Biden Beri Warning Ancaman Dunia Selain COVID, AS Sudah Kena

Biden Beri Warning Ancaman Dunia Selain COVID, AS Sudah Kena
Presiden AS Joe Biden. Foto AP Evan Vucci
JAKARTA - Ancaman global selain COVID-19 yakni perubahan iklim kian nyata. Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden bahkan kembali menyuarakan keprihatinannya terhadap bahaya pemanasan global ini.
 
Ia bahkan menyebut bahwa dunia sedang diberikan "kode merah" dan AS sudah terkena dampak. Ini ditandai oleh datangnya Badai Ida yang menerjang Negeri Paman Sam.
 
"Kita harus mendengarkan para ilmuwan dan ekonom dan pakar keamanan nasional. Mereka semua memberi tahu kita ini 'kode merah'," kata Biden saat mengunjungi korban badai Ida di New York dikutip AFP, Rabu (8/9/2021) kemarin dilansir CNBC Indonesia.
 
Biden juga menambahkan bahwa dunia memerlukan upaya lebih dalam mengurangi emisi global. Bila tidak, presiden asal Delaware itu mengatakan bahwa bencana-bencana ini akan terus menerus terjadi dan tidak akan berhenti.
 
"Bencana-bencana ini tidak akan berhenti. Mereka hanya akan datang dengan frekuensi dan keganasan yang lebih banyak," tegasnya.
 
Dalam beberapa kesempatan sebelumnya, Biden kerap kali memasukkan agenda perubahan iklim dalam pidatonya. Bahkan ia sempat menyebutkan bahwa Jakarta juga mengalami ancaman perubahan iklim.
 
"Jika, pada kenyataannya, permukaan laut naik dua setengah kaki lagi, Anda akan memiliki jutaan orang yang bermigrasi, memperebutkan tanah yang subur," ujarnya dalam sebuah pidato bulan lalu.
 
"Apa yang terjadi di Indonesia jika proyeksinya benar bahwa, dalam 10 tahun ke depan, mereka mungkin harus memindahkan ibu kotanya karena mereka akan berada di bawah air?,"
 
Tak hanya Biden, ancaman serupa juga pernah disampaikan oleh Menkeu RI Sri Mulyani. Sri Mulyani bahkan menyebut bahwa ancaman perubahan iklim adalah sebuah ancaman yang sangat bahaya dan menghantui dunia setelah pandemi COVID-19.
 
"Sama seperti pandemi, tidak ada satu negara yang bisa escape atau terbebas dari ancaman climate change. Bahkan sama seperti pandemi, negara yang paling tidak siap dari sisi sistem kesehatannya, dari sisi kemampuan fiskalnya, dari sisi disiplinnya dan dari kemampuan untuk mendapatkan vaksin dan melakukan vaksinasi mereka mungkin akan terkena paling berat dampaknya dari pandemi," katanya.
 
Badai Ida menerjang AS sejak minggu lalu. Hujan disertai angin topan membuat sejumlah wilayah diterpa banjir bandang. Hingga kini lebih dari 50 orang tewas akibat badai tersebut. (red)

Berita Lainnya

Index