Terserang Virus CMV, Anak SD di Meranti Berhenti Sekolah

Terserang Virus CMV, Anak SD di Meranti Berhenti Sekolah
Ramanda hanya terbaring lemah sejak terserang virus CMV

RANGSANG BARAT - Semestinya saat ini Ramanda (12 Tahun) telah duduk di kelas VI Sekolah Dasar. Namun karena terserang penyakit langka, putra pasangan Fauziah dan Abdul Wahab, warga Desa Melai, Kecamatan Rangsang Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti ini, hanya bisa terbaring lemah didampingi orang tuanya.

Fauziah, ibunda Ramanda kepada jurnalmadani.com mengungkapkan, anaknya jatuh sakit sejak bulan Januari 2017 lalu. Awalnya anak semata wayang itu menderita pilek yang berlanjut dengan demam tinggi, sampai mengalami kejang-kejang yang melemahkan fungsi organ tubuhnya.

“Sekarang lebih sering berbaring saja, kalau ingin duduk didudukkan, tapi kalau bergerak mengeluh sakit,” ujar Fauziah, Kamis 26 Oktober 2017.

Diungkapkannya, saat diperiksakan ke dokter spesialis anak di Pekanbaru, Ramanda di diagnosa terserang virus CMV (Cytomegalovirus) yang menyerang fungsi syaraf di otak. Meski tergolong penyakit langka di Kabupaten Kepulauan Meranti, namun CMV adalah virus umum yang dapat menginfeksi siapa saja.

“Waktu itu ada pilek, kata dokter virus ini masuk melalui udara. Bulan maret lalu sekitar setengah bulan di rawat inap di rumah sakit di pekanbaru untuk mematikan virusnya, sekarang sudah satu bulan tidak lagi panas dan kejang-kejang, tapi masih berbaring lemah,” ungkapnya.

Fauziah mengaku setelah menjalani perawatan di Pekanbaru, anaknya harus rutin menjalani terapi di RSUD Kabupaten Kepulauan Meranti di Selatpanjang, namun dengan kondisi sang anak yang lemah, menjadi kendala untuk membawanya terapi rutin ke selatpanjang.

“Kami sehari-hari (suami-istri) hanya bertani, kesulitan (biaya) untuk rutin membawa ke rumah sakit di selatpanjang, lagi pula untuk membawanya harus dengan ambulance dan kursi roda yang kami belum punya,” ucapnya, seraya mengharapkan bantuan dari para dermawan. (san)

Berita Lainnya

Index