Bupati Kepulauan Meranti Tinjau Proyek Infrastruktur di 3 Kecamatan

Bupati Kepulauan Meranti Tinjau Proyek Infrastruktur di 3 Kecamatan
Bupati Kepulauan Meranti Irwan Nasir meninjau lokasi pembangunan proyek infrastruktur

SELATPANJANG - Bupati Kepulauan Meranti Drs. H. Irwan M.Si dan OPD terkait melakukan peninjauan proyek pembangunan infrastruktur di tiga Kecamatan, kunjungan kerja ini dalam rangka menyukseskan pembangunan Kabupaten yang dimulai dari Desa, Kamis 1 Februari 2018.

Turut mendampingi Bupati, Kalaksa BPBD M Edy Afrizal, Kabag Humas dan Protokol Helfandi, Kabag Kesra Husni Gamal, Camat Merbau M. Nazar, Camat Tebing Tinggi Barat Idris, Kabag Tapem Mulyadi serta sejumlah Kabid di Dinas Pekerjaan Umum dan Perhubungan Kepulauan Meranti.

Lokasi pertama yang dikunjungi Bupati adalah proyek pembangunan Dermaga di Desa Semukut, Kecamatan Merbau, yang rencananya proses pembangunan akan dimulai pada Maret 2018 mendatang, untuk anggaran sendiri menggunakan DAK APBN sebesar 4,5 Miliar rupiah.

"Jika tidak ada aral merintang pembangunan dermaga akan dimulai Maret mendatang, saat ini kita sedang menunggu pengesahan DAK APBN, sambil menunggu itu kita akan melakukan lelang," ujar Syahril, selaku Kepala Bidang Sarana Prasarana, Dinas Perhubungan Kepulauan Meranti.

Menurut rencana Dermaga ini akan dibangun permanen (semen beton) yang memiliki panjang 30 meter dan pebar 25 meter. Diharapkan dengan adanya fasilitas publik ini dapat dimanfaatkan untuk turun naik penumpang Kempang dan Kapal Jelatik yang akan ditempatkan pada bagian kiri dan kanan dermaga.

Sementara untuk pembebasan lahan yang acap kali menjadi masalah dalam tiap pembangunan proyek infrastruktur, Bupati berharap jangan ada lagi tuntut menuntut agar pembangunan dapat segera dilaksanakan dan penyeberangan semakin mudah.

Hal senada juga dikatakan Syahril, ia menilai pembebasan lahan sudah clear karena lahan yang digunakan merupakan kawasan hijau milik pemerintah atau tidak milik masyarakat.

"Agar proses pembangunan Dermaga Semukut dapat segera dilakukan, saya harap masalah lahan jangan lagi ada tuntut menuntut semoga akhir tahun dapat dituntaskan," harap Bupati.



Proyek pembangunan infrastruktuur lainnya yang mendapat perhatian orang nomor satu di Kepulauan Meranti itu adalah, pembangunan jembatan di Kecamatan Pulau Merbau yang menghubungkan dua desa, yakni Desa Mekar Sari dan Kelurahan Teluk Belitung yang menggunakan dana APBD murni Tahun 2017 sebesar 14 Miliar rupiah.

"Pembangunan jembatan ini menggunakan APBD murni Tahun 2017," ujar Haryanto, selaku Plt. Kabid Bina Marga, Dinas PU Kepulauan Meranti.

Dari hasil peninjauan Bupati dan rombongan, proses pembangunan boleh dikatakan tuntas, hanya saja untuk kesempurnaan masih diperlukan finishing karena masih dalam masa konstruksi pemeliharaan oleh kontraktor.

"Saya harap kontraktor dalam menyempurnakan agar tidak terjadi isu di masyarakat yang mengatakan tidak sempurna, yang berujung pada munculnya masalah," ujar Bupati mengingatkan.

