Satu Siswi di Meranti Pilih Nikah Daripada UNBK

Satu Siswi di Meranti Pilih Nikah Daripada UNBK
Wakil Bupati Kepulauan Meranti, Said Hasyim mendengarkan penjelasan Kepala Dinas Pendidikan, Rosdaner

SELATPANJANG - Satu orang siswi batal mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat SMA Sederajat di Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, karena memilih menikah. Sedangkan di SMAN 1 Kecamatan Rangsang, 154 peserta mengikuti ujian dengan lembar kertas atau manual.

Hal itu terungkap dari penjelasan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Meranti, Rosdaner, saat mendampingi Wakil Bupati Kepulauan Meranti, Said Hasyim, dalam peninjauan UNBK di SMAN 1, SMAN 2 dan SMAN 3 Kecamatan Tebing Tinggi, Selasa 10 April 2018.

Dijelaskannya, pelaksanaan UNBK tahun 2018 sudah dimulai sejak Senin kemarin. Untuk Kabupaten Kepulauan Meranti diikuti oleh 263 peserta SMA sederajat. Secara umum, pelaksanaan Ujian Nasional di daerah ini tetap berjalan aman dan lancar.

"Satu siswa wanita tidak bisa ikut karena memilih untuk menikah, dan 154 siswa di SMAN 1 Kecamatan Rangsang tidak dapat melaksanakan UNBK karena keterbatasan fasilitas, namun tetap berjalan aman dan lancar dengan menggunakan lembar kertas atau manual," ungkap Rosdaner.

Dalam peninjauannya, Wakil Bupati Said Hasyim mengatakan, Pemkab Kepulauan Meranti melalui Dinas Pendidikan terpaksa meminta siswa di sekolah-sekolah yang berada di wilayah terisolir, yang belum memiliki fasilitas pendukung pelaksanaan UNBK, seperti tidak memiliki perangkat komputer, jaringan internet dan keterbatasan listrik, untuk menumpang di sekolah yang ada di Kota Selatpanjang.

Konsekwensinya, ungkap Wabup, para siswa harus mengeluarkan dana ekstra untuk transportasi, penginapan dan makan di Kota Selatpanjang. Meski cukup memberatkan wali murid, namun Wakil Bupati menegaskan hal itu terpaksa dilakukan dalam rangka menyukseskan program nasional UNBK.

"Jika tidak kita laksanakan, maka kita akan terus tertinggal, hal ini diwajibkan oleh Pemerintah Pusat disamping untuk pemetaan kualitas pendidikan, juga untuk mengukur sejauh mana keberhasilan serta ketersediaan fasilitas yang dimiliki oleh sekolah-sekolah di Indonesia," jelasnya.

Kedepan, Wabup berharap hal itu tidak terjadi lagi, Pemkab Kepulauan Meranti akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidian Provinsi Riau untuk pengadaan fasilitas pendukung UNBK, Pemerintah Provinsi dilibatkan karena sesuai dengan peraturan pengelolaan pendidikan tingkat SMA sederajat, dimana sejak beberapa tahun lalu telah menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi.

Meski demikian, Wabup Said Hasyim mengaku bersyukur, karena secara keseluruhan kegiatan UNBK tingkat SMA sederajat di Kabupaten Kepulauan Meranti pada tahun 2018 ini berjalan aman dan lancar.

"Seperti kita lihat berjalan aman dan lancar. Baik bagi sekolah yang melaksanakan sendiri maupun siswa yang menumpang. Program nasional UNBK di Kabupaten Kepulauan Meranti berjalan dengan baik," ucap Wakil Bupati. (rls/san)

Berita Lainnya

Index