Hadapi Bencana Alam Prajurit TNI Harus Tangguh

Hadapi Bencana Alam Prajurit TNI Harus Tangguh
Danrem 031 Wira Bima, Brigjen TNI M Syech Ismed SE MHan, saat membuka latihan penanggulangan bencana alam Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) tahun 2021
KUANSING - Hadapi bencana alam tidak bisa hanya mengandalkan tenaga tapi juga membutuhkan pemahaman, kemampuan serta profesional terhadap bencana yang dihadapi.
 
Hal tersebut disampaikan Danrem 031 Wira Bima, Brigjen TNI M Syech Ismed SE MHan, saat membuka latihan penanggulangan bencana alam Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) tahun 2021 pada Prajurit jajaran Korem 031 Wira Bima. Senin (15/11) di Lapangan bola Desa Pantai Kuansing.
 
Dikatakannya, jika penanggulangan bencana alam ini sesuai undang-undang No.34 tahun 2004 tentang melaksanakan tugas operasi militer selain perang (OMSP) dalam bentuk membantu menanggulangi akibat bencana alam. Seperti pengungsian, dan bantuan lainnya.
 
"Sebagaimana kita ketahui, beberapa tahun ini Riau berhasil menekan terjadinya bencana Karhutla yang biasanya terjadi setiap tahun. Kita bersyukur dan bisa terus ditingkatkan kedepannya dan tidak lagi ada Karhutla di Riau," katanya.
 
Karhutla ini, 99 persen penyebabnya adalah faktor manusia. Berbagai dampak negatif telah ditimbulkan akibat dari Karhutla ini, mulai dari kesehatan, ekonomi, pendidikan dan berbagai faktor lainya. Namun, upaya masif untuk mencegah juga masih belum maksimal sesuai yang diharapkan.
 
"Untuk itu, ini harus ditingkatkan lagi agar pencegahan bisa dengan maksimal melalui peningkatan kemampuan prajurit bisa lebih ahli dan menguasai masalah dilapangan," ujarnya.
 
Pemeritah pusat mengakui, bahwa memadamkan Karhutla di lahan gambut tidaklah mudah seperti di Riau ini. Untuk itu Presiden RI sebelumnya juga mengharapkan dan menekankan tentang poin-poin penting dalam mengatasi Karhutla. Seperti, mencegah melalui patroli, sosialisasi kepada masyarakat serta lainnya yang bisa menyebabkan Karhutla.
 
Berdasarkan hasil evaluasi penanggulangan Karhutla di Riau, masih terjadi berbagai kendala. Salah satunya, karena kurang terlatihnya prajurit dalam penanggulangan, kurangnya prasarana, sarana pendukung dan langkah-langkah lainnya.
 
"Berkaitan dengan hal itu, maka saya mengharapkan latihan penanggulangan Karhutla saat ini bisa meningkatkan kemampuan prajurit sesuai yang diharapkan," katanya.
 
Adapun persiapan dan sasaran pelatihan ini jelasnya, memahami dan mampu melaksanakan tugas dalam perencanaan operasi penanggulangan bencana alam. Memahami dan mampu melaksanakan komando dan pengendalian dalam operasi.
 
"Selain itu, memahami dan memiliki kemampuan cepat, tepat dan tepat sasaran. Termasuk prosedur penanganan dilapangan," katanya.
 
Tidak hanya itu, prajurit juga harus memiliki kemampuan dan memahami arti dari patroli. Termasuk apa yang akan disosialisasikan kepada masyarakat akibat dari Karhutla.
 
"Terakhir memahami dan mampu  membuat demplot dalam rangka mengubah minsed masyarakat dari kebiasaan membakar lahan," jelasnya.
 
Lebih jauh kata Jenderal bintang satu ini, untuk mencapai kesuksesan dalam latihan bencana alam ini, ia meminta seluruh prajurit mengikuti dengan serius sesuai arahan dan skenario dari pelatih. Sehingga pelatihan ini tidak hanya sekedar latihan tapi juga menjadi keahlian menjadi profesional.
 
"Kepada pelatih saya juga berharap latihan ini bisa dijalankan sesuai rencana. Dan bisa mencari kelemahan-kelamahan yang selama ini terjadi untuk menjadi bahan evaluasi penanganan Karhutla kedepan," tuturnya.
 
Sebagaimana diketahui, pembukaan latihan bencana Karhutla tahun 2021 ini juga dihadiri Kasrem 031 Wira Bima, Para Kasi Rem 031 Wira Bima serta para Komandan satuan dan para pelatih. (mcr)

Berita Lainnya

Index