Dengan dibangunnya fasilitas publik tersebut, Bupati Kepulauan Meranti berharap kepada seluruh lapisan masyarakat untuk sama-sama menjaga agar tidak cepat rusak dan dapat dimanfaatkan dengan optimal.

"Semua fasilitas yang kita bangun ini tak lain adalah untuk masyarakat, oleh karena itu mari kita sama menjaga baik dari kerusakan maupun untuk hal yang negatif yang bertentangan dengan adat istiadat, sehingga fasilitas yang dibangun dengan susah payah ini dapat dimanfaatkan dengan maksimal," jelas Bupati.

Setelah jembatan penghubung ini dituntaskan, dalam rangka mempercepat dan memudahkan mobilitas masyarakat, selanjutnya dikatakan Bupati, akan membangun hotmix dan turap untuk mengantisipasi kerusakan jalan akibat abrasi air pasang laut.



Kepada wartawan, Bupati Irwan juga menyinggung soal pembangunan jembatan Selat Rengit yang sampai saat ini masih terbengkalai. Dijelaskan Bupati, hingga saat ini Pemda terus berupaya untuk meraih anggaran pusat dan Provinsi untuk membangun jembatan penghubung Pulau Tebing Tinggi dan Pulau Merbau itu. Karena jika mengharapkan dana APBD murni boleh dikatakan mustahil.

"Jika dulu pembangunan jembatan menghabiskan anggaran 400 Miliar rupiah tapi jika dihitung dengan harga sekarang bisa mencapai 700 Miliar rupiah. Biaya ini sangat besar dan tidak mungkin lagi dibangun oleh APBD Kabupaten, apalagi dengan semakin kecilnya anggaran saat ini," jelas Bupati.

Karena Kepulauan Meranti merupakan daerah terluar yang berbatasan langsung dengan negara tetangga, sudah seharusnya pembangunan jembatan itu juga menjadi tanggung jawab Pemerintah Pusat dan Provinsi.

"Harusnya ini menjadi tanggung jawab Pusat dan Provinsi sesuai dengan komitmen pemerintah yang memprioritaskan pembangunan di daerah perbatasan," ucap Bupati.

Kedepan, dikatakan Bupati, Pemda akan terus mendorong kelanjutan dari pembangunan jembatan Selat Rengit. Karena hanya itulah satu satunya akses penghubung Pulau Merbau dan Tebing Tinggi yang diyakini dapat menekan angka kemiskinan di salah satu Kecamatan termiskin di Kepulauan Meranti ini.

"Siapapun nantinya yang jadi Bupati, pembangunan jembatan ini harus tetap dilanjutkan agar transportasi menjadi murah dan angka kemiskinan masyarakat di Pulau Merbau dapat ditekan," ucap Bupati.

Kunjungan selanjutnya yang dilakukan Bupati dan rombongan adalah meninjau pelayanan kesehatan Unit Gawat Darurat (UGD) di UPT Puskemas Teluk Belitung, Kecamatan Merbau. Puskemas ini memiliki bangunan dan fasilitas yang cukup representatif karena dilengkapi ruang rawat inap pasien, ruang bersalin, laboratorium, farmasi dan lainnya. Puskesmas ini akan menjadi Puskesmas percontohan di Kepulauan Meranti, baik dalam hal pelayanan maupun fasilitas.

Terakhir fasilitas publik yang dikunjungi Bupati adalah sarana pengolahan air bersih langsung minum di Desa Kundur, Kecamatan Tebing Tinggi Barat, yang mampu memproduksi 500 galon dalam 12 jam. Fasilitas pengolahan air bersih ini seperti dikatakan Kades Kundur, Sutrisno adalah bantuan dari Kementerian Desa Tertinggal RI yang diperuntukan untuk masyarakat di Desanya.

Dilokasi ini Bupati Kepulauan Meranti dan rombongan berkesempatan mencicipi segarnya air olahan yang memang layak untuk dikonsumsi. (rls/san)

Berita Lainnya

Index