KPU Riau Ajak Masyarakat Meranti Peduli Hak Pilih

KPU Riau Ajak Masyarakat Meranti Peduli Hak Pilih
Komisioner Divisi Hukum dan Pengawasan KPU Riau, Ilham Mohammad Yasir, menjadi Pembina apel Gerakan Melindungi Hak Pilih di Kepulauan Meranti
MERANTI - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Riau dan Kabupaten Kepulauan Meranti mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Kepulauan Meranti yang telah memenuhi syarat memilih, untuk peduli terhadap hak pilih.
 
Ajakan itu disampaikan Komisioner Divisi Hukum dan Pengawasan KPU Provinsi Riau, Ilham Mohammad Yasir, saat menjadi Pembina apel Gerakan Melindungi Hak Pilih, sempena Pemilihan Umum tanggal 17 April 2019 mendatang, bertempat di halaman Kantor Bupati Kepulauan Meranti, Rabu 17 Oktober 2018.
 
Hadir saat apel itu, Sekda Kepulauan Meranti, Yulian Norwis, Ketua KPU Kepulauan Meranti, Abu Hamid, Komisioner Bawaslu Kepulauan Meranti, Romi, para Staf Ahli dan Asisten Sekretariat Daerah serta jajaran Pejabat Eselon, ASN dan honorer di lingkungan Pemkab Kepulauan Meranti.
 
Ilham Mohammad Yasir mengatakan, kegiatan itu dilaksanakan oleh seluruh KPU Provinsi, Kabupaten dan Kota se-Indonesia. Tujuannya untuk memastikan seluruh masyarakat Indonesia yang memenuhi syarat telah terdaftar sebagai pemilih, untuk melaksanakan hak pilihnya pada Pemilu 17 April 2019 mendatang.
 
Berdasarkan data yang tercatat di KPU, ungkap Ilham, sebanyak 31 juta masyarakat Indonesia belum masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT), dimana Provinsi Riau menyumbang sebanyak 900 ribu orang, sedangkan Kepulauan Meranti khususnya sebanyak 23 ribu orang.
 
Banyaknya masyarakat yang belum terdaftar dalam DPT, dikatakan Ilham, disebabkan oleh masih banyaknya masyarakat Indonesia khususnya Provinsi Riau yang belum mengantongi KTP elektronik (e-KTP), yang menjadi dasar pendataan pemilih, selain terjadinya penambahan jumlah pemilih milenial yang saat dilakukan pendataan lalu belum berusia 17 tahun.
 
Untuk Kepulauan Meranti sendiri, seperti dijelaskan Komisioner KPU Meranti, Anwar Basri, dikarenakan saat dilakukan pendataan banyak yang tidak berada di tempat dan memiliki KTP ganda. Anehnya, jumlah pemilih yang tidak masuk dalam DPT terbanyak berada di Kota Selatpanjang, Kecamatan Tebing Tinggi.
 
"Saat dilakukan pendataan ke rumah masing masing banyak yang tidak berada di tempat dan sebagian tercatat memiliki KTP ganda. Diantaranya domisili di Kepulauan Meranti sendiri dan juga domisili ganda di Kepri," jelas Anwar Basri.
 
Untuk terdaftar dalam DPT, KPU Provinsi Riau bersama KPU Kabupaten dan Kota masih membuka kesempatan kepada masyarakat hingga 7 bulan mendatang, atau sebelum digelarnya Pemilihan Umum tanggal 17 April 2019.
 
"Kami menghimbau kepada para pemilih yang belum masuk DPT untuk mengecek dan mendaftarkan diri, ayo manfaatkan masa yang tersisa 7 bulan ini untuk mendaftar, agar pada Pemilihan Umum 2019 nanti semua masyarakat dapat melaksanakan hak pilihnya," jelas Ilham lagi.
 
Syaratnya, terang Ilham, tetap sama yakni harus mengantongi e-KTP, jika tidak maka otomatis tidak dapat dimasukan dalam DPT. Untuk itu ia juga menghimbau bagi masyarakat yang belum memiliki e-KTP agar segera melakukan pengurusan di Dinas terkait.
 
"Bagi masyarakat yang penasaran, atau ingin tahu apakah sudah terdaftar atau belum, dapat mengecek langsung secara online dengan mengunjungi langsung situs resmi KPU di www.kpu.go.id. Silahkan juga kunjungi website kami untuk memastikan apakah anda sudah masuk dalam DPT atau belum," ajaknya.
 
Pada kesempatan itu, Ilham juga berharap kepada jajaran ASN Kepulauan Meranti untuk ikut mensosialisasikan Gerakan Melindungi Hak Pilih ini, mulai dari keluarga, tetangga, hingga lingkup masyarakat luas, agar tidak ada lagi masyarakat yang tidak dapat melaksanakan hak pilihnya.
 
Ilham selaku Komisioner KPU Riau juga mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Kepulauan Meranti yang telah mendukung suksesnya penyelenggaraan Pemilihan Gubernur Riau lalu, dikatakannya, tanpa dukungan dari Pemda, tentu Pilgubri tidak akan berjalan dengan aman, lancar dan sukses.
 
"Terima kasih kepada Pemkab Kepulauan Meranti yang telah mendukung suksesnya Pilgubri 2018. Pilgubri lalu merupakan salah satu yang paling sukses di Indonesia, karena tidak ada gugatan dan konflik yang berarti," ungkapnya. (rls/red)

Berita Lainnya

Index