BAZNAS Akan Fokuskan Zakat Prajurit TNI di Meranti

BAZNAS Akan Fokuskan Zakat Prajurit TNI di Meranti
Pertemuan membahas program Zakat Produktif antara Baznas Pusat, Baznas Riau dan Bupati Kepulauan Meranti, Drs H Irwan MSi di Jakarta, Kamis kemarin

PEKANBARU - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) akan memfokuskan penyaluran Zakat produktif dari prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Kabupaten Kepulauan Meranti. Penyaluran Zakat itu akan dikawal dengan pembinaan, sesuai usulan program BAZNAS Provinsi Riau.

Hal itu diungkapkan Supianto, SSos, MM, Konsultan Zakat Badan Amil Zakat Provinsi Riau, saat dikonfirmasi penjab jurnalmadani.com via selulernya, Jumat 8 September 2017. Dikatakannya, program Zakat produktif di Meranti akan menjadi percontohan.

"Baru-baru ini Pengurus BAZNAS Riau melakukan kunjungan ke Badan Amil Zakat Nasional di Jakarta. Kita mengusulkan agar BAZNAS Pusat menyalurkan Zakat ke Kabupaten Kepulauan Meranti, yang memiliki angka kemiskinan tertinggi di Riau," ungkapnya.

Usulan itu mendapat tanggapan positif dari BAZNAS pusat. Wakil Ketua BAZNAS Zainul Bahar Noor Phd, merencanakan alokasi Zakat prajurit TNI setelah mendengarkan pemaparan langsung dari Bupati Kepulauan Meranti, Drs. H. Irwan, MSi.

"Setelah usulan program disepakati BAZNAS Pusat, kita kemudian bersama-sama bertemu Bupati Kepulauan Meranti. Saat pertemuan dengan Bupati, beliau sangat mengapresiasi dan juga turut menjelaskan pentingnya program Zakat di Kepulauan Meranti," ujarnya.

Kecamatan yang akan menjadi fokus program Zakat produktif itu adalah Pulau Merbau. Kecamatan ini dinilai sebagai wilayah pulau terluar Indonesia, yang kondisi masyarakatnya perlu perhatian pembinaan ekonomi produktif.

"Ini merupakan program Zakat produktif atau Zakat Community Development (ZCD). Sesuai kesepakatan dengan BAZNAS Pusat akan difokuskan dana Zakat dari prajurit TNI di Kecamatan Pulau Merbau. Sehingga penyaluran terfokus itu dapat dievaluasi hasilnya," kata Supianto.

Adapun sasaran penerima Zakat produktif tersebut, jelasnya, yakni masyarakat ekonomi lemah yang masuk dalam golongan penerima zakat serta memiliki usaha ekonomi produktif bagi kebutuhan hidup keluarga.

"Seperti masyarakat nelayan kurang mampu yang mungkin kapalnya sudah rusak, kurang modal budidaya perikanan, program bedah rumah dan lainnya. Nilai total dana Zakat yang akan disalurkan itu lebih dari 7 miliar rupiah," jelasnya.

Selain dukungan dari BAZNAS Pusat, tambah Supianto, usulan program BAZNAS Riau juga mendapat respon dari Konsultan United Nations Development Program (UNDP), Mohammad Ikhsan Mojo Phd, yakni lembaga sosial yang bernaung dibawah Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).

"Saat pertemuan dengan pihak UNDP kemarin, kita langsung diminta menyiapkan proposal program. Alhamdulillah proposal itu sudah diserahkan BAZNAS Riau kepada Konsultan UNDP," pungkasnya. (san)

Berita Lainnya

Index