Lidik Kebakaran Tiga Rumah, Tim Labfor Polri Dilibatkan

Lidik Kebakaran Tiga Rumah, Tim Labfor Polri Dilibatkan
Salah seorang saksi bernama Pangundar Panggabean saat memberikan keterangan

SELATPANJANG - Polres Kepulauan Meranti bekerja maksimal dengan melibatkan Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polri cabang Medan, guna mengungkap penyebab kebakaran tiga rumah di Jalan Nusa Indah, Gang Sempurna, Kelurahan Selatpanjang Selatan.

Paur Humas Polres Kepulauan Meranti, IPTU Djonni Rekmamora, kepada wartawan mengungkapkan, Tim Labfor Polri sudah turun ke lokasi kebakaran yang memakan tiga korban jiwa itu, pada pukul 12.00 WIB, Senin 25 September 2017.

"Tim Labfor Polri cabang Medan yang datang membantu penyelidikan dengan kegiatan olah TKP kebakaran, dipimpin KOMPOL Yudi Anis beserta 1 orang anggota," ungkap Paur Humas.

Hadir mendampingi, Kasat Reskrim Polres Kepulauan Meranti, AKP Rusyandi Zuhri Siregar, S.Sos, KBO Sat Reskrim IPTU H. Herman Djalaludin, Kanit I Pidum IPDA Ridho R. Harahap, Kanit Reskrim Polsek Tebingtinggi IPTU Darmanto, SH, Kaur Identifikasi Brigadir Hendiyanto, SH dan Personel Sat Reskrim berjumlah 4 orang, termasuk para saksi dan korban.

"Kegiatan olah TKP tersebut dilakukan dalam rangka penyelidikan, guna mencari bukti-bukti atau penyebab terjadinya kebakaran," ujarnya.

Di TKP, jelas Paur Humas, Tim melakukan pengamatan lokasi, pemotretan TKP, interogasi saksi-saksi yang mengetahui terjadinya kebakaran, juga korban pemilik rumah yang terbakar.

"Tim juga melakukan identifikasi serta pengumpulan bahan-bahan yang akan di gunakan untuk pemeriksaan secara laboratoris. Kegiatan itu berlangsung hingga pukul 13.30 WIB," jelasnya.


Kondisi rumah saat terjadinya kebakaran

Sebelumnya, ungkap Paur Humas Polres Kepulauan Meranti, kebakaran tiga unit rumah di Jalan Nusa Indah Gang Sempurna, Kelurahan Selatpanjang Selatan, terjadi pada hari Sabtu 23 September 2017 sekira pukul 21.00 WIB.

Rumah yang terbakar, yakni milik Kok Ho, laki-laki tionghoa yang berprofesi sebagai wiraswasta. Kemudian rumah milik Ading, laki-laki tionghoa berprofesi wiraswasta, dan rumah milik Supriadi, laki-laki jawa, yang juga berprofesi wiraswasta.

Kronologis kejadian, pada Sabtu sekira pukul 20.40 WIB, saksi Supriadi pulang menuju rumahnya yang berada di Jalan Nusa Indah, Gang Sempurna. Setelah sampai di rumah, saksi membangunkan anaknya yang sedang tidur di depan TV. Saat membawa anaknya masuk ke kamar, saksi melihat api dari rumah Kok Ho yang berada tepat di samping rumahnya.

"Saat itu saksi mengaku mendengar suara teriakan orang meminta tolong dari rumah tersebut, kemudian saksi keluar rumah untuk memadamkan api dibantu masyarakat sekitar, namun api semakin membesar pada bagian belakang rumah," ungkap Paur Humas.

Karena keterbatasan alat dan tenaga masyarakat yang membantu pemadaman, api tidak bisa di kendalikan, sehingga api semakin membesar dan menyambar rumah milik saksi Supriadi dan rumah milik Ading yang berada di samping kanan rumah Kok Ho.

Sekira pukul 21.30 WIB, sebanyak 2 unit Mobil Pemadam Kebakaran, dibantu petugas gabungan Polri, TNI dan masyarakat, bersama-sama melakukan pemadaman api di lokasi kebakaran, dan sekira pukul 23.00 WIB api berhasil di padamkan.

Dari hasil olah TKP awal di rumah milik Kok Ho, ditemukan 2 kerangka manusia yang terdiri dari 1 kerangka orang dewasa dan 1 kerangka anak-anak yang merupakan korban kebakaran dan juga anggota keluarga Kok Ho.

Berdasarkan hasil identifkasi serta dikuatkan keterangan saksi-saksi, dua kerangka tersebut adalah Amek binti Kok Ho, perempuan tionghoa, 30 tahun, dan Cintia, perempuan tionghoa, yang masih berusia 4 tahun. Sedangkan suami Amek bernama Gege sedang bekerja di Kota Batam.

"Kemudian diketahui pula 1 orang lagi anak Amek yang bernama Aseng, berumur 1 tahun ikut menjadi korban. Kerangka yang berhasil ditemukan, di evakuasi dan di bawa ke RSUD Kepulauan Meranti untuk dilakukan identifikasi dan VER," kata Paur Humas.

Penyebab kebakaran, jelasnya, diduga sumber api berasal dari dapur rumah Kok Ho, dimana keseharian rumah Kok Ho tidak di aliri listrik hanya menggunakan penerangan lilin dan lampu teplok. "Akibat kebakaran itu kerugian materil ditaksir mencapai 400 juta rupiah," jelasnya.

Sementara itu, Kasi Damkar BPBD Kepulauan Meranti, Edi SH mengungkapkan, setelah menerima informasi adanya peristiwa kebakaran, puluhan petugas damkar langsung terjun ke lokasi beserta 2 unit mobil tangki, 1 unit mobil rescue dan 1 unit mesin minitrek.

"Setelah sampai di titik lokasi, petugas langsung melakukan upaya pemadaman terhadap tiga unit rumah kayu yang terbakar. Jumlah personel damkar BPBD sebanyak 25 orang, dari Polri 20 orang dan dibantu masyarakat setempat," ungkapnya. (san)

Berita Lainnya

Index