Turki Tangkap Anak dan Istri Eks Pemimpin ISIS

Turki Tangkap Anak dan Istri Eks Pemimpin ISIS
Ilustrasi pasukan Turki. (DHA via AP)
JAKARTA - Pemerintah Turki menyatakan berhasil menangkap Asma Fauzi Muhammad al-Qubaysim, yang disebut sebagai istri pertama mendiang mantan pemimpin ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi. Dalam operasi itu mereka juga berhasil meringkus anak perempuan al-Baghdadi, Laila Jabir.
 
Seperti dilansir Associated Press, Kamis (7/11), Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menyatakan Asma dan Laila ditangkap oleh polisi dalam sebuah penggerebekan di Provinsi Hatay pada 2 Juni 2018."Kami sudah menangkap istri Baghdadi, tetapi kami sengaja tidak mengungkapnya. Saya baru mengumumkannya hari ini untuk pertama kali," kata Erdogan.
 
Dalam operasi itu, aparat membekuk 11 orang yang diduga simpatisan ISIS. Identitas Laila diketahui setelah dilakukan uji DNA.
 
Mereka saat ini ditahan di tempat detensi imigrasi Turki. Menurut Erdogan, Asma membeberkan seluruh aktivitas mendiang suaminya dan ISIS.
 
Berbekal pengakuan Asma, Erdogan menyatakan aparat Turki berhasil menangkap sejumlah orang yang diduga jejaring ISIS di sejumlah tempat. Informasi itu dia sampaikan tidak lama setelah pasukan Turki berhasil menangkap kakak perempuan al-Baghdadi, Rasmiya Awad, di Kota Azaz, Provinsi Aleppo, Suriah.
 
Setelah Asma, sejumlah pihak kini terus memburu tiga istri mendiang al-Baghdadi. Pemimpin ISIS itu diketahui empat kali menikahi perempuan berbeda.
Salah satu istri Baghdadi dilaporkan merupakan perempuan asal Irak bernama Nour. Dia adalah anak dari salah satu penasihatnya, Abu Abdullah al-Zubaie.
 
Informasi itu disampaikan oleh ipar Baghdadi, Muhamad Ali Sajit, yang saat ini sedang ditahan di Irak.
 
Sedangkan salah satu istri Baghdadi ditangkap di Libanon pada 2014, dan sudah dibebaskan setahun kemudian dalam proses pertukaran tahanan dengan Al-Qaidah.
 
Istri Baghdadi lainnya, Saja al-Dulaimi, meninggalkan Baghdad, Irak pada 2009 ketika tengah hamil. Baghdadi juga sempat dilaporkan menikahi pemudi Jerman pada 2015, tetapi sang istri pergi setahun kemudian.
 
Baghdadi tewas dengan meledakkan bom bunuh diri saat akan ditangkap 26 Oktober lalu, oleh pasukan gabungan Kurdi dan Satuan Delta Angkatan Darat Amerika Serikat di tempat persembunyiannya di Suriah. Sejumlah pengikut ISIS menyatakan berjanji akan membalas dendam atas kematian al-Baghdadi.
 
Tak Berumur Panjang
 
Pemerintah AS menyatakan akan memburu Juru Bicara ISIS, Abu Ibrahim al-Hashimi al-Quraishi, yang diadapuk menggantikan posisi al-Baghdadi. Menurut mereka Abu Ibrahim tidak mempunyai pengaruh apapun di ISIS dan mereka menyatakan umurnya juga tidak akan panjang.
 
"Dia (Abu Ibrahim) bukan siapa-siapa. Dari informasi yang kami kumpulkan, kami anggap dia tidak berpengaruh.Jika dia ada di Irak dan Suriah, maka saya pikir umurnya tidak bakal lama lagi," kata sumber di pemerintah AS seperti dilansir AFP. (CNN Indonesia)

Berita Lainnya

Index