Seberapa Penting Seks untuk Wanita?

Seberapa Penting Seks untuk Wanita?
Ilustrasi. foto shutterstock
Dilansir dari independent.co.uk, dituliskan bahwa aplikasi kesuburan Kindara melakukan survei untuk melihat apakah stereotip tentang seks untuk wanita itu benar.
 
Dalam survei tersebut didapati bahwa lebih dari setengah dari 500 responden wanita yang menganggap hubungan emosional merupakan aspek terpenting untuk berlanjut ke arah seks yang baik.
 
Seperempat di antaranya mengungkap bahwa foreplay sangat penting. Sementara 10 persen lainnya yang merasa bahwa komunikasi merupakan hal paling penting. Hanya kurang dari 5 persen responden menganggap frekuensi seks adalah hal yang penting.
 
Sebenarnya seperti apa sih makna seks untuk wanita itu? Seberapa penting seks untuk wanita?, mari sama-sama belajar dari tulisan ini. Temukan jawaban dari semua itu dengan membaca sampai selesai.
 
Seks Dimulai dari Pikiran
 
Para pria sering kecewa karena ternyata wanitanya tak menginginkan tubuh, seperti yang mereka inginkan. Namun secara hormon, tubuh pria dan wanita memang berbeda.
 
Testosteron menyebabkan hasrat secara fisik yang tingkatannya lebih tinggi pada sebagian besar pria. Bagi para pria, keinginan soal seks seperti sebuah teriakan, sementara bagi wanita, itu hanya seperti bisikan.
 
Para wanita lebih terpicu dengan fantasi. Mereka mengingat dan membayangkan, untuk bisa membuatnya bergairah.
 
Karenanya, saat sedang jatuh cinta, ketika para wanita terus-menerus berpikir tentang kebersamaan, saat itu juga lah nafsu seksualnya tinggi dan gairahnya terbakar. Lebih rumit memang, tapi seperti itulah wanita pada umumnya.
 
Merasa Diinginkan
 
Tertulis dalam Psychology Today, seorang peneliti seks, Meredith Chivers mengungkapkan bahwa 'merasa diinginkan adalah sebuah orgasme' bagi wanita.
 
Melihat prianya menjadi atraktif di atas ranjang bisa memicu gairah pada seorang wanita. Beberapa wanita memang lebih cenderung menilai dari apa yang mereka lihat. Mereka akan berpikir, apakah pasangannya melihat dirinya menggairahkan atau tidak.
 
Seperti halnya pria yang mengharapkan intensitas hubungan seks yang lebih sering, para wanita punya harapan akan lebih banyak romansa yang berkelanjutan setelah menikah.
 
Dengan begitu, para wanita akan merasa diinginkan, dan hal itulah yang bakal membuatnya yakin untuk melakukan hubungan seks.
 
Perasaan yang Campur Aduk
 
Sebagian besar wanita menyukai seks, tapi hal itu akan mudah memudar hanya karena rasa lelah, dendam, masalah fisik, rasa sakit, atau juga menopause.
 
Mereka lebih sering menginginkan pengalaman seks yang baik di atas ranjang, tapi tidak benar-benar mendambakan permainan sampai terangsang.
 
Mendapat orgasme merupakan hal yang tak mudah pada para wanita. Butuh sekitar 45 menit jika ingin benar-benar mewujudkannya.
 
Sementara para pria menyukai variasi dalam bercinta, tapi hubungan seks untuk wanita lebih banyak menyoal posisi atau rutinitas yang sudah pernah dilakukan.
 
Mereka merasa lebih banyak jaminan kepuasan dan memungkinkan mereka untuk lebih rileks saat melakukannya. So, perasaan para wanita memang campur aduk saat dikaitkan dengan hubungan seksual.
 
Kontekstual
 
Sementara banyak wanita mencoba untuk orgasme dengan memberi stimulasi pada diri sendiri, tapi sebagian besar dari mereka mulai mengenal seks saat terikat dalam suatu hubungan.
 
Seks untuk wanita bisa terjadi pada saat pertama kali mereka disentuh oleh pasangannya, sementara hampir semua pria pertama kali merasakan kenikmatan seks dengan bermasturbasi.
 
Seringkali hubungan yang naik turun membuat para wanita menekan hasrat mereka dan melindungi hati mereka dengan cara yang tidak bisa atau memang tidak dilakukan oleh para pria.
 
Para wanita butuh merasa aman secara emosional sebelum melakukan hubungan seksual. Romansa dan rayuan merupakan cara yang bisa dilakukan untuk menciptakan konteks seksual yang menjauhkan wanita dari hal-hal yang rentan.
 
Ungkapan Cinta
 
Sama seperti yang terjadi pada pria, seks untuk wanita juga menjadi sarana mengungkapkan cinta.
 
Dalam hal ini, bukan berarti wanita diwajibkan untuk melakukan hubungan seksual jika mereka tidak mau, hanya untuk menunjukkan cinta mereka.
 
Terkadang mereka sendiri yang menyadari bahwa prianya membutuhkan seks, dan mereka ingin memenuhi kebutuhan tersebut.
 
Dengan membuat suasana menjadi hangat, momen hubungan seks untuk wanita bisa menjadi persembahan cinta bagi pasangannya.
 
Namun ingat, Dads bisa saja menghancurkan semuanya jika masih bersikeras agar Moms juga benar-benar menginginkannya, bukan sekadar karena ingin memenuhi kebutuhan Dads.
 
So, biarkan saja Moms melakukan apa yang ingin mereka lakukan, karena kepuasan mereka bukan hanya soal orgasme, tapi lebih ke perasaan diinginkan dan bisa memuaskan.
 
Well, begitulah kira-kira pentingnya hubungan seks untuk wanita.
 
Kebanyakan dari mereka melakukannya dengan perasaan, dan bahkan tak jarang mengesampingkan orgasme untuk merasa puas dan bahagia dengan dalam melakukan hubungan seks dengan pasangannya. (red)

Berita Lainnya

Index