Batang Bajakah Penyembuh Kanker Juga Ada di Kepulauan Meranti

Batang Bajakah Penyembuh Kanker Juga Ada di Kepulauan Meranti
Batang bajakah atau kekait di Kepulauan Meranti yang sudah dipotong untuk diolah menjadi obat herbal penyembuh kanker
MERANTI - Belakangan ini publik nusantara dihebohkan dengan penemuan batang Bajakah sebagai obat herbal penyembuh kanker dari penelitian Siswa SMA yang diangkat dari kearifan lokal suku dayak di Kalimantan, hingga meraih medali emas di Seoul, Korea Selatan.
 
Ternyata, selain ada di Kalimantan, batang bajakah yang tumbuh liar di hutan tropis tanah gambut ini juga ada di Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau, hanya saja masyarakat Kepulauan Meranti mengenalnya dengan sebutan batang Kekait.
 
Namun selama ini masyarakat Kepulauan Meranti mengaku hanya memanfaatkan air yang ada di batang itu sebagai pelepas dahaga bila kehabisan air minum saat masuk hutan, sedangkan secara ilmiah baru diketahui mengandung senyawa obat penyembuh kanker setelah adanya pemberitaan media massa atas prestasi penelitian Siswa SMA di Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
 
Kadir Lasa, sesepuh Desa Batin Suir, Kecamatan Tebing Tinggi Timur, mengungkapkan, batang bajakah atau yang lebih dikenalnya dengan nama batang kekait, banyak tumbuh sebagai penyangga atau menumpang di pohon kayu besar di hutan tanah gambut daerah ini.
 
"Nama kampungnya (di Kepulauan Meranti) Kekait, masih ditemukan di pohon pohon besar yang ada di hutan gambut. Biasanya masyarakat hanya memanfaatkan air yang terkandung di dalam batang itu untuk diminum pelepas haus di dalam hutan," ungkapnya dengan logat melayu.
 
Benar saja, dari penelusuran pemimpin redaksi jurnalmadani.com, ternyata batang yang tumbuh menjalar di pohon kayu itu menyimpan air yang cukup segar untuk diminum, namun tidak semua jenis bajakah, karena ada juga jenis bajakah lainnya seperti yang digunakan orang dayak Kalimantan untuk meracun ikan.
 
Untuk menjadi obat herbal penyembuh kanker sebagaimana hasil penelitian Siswa SMA di Palangkaraya, batang bajakah yang airnya dapat diminum kemudian dikeringkan dengan bantuan panas matahari. Setelah kulitnya dikupas, selanjutnya batang dicacah kecil kecil atau ditumbuk halus menjadi bubuk untuk kemudian direbus dan air rebusannya diminum sebagai obat herbal. (red)

Berita Lainnya

Index