Mahmuzin Taher: Tak Pernah Terbayang Enaknya Jadi Bupati

Mahmuzin Taher: Tak Pernah Terbayang Enaknya Jadi Bupati
Mahmuzin Taher saat lawatan delegasi bilateral Republik Indonesia di Belanda
MERANTI - Dinamika politik jelang pemilihan kepala daerah Kabupaten Kepulauan Meranti memunculkan berbagai opini di tengah masyarakat dan media sosial. Banyak statemen mencuat sesuai kadar wawasan bahkan tendensi kepentingan politik masing-masing.
 
Mahmuzin Taher, salah satu bakal calon kontestan pada Pilkada Kabupaten Kepulauan Meranti memandang hal itu sebagai hal yang lumrah. Namun menurutnya opini yang muncul hendaknya dapat mengedukasi masyarakat kepada nilai-nilai positif berpolitik.
 
"Terus terang sampai hari ini belum ade terbayangkan, ape enaknye jadi bupati, setelah saye bandingkan dengan kondisi dan rutinitas saye di luo sini (di luar daerah). Tapi sudah bisa saye bayangkan betape beratnye keje buat Meranti ke depan, dengan segala risiko yang selalu mengintip dari segala sisi. Apalagi dengan tekad bulat kita membuat perubahan dengan melompat pagar. Jadi niat kite hanye untuk bangun kampung, tak ade lain," ujar Mahmuzin Taher dengam logat Melayunya yang kental, belum lama ini.
 
Pria yang akrab disapa Bang Muzin atau MT ini menyadari, untuk mengajak masyarakat Kepulauan Meranti menjadi sejahtera bukanlah perkara mudah. Diperlukan perubahan pola pikir atau mindset sehingga bisa bahu-membahu menuju perubahan ke arah yang baik.
 
"Untuk mengubah mindset itu masyarakat kite memerlukan pembuktian dan saye sedang dalam proses pembuktian itu. Kalau yang sudah lebih dahulu apekah sudah memberikan pembuktian, itu hak masyarakat menilainye," kata Mahmuzin Taher.
 
Buat seluruh sahabat atau masyarakat yang menginginkan perubahan, Bang Muzin mengaku sengaja tidak membentuk tim dengan nama tim sukses.
 
"Ini adalah bentuk perubahan dari cara kita berpikir. Saya akan namakan sebagai sahabat, karena tim sukses hanya berlaku setelah calon yang didukung sukses dan cenderung memiliki tendensius terhadap kesuksesan tersebut. Tidak ada kata bekas untuk sahabat dan sukses bukan hanya milik bacalon, sehingga hubungan bisa kerkesinambungan," jelasnya.
 
Kemudian sahabat bukan berarti hanya yang ikut bergerak dan yang ada di WA grup dan sebagainya.
 
"Namun semua masyarakat Kabupaten Kepulauan Meranti adalah sahabat, tua muda dan dari segala kalangan tidak membedakan suku dan agama tentunya," pungkasnya. (red)

Berita Lainnya

Index