Makam Maimunah Dibongkar Karena Keluarga Beda Pilihan Calon Kades

Makam Maimunah Dibongkar Karena Keluarga Beda Pilihan Calon Kades
Warga setempat saat melakukan pemindahan makam milik almarhumah Maimunah. Foto Istimewa
OKI - Ali, warga Desa Serigeni Lama, Kecamatan Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumsel, terpaksa harus membongkar makam orang tuanya, yakni almarhumah Maimunah, lalu memindahkannya ke lokasi baru. Sebab pemindahan diduga karena Ali dan pemilik lahan pemakaman tersebut berbeda pilihan calon Kepala Desa (Kades).
 
Dilansir Kumparan, Desa Serigeni Lama akan melaksanakan Pemilihan Kepala Desa (pilkades) pada 19 November mendatang. Saat ini, ada dua calon kades yang akan mengikuti kontestasi politik tingkat desa tersebut, yakni Taufik (petahana) dan penantang baru bernama Kadir.
 
Ali mengatakan, jenazah orang tuanya tersebut dimakamkan di lahan milik Iryani, istri dari Erwan, yang merupakan ketua pemangku adat desa setempat sekaligus tim sukses dari kubu petahana.
 
"Saya dengan pemilik lahan masih memiliki hubungan keluarga. Saya diminta Erwan untuk mendukung bakal calon kades mereka. Tapi saya menolak karena ada pilihan lain. Jadi, mereka meminta agar makam orang tua saya dipindahkan saja," katanya, Jumat (9/8/2019).
 
Ali bilang, pembongkaran makam dilakukan pada sekitar pukul 10.00 WIB, Rabu (7/8/2019) lalu. Setelah dibongkar, jenazah dibawa menggunakan perahu ke lokasi baru yang berada di seberang Sungai Komering desa setempat.
 
"Saya terpaksa memindahkannya (makam). Alhamdulillah banyak warga yang ikut membantu," katanya.
 
Sementara itu, Camat Kayuagung, Dedi Kurniawan, mengaku prihatin atas adanya pembongkaran dan pemindahan makam tersebut. Namun menurutnya, permasalahan sebenarnya bukan karena beda pilihan Kades.
 
"Kedua pihak sebenarnya masih memiliki hubungan keluarga, selain itu permasalahan keduanya sudah sejak lama dan tak bisa saya ungkapkan. Hanya kebetulan saat ini momen pilkades," katanya.
 
Oleh karena itu, pihaknya akan segera mempertemukan kedua belah pihak dan melangsungkan mediasi. "Kita tidak ingin masalah ini justru bergejolak. Segera kita lakukan mediasi," katanya. (jrs/red)

Berita Lainnya

Index