Pemkab Kepulauan Meranti Jamin Kelancaran Kegiatan Perang Air

Pemkab Kepulauan Meranti Jamin Kelancaran Kegiatan Perang Air
Wakil Bupati Said Hasyim bersama Kapolres AKBP La Ode Proyek dan Sekda Yulian Norwis saat memimpin rapat koordinasi
MERANTI - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti bersama unsur Forkopimda lainnya memberikan jaminan bagi kelancaran event atau kegiatan Perang Air Tahun 2019 yang dimeriahkan saat perayaan Imlek 2570 di Selatpanjang.
 
Hal itu terungkap dalam Rapat Koordinasi unsur instansi terkait yang dipimpin Wakil Bupati Kepulauan Meranti, Said Hasyim, di ruang rapat Melati, Kantor Bupati Kepulauan Meranti, Jalan Dorak, Selatpanjang, Selasa 29 Januari 2019.
 
Event wisata yang berhasil meraih Anugerah Pesona Indonesia dari Kementerian Parwisata RI kategori Wisata Kreatif ini, diharapkan dapat menarik minat kunjungan wisatawan dalam negeri dan manca negara ke Kabupaten Kepulauan Meranti.
 
Dari data yang dibeberkan Pengurus Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Kepulauan Meranti, jumlah wisatawan yang datang merayakan Imlek dan memeriahkan event itu di Selatpanjang tahun 2018 lalu mencapai lebih 20 ribu orang.
 
Seperti tahun sebelumnya, event Perang Air tahun ini akan berlangsung selama 5 hari, atau kurang lebih sepekan mulai dari tanggal 5 sampai 10 Februari 2019. Untuk itu Pemkab Kepulauan Meranti bersama instansi terkait akan menjamin Kondusifitas, Keamanan dan Kenyamanan masyarakat.
 
"Ini merupakan tugas yang melekat dan sudah menjadi tanggung jawab kita sebagai Pemerintah Daerah," kata Wakil Bupati Kepulauan Meranti, Said Hasyim.
 
Dalam rapat itu, Wakil Bupati meminta Dinas Pariwisata untuk berkoordinasi dengan instansi terkait, seperti Kepolisian, Imigrasi, Pelindo, Pengelola Hotel dan Satpol PP, guna menjalankan tugas sesuai peran dan fungsinya masing-masing.
 
Untuk kelancaran dan kenyamanan berlalu lintas, Wakil Bupati meminta kepada Dinas Perhubungan dan Polisi Lalu lintas untuk berjaga, mengatur dan melakukan rekayasa lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan.
 
Menyangkut air yang digunakan untuk perang diserahkan sepenuhnya kepada masyarakat, namun satu hal yang harus ditaati bahwa air yang digunakan wajib air bersih bukan air comberan, tidak berwarna dan tidak diberikan batu es serta mengandung bahan yang berbahaya lainnya.
 
"Untuk air tidak lagi disediakan oleh petugas Pemadam Kebakaran, tapi diserahkan kepada masyarakat, namun harus menggunakan air yang layak dan bebas bahan berbahaya," ingat Wabup.
 
Untuk memastikan tidak ada pelanggaran yang pada akhirnya dapat mengecewakan wisatawan yang datang dan memunculkan nilai jelek terhadap daerah, Wabup meminta Satpol PP untuk mengawasi dan menertibkan penggunaan air.
 
"Saya minta Satpol PP untuk megawasi penggunaan air jika mendapat pelanggaran tolong ditertibkan," pintanya.
 
Wakil Bupati juga menginstruksikan kepada Camat Tebing Tinggi agar mengkoordinir para Lurah untuk mengawasi masyarakat di wilayahnya masing-masing.
 
"Saya minta Camat mengkoordinir para Lurah mengawasi masyarakat di wilayahnya dan Kadis Pariwsata melakukan koordinasi intens dengan instansi terkait," ujarnya.
 
Menyikapi hal itu, Camat Tebing Tinggi, Helfandi, berencana akan menyurati para pengelola hotel dan restoran untuk memperketat pengawasan dan melaporkan kepada pihak Kelurahan dan Kecamatan menyangkut tamu yang datang.
 
"Kami akan mengurati para pengelola hotel agar lebih meningkatkan pengawasan terhadap para tamu dan melaporkannya kepada kami," ucap Camat Helfandi.
 
Sementara itu soal keamanan, Kapolres Kepulauan Meranti AKBP. La Ode Proyek, menegaskan akan memberikan perhatian pada arus datang dan pulang, dimana pengalaman tahun sebelumnya akan terus meningkat hingga puncak perayaan Imlek belangsung.
 
Selain itu, Kapolres meminta kepada Dinas Pariwisata dan Event Organizer (EO) yang ditunjuk untuk mengurus kegiatan Perang Air, agar menetapkan rute kegiatan dan membuat perkiraan jumlah massa yang datang.
 
Kepada pihak PT. Pelindo selaku pengelola pelabuhan, Kapolres juga meminta menata parkir kendaraan, karena dari pengalaman selama Imlek terjadi kepadatan luar biasa di pelabuhan saat menjemput para tamu yang datang atau sebaliknya.
 
Selain itu, Kapolres meminta pihak hotel memperbanyak CCTV, sehingga pengawasan dapat lebih diintensifkan. "Yang perlu menjadi perhatian adalah datang dan pulang yang terus meningkat hingga puncak perayaan imlek," ujarnya.
 
Menurut Kapolres, situasi tahun ini berbeda dengan tahun lalu karena sudah memasuki suasana Pemilu. "Jangan sampai momen ini dimanfaatkan oleh oknum tertentu untuk berpolitik yang mungkin dapat menimbulkan benturan dan perpecahan," ingat Kapolres.
 
Kapolres mengungkapkan, untuk meningkatkan keamanan, kepolisian akan mengerahkan personel sebanyak 80 orang di simpul-simpul strategis keramaian, seperti pelabuhan dan jalan protokol, termasuk juga menurunkan Unit Reaksi Cepat (URC) Polres Kepulauan Meranti.
 
Menyangkut Warga Negara Asing (WNA), pihak Imigrasi Selatpanjang mengaku akan terus melakukan pengawasan dan pendataan, yang diberi izin waktu selama 30 hari.
 
"Melebihi itu baru dapat dilakukan penindakan. Kita juga meminta pendatang asing untuk mengisi aplikasi yang bisa difasilitasi oleh pihak hotel," ujar perwakilan dari Imigrasi Selatpanjang. (rls/red)

Berita Lainnya

Index