Dinas PMD Riau Bina Pengelola BUM-Desa di Kepulauan Meranti

Dinas PMD Riau Bina Pengelola BUM-Desa di Kepulauan Meranti
Staf Ahli Gubernur Riau Bidang Pemerintahan, Hukum dan Kemasyarakatan, Drs. Edy Kusdarwanto, membuka kegiatan pembinaan BUM-Desa di Kepulauan Meranti

SELATPANJANG - Pemerintah Provinsi Riau melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD), menggelar kegiatan Pembinaan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUM-Desa) di Kabupaten Kepulauan Meranti. Kegiatan dibuka Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Kemasyarakatan, Drs. Edy Kusdarwanto, Senin malam 23 April 2018.

Hadir pada kesempatan itu, Wakil Bupati Kepulauan Meranti, Drs. Said Hasyim, Sekretaris Dinas PMD Provinsi Riau, Raja Siti Nur Aisyah S.Sos, M.Si, Kepala Dinas PMD Kepulauan Meranti, Drs. Ikhwani, MM, para peserta dari unsur Pengelola BUM-Desa, Pasar dan Posyantek, serta pejabat eselon lainnya di lingkungan Pemkab Kepulauan Meranti.

Sekretaris Dinas PMD Provinsi Riau, Raja Siti Nur Aisyah, S.Sos, MM, saat menyampaikan laporannya mengungkapkan, kegiatan Pembinaan Pengelolaan BUM-Desa di Kabupaten Kepulauan Meranti adalah yang ke-4, dimana ada 6 Kabupaten di Riau yang menjadi lokasi kegiatan serupa.

Tujuan umum kegiatan ini, jelasnya, untuk menyatukan persepsi dan menumbuhkan komitmen di kalangan pengurus BUM-Desa, Pengelola Pasar dan Pengurus Posyantek, dalam menata, mengelola dan melestarikan kegiatan yang sudah ada di masing-masing Kabupaten.

Narasumber kegiatan, yakni dari OJK Provinsi Riau, Erwin, SE, dari Universitas Muhammadiyah Riau, Jakiman MM dan Mizan Asnawwi SE Mec.Dev, Praktisi Kebijakan Publik dan Informasi, Ir. Fendri Jaswir MP, Praktisi Pengembangan Usaha, Ir. Bandung Herawanto dan Kabid UED Dinas PMD Kabupaten Kepulauan Meranti, Sabaruddin, S.Sos.

"Kegiatan ini akan dilaksanakan selama 4 hari, mulai tanggal 23 sampai 26 April 2018 di Hotel Grand Meranti Selatpanjang, yang diikuti oleh 80 orang peserta," ungkapnya.

Wakil Bupati Kepulauan Meranti, Drs. Said Hasyim dalam sambutannya mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Provinsi Riau yang telah menjadikan Kabupaten Kepulauan Meranti sebagai salah satu wilayah Pembinaan.

Melalui acara itu, Wabup berharap Desa mampu menggali potensi yang ada, baik potensi Sumber Daya Manusia (SDM) dan Potensi Sumber Daya Alam (SDA), sekaligus untuk mengembalikan potensi SDM Desa yang sudah ke Kota, kembali ke Desa untuk membangun Desa.

"Untuk itu saya berharap ada kerjasama seluruh komponen di Desa, tidak hanya pengurus BUM-Desa saja," ujarnya.



Wabup Said Hasyim meminta peserta serius mengikuti kegiatan ini, rajin bertanya dan sharing informasi terkait upaya pemecahan masalah di masing-masing Desa, sehingga keberadaan BUM-Desa bisa memberikan manfaat yang luas, seperti memberikan dukungan dalam APBDes.

"Potensi kita sangat banyak, seperti di sektor Perkebunan, Pertanian dan Perikanan," ucapnya.

Menurutnya, dukungan Dana berada diurutan ke empat dalam membangun usaha. Modal pertama yang harus dimiliki adalah kemampuan kreatifitas. Kedua, lahan atau tanah, dan di posisi ketiga adalah Ilmu.

"Bagaimana dengan dana yang kecil bisa dikembangkan menjadi besar, dengan cara memanfaatkan seluruh potensi serta kemampuan SDM yang ada di kampung kita. Ini kewajiban kita semua, baik di tingkat Pusat, Provinsi dan Kabupaten," jelasnya.

Saat ini, kata Wabup, Kabupaten Kepulauan Meranti masih menjadi daerah penyumbang angka kemiskinan terbesar di Riau, yang disebabkan keterisoliran wilayah dan minimnya infrastruktur. Untuk mengentaskan itu, BUM-Desa diharap mampu memberikan peran terbaik dalam membangun Desa.

Sementara itu, Staf Ahli Gubernur Riau Bidang Pemerintahan, Hukum dan Kemasyarakatan, Drs. Edy Kusdarwanto yang terlebih dahulu membacakan sambutan Gubernur Riau mengungkapkan, di Provinsi Riau terdapat 817 unit BUM-Desa, dimana 200 unit diantaranya dalam kategori Baik, 484 kategori Berkembang dan sisanya 133 unit kategori Kurang Baik.

Edy Kusdarwanto mengatakan, kuatnya ekonomi mikro masyarakat diyakini akan tahan dengan goncangan pada ekonomi global. Potensi yang banyak ditengah masyarakat masih sangat perlu dipompa lagi dengan meningkatkan perhatian dan kepedulian.

Menurut Edy, ada tiga konsep atau teori jika masyarakat mau maju, yakni adanya knowledge, skill dan attitude, atau tiga "U" yakni Mau, Tau dan Mampu, sambil dirinya mencontohkan kondisi kehidupan masyarakat di Pantai Utara Pulau Jawa, yang saat ini sebagian besarnya menjadi penonton dalam pembangunan.

"Jadi kembangkanlah potensi yang ada di desa sendiri dan juga dimanfaatkan atau dibeli oleh masyarakat desa itu, sehingga menjamin pasar bagi setiap produk yang dihasilkan masyarakatnya," ajak Edy Kusdarwanto.

Diakhir acara pembukaan kegiatan Pembinaan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa itu, Staf Ahli Gubernur Riau bersama Wakil Bupati Kepulauan Meranti melakukan pemasangan tanda peserta kegiatan, dan ditutup dengan foto bersama para peserta. (san)

Berita Lainnya

Index