ROHIL - Pencatatan dan pelaporan Program Keluarga Berencana (KB) pada tahun 2018 di Rohil belum memuaskan Pemkab Rohil. Pencatatan dan pelaporan Keluarga Berencana (KB) tahun 2018 hanya mencapai 73 persen. Masih banyak yang belum terlaporkan.
Demikian diungkapkan Sekretaris Daerah Kabupaten Rohil H Surya Arfan, Selasa, 2 April 2019, usai menghadiri Pelatihan Pencatatan dan Pelaporan KB SE Rohil di Armarosa Hotel, Bagansiapiapi.
"Pada 2019 ini kita mintakan agar ada peningkatan pencatatan dan pelaporan. Kita minta pencatatannya mencapai 100 persen, apa lagi dengan lengkapnya alat bantuan dari pusat," katanya.
Jika dibandingkan kinerja pencatatan dan pelaporan KB, antara dulu dan sekarang, sebut Sekda, jauh berbeda. Meski petugas KB tidak berhonor, sebutnya, akan tetapi program KB tetap jalan.
"Sekarang ini alat sudah lengkap, ada gajinya lagi, dan masyarakat juga sudah banyak yang sadar program KB. Seharusnya kan tinggal diarahkan saja," jelas Surya Arfan.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) Pemkab Rohil Sri Rahayu, mengatakan pelatihan pelaporan dan pencatatan KB SE Rohil diikuti 50 orang peserta.
"Terdiri dari Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB), operator dan staf Dinas PPKBPPPA Rohil," kata Sri Rahayu.
Melalui pelatihan ini, jelas Sri Rahayu,, diharapkan petugas PLKB, operator dan staf PPKBPPPA Rohil, tidak ada kesalahan dalam pendataan dan dapat dihasilkan data yang akurat. Mengenai peserta KB aktif di Rohil, Pasangan Usia Subur (PUS) pada 2018 tercatat 26.472 pasutri, dan yang berhasil tercatat dan terlaporkan 19.409 pasutri, atau 73.32 persen. (Amran/rls)
