Atlet Balap Sepeda BMX Yakin Bisa Mengejar Tiket Olimpiade 2020

Atlet Balap Sepeda BMX Yakin Bisa Mengejar Tiket Olimpiade 2020
Atlet sepeda BMX Indonesian National tim putra, I Gusti Bagus Saputra (kiri), dan atlet sepeda BMX Japan National tim putra, Kohei Yoshi (kanan), memacu sepeda saat penyisihan men elite kejuaraan BMX Banyuwangi
JAKARTA - Tim balap sepeda nomor BMX Indonesia yakin bisa meraih tiket untuk tampil di Olimpiade 2020 Tokyo. Tim BMX Indonesia mengandalkan tiga atlet, yakni I Gusti Bagus Saputra, Rio Akbar, dan Toni Syarifudin.
 
"Kalau saya sih optimis bisa meraih tiket olimpiade," kata I Gusti Bagus Saputra, Jumat, 3 Januari 2020, dilansir Tempo.
 
Peraih medali perak Asian Games 2018 ini yakin peringkat Indonesia bisa terdongkrak ke peringkat ke-12 sebagai syarat minimal meraih tiket ke Olimpiade 2020. Salah satu keuntungan yang dimiliki Indonesia, kata atlet berusia 26 tahun ini, sanksi Badan Anti-Doping Dunia (WADA) kepada Rusia untuk tampil di Kejuaraan Dunia dan Olimpiade.
 
"Otomatis peringkat kita naik karena Rusia itu di atas kita," kata dia.
 
Menurut Bagas, dengan mengikuti berbagai ajang yang berlangsung di Tanah Air, dapat mengumpulkan poin. Atlet asal Bali ini mengatakan ada tujuh seri digelar di Indonesia dengan kategori Class One (C1), 1 seri berlevel hors class (HC), dan 1 Kejuaraan Asia.
 
"Untuk seri yang berada di luar negeri biar nanti head coach yang tentukan," kata dia.
 
Untuk nomor BMX, Bagus mengatakan, kendalanya pada lintasan yang berbeda-beda antarnegara. Hal itu semakin menyulitkan dalam kejuaraan berstatus multievent dengan waktu yang diberikan maksimal dua jam beradaptasi dengan sirkuit. Ia menyebut faktor itu membuatnya gagal meraih medali emas SEA Games 2019 setelah finis di urutan keenam.
 
"Di nomor BMX, ini kendala sebenarnya. Lintasan setiap negara itu berbeda," kata dia.
 
Meski masih dalam masa liburan, Bagus mengaku masih rutin berlatih meski pelatnas belum dimulai agar bisa menjaga kebugarannya. Ikatan Sepeda Sports Indonesia (ISSI) masih belum memberikan jadwal pelatnas kepadanya.
 
"Tetap berlatih sekitar 50 persen dulu untuk maintance tubuh," kata dia.
 
Menurut Bagus, dengan rutin berlatih bisa membantunya mengikuti mengikuti program yang diberikan pelatih ketika mulai pemusatan latihan. "Jadi kalau sudah masuk dan kena program berat tidak terlalu jauh ketinggalan," tuturnya.
 
Pelatih Kepala Pengurus Besar ISSI, Dadang Haries Poernomo mengatakan, meski peringkat Indonesia sempat melorot dari urutan ke-16 menjadi ke-19, masih ada waktu untuk memperbaiki posisi. Ia mengatakan ada tiga kejuaraan di Indonesia yang bisa menjadi ajang untuk mengumpulkan poin.
 
"Levelnya itu ada class one atau C1, ada yang level HC atau hors class, dan juga Continental Championship atau Kejuaraan Asia yang juga di Indonesia," kata dia.
 
Selanjutnya, kata Dadang, terdapat empat seri Wolrd Cup 2020 yang bakal berlangsung di Australia. "Kejuaraan lain yang wajib diikuti itu World Champ di Amerika bulan Mei 2020," kata dia.
 
Ia mengatakan peringkat Indonesia bakal dihitung dari poin atlet dari setiap kejuaraan yang diikuti. Menurut dia, poin yang dikumpulkan oleh tiga atlet yakni I Gusti Bagus Saputra, Rio Akbar, dan Toni Syarifudin bakal diakumulasi menjadi menjadi poin Tim Indonesia.
 
"Kalau mampu menembus peringkat 12 besar bakal mendapatkan 1 tiket untuk Olimpiade 2020," kata dia. (red)

Berita Lainnya

Index