Gubernur Riau Resmikan Pengoperasian PLTD 5 MW di Selatpanjang

Gubernur Riau Resmikan Pengoperasian PLTD 5 MW di Selatpanjang
Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman meresmikan Pengoperasian Pembangkit Listrik 5 Mega Watt di Selatpanjang

SELATPANJANG - Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman  berkesempatan meresmikan pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) berkapasitas 5 Mega Watt (MW) di Kantor PT. PLN Rayon Selatpanjang, Senin 5 Februari 2018.

Hadir mendampingi Gubernur, Manager SDM dan Umum PT. PLN Wilayah Riau Kepri, Dwi Surya Abdullah, Kepala BPBD Riau Edwar Sanger, Asisten I Setdakab Meranti, Jonizar, Asisten III Setdakab Meranti, Tengku Akhrial dan sejumlah pejabat perwakilan Forkopimda Meranti.

Manager SDM dan Umum PT. PLN Wilayah Riau Kepri Dwi Surya Abdullah dalam laporannya menjelaskan, kondisi pasokan listrik PLN di wilayah Kepulauan Meranti yang terdiri dari 3 Pulau yakni Tebing Tinggi, Merbau dan Rangsang berada dalam kondisi aman.

"Pasokan listrik untuk Kepulauan Meranti dalam keadaan aman, dan mempunyai cadangan daya yang cukup untuk mencukupi kebutuhan maayarakat di 3 Pulau yang ada di daerah ini," ujar Dwi Surya.

Khusus di Pulau Tebing Tinggi yang memiliki jumlah penduduk terpadat dan merupakan pusat perekonomian di Kepulauan Meranti, dengan tambahan daya 5 MW dari 5 PLTD yang baru saja dioperasikan, maka total daya yang tersedia sebesar 15 MW.

Dari jumlah total daya 15 MW ini, dinilai sangat cukup untuk melayani pasokan listrik masyarakat, karena dari survei yang dilakukan PLN, beban tertinggi di Tebing Tinggi hanya sebesar 11,2 MW, jadi dengan total daya yang ada, maka cadangan listrik PLN yang tersedia untuk Tebing Tinggi sebesar 4.8 MW.

Menurutnya, jika dirata-rata jumlah konsumsi listrik PLN di wilayah Tebing Tinggi sebesar 7,5 KWH/hari, jumlah ini lebih besar daripada konsumsi listrik di Kabupaten Bengkalis. Jika dikorelasikan dengan pertumbuhan ekonomi, hal itu menandakan pertumbuhan ekonomi di Kepulauan Meranti jauh lebih baik dibandingkan dengan Kota Bengkalis.

Dikatakan Dwi Surya, meski daya listrik di Kepulauan Meranti surplus, namun masih terdapat 22 Desa yang belum dapat menikmati listrik, 10 desa diantaranya berada di Pulau Tebing Tinggi dan sisanya tersebar di Pulau Padang dan Merbau.

Meski begitu, sesuai dengan instruksi Presiden RI Joko Widodo, melalui program Indonesia terang, menargetkan hingga tahun 2019 yang akan datang seluruh wilayah Indonesia sudah teraliri listrik PLN. Dan untuk Meranti PLN Persero Wilayah Riau-Kepri menargetkan hingga akhir tahun 2018 seluruh desa di Meranti sudah teraliri listrik.

"Untuk Meranti kita menargetkan hingga tahun 2018 seluruh desa sudah teraliri listrik," ujar Dwi Surya Abdullah.

Untuk mewujudkannya, PT. PLN telah melakukan pembebasan lahan yang akan digunakan untuk pemasangan jaringan listrik, menurutnya sejauh ini berkat dukungan semua pihak terkait termasuk keamanan proses pembebasan lahan tidak ada kendala.

"Untuk pembebasan lahan berkat dukungan Pemda, aparat Kepolisian serta TNI sudah tidak ada masalah, tahun ini (2018, red) kita melakukan pemotongan pohon untuk pemasangan jaringan. yang menjadi kendala di Meranti hanyalah masalah transportasi," ujar Dwi.

Asisten I Setdakab Meranti Jonizar, yang mewakili Bupati mengucapkan terima kasih kepada PLN atas dukungan daya listrik untuk mencukupi kebutuhan listrik di Kepulauan Meranti, khususnya wilayah Pulau Tebing Tinggi.

Ia berharap dengan tambahan pasokan daya listrik itu, listrik yang dulunya hidup bergilir di Kabupaten Kepulauan Meranti tidak terjadi lagi.

"Apa yang diharapkan masyarakat sudah terwujud dimana warga Meranti sudah dapat menikmati listrik secara terang menderang, semoga dengan pasokan listrik ini jumlah kemiskinan di Meranti yang cukup tinggi juga dapat ditekan," ujar Jonizar. (rls/san)

Berita Lainnya

Index