Malaysia Perpanjang Lockdown, Kasus Bunuh Diri Meningkat

Malaysia Perpanjang Lockdown, Kasus Bunuh Diri Meningkat
ilustrasi
MALAYSIA - Pemerintah Malaysia resmi memperpanjang lockdown nasional. Otoritas negara menyebut bahwa perpanjangan penguncian yang disebut juga dengan Perintah Kawalan Pergerakan (PKP/MCO) itu akan diberlakukan hingga Negeri Jiran mencatatkan di bawah 4 ribu kasus infeksi harian COVID-19.
 
Hal ini rupanya telah menghambat beberapa mobilitas masyarakat dan juga menghambat denyut nadi perekonomian. Beberapa masyarakat yang merasa kesulitan bahkan mengibarkan bendera putih di depan rumah.
 
Mengutip BBC yang melansir surat kabar lokal, Malaysia China Press, desa nelayan di Kedah misalnya mengibarkan setidaknya 20 bendera putih di lingkungan itu. Mereka meminta bantuan dari sukarelawan.
 
Banyak rumah tangga di Malaysia sudah tidak mendapatkan penghasilan selama enam minggu. "Warga khawatir tentang makanan mereka ke depan," tulis laporan itu.
 
Jaringan toko kelontong Econsave juga melakukan panggilan serupa di Facebook. Mereka menginformasikan bendera putih agar warga bisa memberi bantuan ke yang memerlukan.
 
"Tidak apa-apa untuk tidak baik-baik saja," tulis supermarket itu dalam laman Facebooknya.
 
Awesome Canteen, sebuah cafe populer di Petaling Jaya juga memberikan makanan gratis ke warga. Siapapun yang mendekat ke kasir dan memberikan kertas putih akan diberi makanan gratis.
 
Sementara itu bantuan digalakkan oleh Angkatan Pemuda Islam Malaysia (ABIM) di negeri itu. Mereka menyebut hal ini untuk membantu meringankan beban masyarakat yang terdampak dengan adanya MCO ini.
 
Beban biaya hidup yang berat telah membuat angka bunuh diri naik drastis. Hal ini adalah hal yang sangat memilukan bagi masyarakat.
 
"Hal ini dapat dilihat melalui beberapa kejadian yang memilukan, termasuk meningkatnya angka bunuh diri," sebut organisasi Islam itu.
 
Polisi mencatat 468 kasus bunuh diri dalam lima bulan pertama tahun 2021. Angka ini naik dari total tahunan 631 pada 2020 dan 609 pada 2019.
 
Direktur Departemen Investigasi Kriminal (CID) Bukit Aman, Abdul Jalil Hasan, menambahkan bahwa dari 2019 hingga Mei 2021, setidaknya 281 pria dan 1.427 wanita melakukan bunuh diri dengan 872 diantaranya berusia antara 15 dan 18 tahun.
 
"Secara negara bagian, Johor mencatat jumlah kasus bunuh diri tertinggi pada 2019 dan 2020 dengan 101 kasus, sedangkan Selangor mencatat kasus terbanyak tahun ini hingga Mei dengan 117 kasus," katanya.
 
Dari pihak pemerintah sendiri, Kementerian Kesehatan pada pekan lalu meminta warga Malaysia untuk lebih sadar dan peka terhadap lingkungan mereka. Termasuk mencari tanda-tanda peringatan bahwa ada warga yang memiliki niat untuk mengakhiri hidup. (red)

Berita Lainnya

Index