Muatan Kapal Karam di Selat Rengit Tidak Berbahaya

Muatan Kapal Karam di Selat Rengit Tidak Berbahaya
Nakhoda KLM Hati Mulia Abadi saat diserahkan Polisi ke pihak KSOP Selatpanjang

SELATPANJANG - Pihak Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas V Selatpanjang, meyakini muatan Palm Kernel (Inti Sawit) dalam KLM Hati Mulia Abadi yang tenggelam di Selat Rengit, tidak berbahaya terhadap pencemaran air laut.

Hal itu diungkapkan Petugas Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli KSOP Selatpanjang, Suharto, saat dikonfirmasi wartawan di kantornya, Kamis petang 21 September 2017.

"Inti sawit yang diangkut dalam kapal itu berbentuk padat dan dibungkus dalam karung. Kita yakin itu tidak berbahaya terhadap pencemaran air laut," ujarnya.

Meski demikian, kata Suharto, KSOP Selatpanjang bersama pemilik kapal masih akan memastikan kondisi pada Kapal saat peninjauan hari Jumat 22 September 2017.

"Jadi kita cek dulu bersama-sama bagaimana kondisinya, apakah bisa diangkat. Kita meminta pemilik Kapal melakukan upaya pengangkatan dari posisi tenggelamnya," ungkapnya.

Untuk keselamatan pelayaran menjelang diangkatnya badan kapal, di lokasi itu telah diberi tanda peringatan agar kapal lainnya yang akan melintas bisa mengatur posisi lintasan.

Suharto juga menjelaskan, kapal tersebut disewa untuk mengangkut 500 ton inti sawit, milik PT. Mulia Indah yang beralamat di Desa Sumber Harapan, Kecamatan Sambas, Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat. (san)

Berita Lainnya

Index