tersebut, Kamis 10 Mei 2018, (reuters)

MALAYSIA - Mahathir Mohammad, 92, resmi menjadi Perdana Menteri Malaysia setelah mengucapkan sumpah jabatan di Istana Negara, Damansara, Malaysia, Kamis malam 10 Mei 2018.

Dalam upacara pelantikan Mahathir sebagai perdana menteri ketujuh negeri jiran tersebut, ia tampak didampingi istrinya Siti Hasmah serta para pemimpin partainya dalam koalisi Pakatan Harapan di antaranya Presiden Parti Keadilan Rakyat (PKR) Wan Azizah Wan Ismail besera anak yang juga wakilnya, Nurul Izzah Anwar.

Dengan dilantiknya Mahathir, ia menjadi sosok tertua yang menjabat kepala pemerintahan. Ini bukanlah pertama kali Mahathir menjabat PM. Ia pernah menjabat kepala pemerintahan negara federal tersebut kurun waktu 1981-2003.

Sementara itu di luar Istana Negara, ramai warga yang menyambut pelantikan Mahathir. Mereka memadati kawasan sekitar Istana Negara seraya mengibarkan bendera partai, umumnya PKR, dan berteriak, "Reformasi! Reformasi!"

Sebelumnya, seperti dilansir CNNIndonesia, Raja Malaysia, Sultan Muhammad V, merestui pelantikan Mahathir Mohammad sebagai perdana menteri baru negara tersebut, Kamis petang 10 Mei 2018.

Hal itu diungkap dalam pernyataan resmi yang dikeluarkan Istana Negara yang berada di Jalan Duta, Kuala Lumpur, Malaysia.

Dalam surat tersebut disebutkan Istana Negara telah menerima hasil resmi Pemilu Raya Umum (PRU) Malaysia dari Komisi Pemilu pada pukul 14.45 waktu setempat. Selain itu, sebelumnya pada pukul 13.38 waktu setempat Istana Negara juga mendapatkan surat dari anggota koalisi Pakatan Harapan yang meminta pelantikan Mahathir sebagai perdana menteri baru.

"Yang Dipertuan Agung XV Sultan Muhammad V setelah memverifikasi semua dokumen, bertemu dengan Datuk Seri Wan Azizah, Tan Sri Muhyiddin Yassin, Lim Guan Eng, dan Haji Mohammad Sabu pada pukul 17.00 di Istana Negara," demikian keterangan dalam pernyataan resmi Istana Negara.

Setelah Yang Mulia bertanya kepada mereka dan mendengarkan pandangan-pandangan mereka, maka memutuskan Tun Dr Mahathir untuk membentuk pemerintahan federal selanjutnya berdasarkan pasal 43 (2a) dalam Konstitusi Federal. Yang Mulia kemudian setuju untuk menyumpah Tun Dr Mahathir sebagai Perdana Menteri pada 21.30.

Waktu di Malaysia lebih cepat satu jam dibandingkan Waktu Indonesia Bagian Barat. Sehingga, pelantikan itu digelar mulai pukul 20.30 WIB. Sementara itu, seperti dikutip dari media-media massa Malaysia, Mahathir dilaporkan mengucapkan sumpah di hadapan Sultan Muhammad V di Istana Negara pada pukul 21.57 waktu setempat.

Dalam pernyataan itu dijelaskan pula bahwa Istana Negara membantah segala dugaan bahwa Sultan Muhammad V menunda penunjukan Mahathir sebagai Perdana Menteri menggantikan Najib Razak.

"Yang Mulia menantikan untuk bekerja bersama Tun Dr Mahathir dan pemerintahannya untuk bangsa dan rakyat kita yang lebih baik," demikian tutup dalam pernyataan resmi Istana Negara yang ditandatangani Pengawas Rumah Tangga Istana Negara Dato Wan Ahmad Dahlan.

Menanggapi hasil pemilu, Mahathir sebelumnya mengatakan seorang perdana menteri ditunjuk oleh koalisi yang memenangkan pemilu, yaitu Pakatan Harapan. Sesuai dengan hasil hitung cepat kemarin, PH memenangkan mayoritas dengan meraih lebih dari 112 dari 222 kursi parlemen. Momen pemilu kali ini menjadi tonggak sejarah bagi Malaysia karena untuk pertama kalinya rezim Barisan Nasional digulingkan sejak merdeka. (red)

Berita Lainnya

Index