Mendagri Kembali Ingatkan Kepala Daerah Pentingnya Pahami Angka Pertumbuhan Ekonomi

Senin, 07 Juli 2025 | 19:46:05 WIB

JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian kembali mengingatkan kepada semua kepala daerah untuk memahami akan pentingnya angka pertumbuhan ekonomi bagi daerah maupun negara. 

Dia menerangkan, angka pertumbuhan ekonomi bukan hanya sekadar angka, namun lebih jauh angka pertumbuhan ekonomi ini menjadi penentu maju atau mundurnya sebuah daerah maupun negara. 

Sebab katanya, jika pertumbuhan ekonomi daerah baik, maka tentu daerah itu akan maju, otomatis pendidikannya lebih baik, kesehatan lebih baik, kemiskinan juga akan berkurang.

"Tolong betul-betul kepala daerah semua bisa memahami makna angka pertumbuhan ekonomi. Untuk menyusun ini agak beda dengan inflasi, angka pertumbuhan ekonomi lebih ribet," katanya, dalam rakor pengendalian inflasi yang disiarkan melalui  YouTube Kemendagri, Senin (7/7/25). 

Mendagri melanjutkan, saat ini angka pertumbuhan ekonomi Indonesia rata-rata berada pada angka 4,87 persen. Untuk itu, daerah diharapkan angka pertumbuhan ekonominya melebihi dari angka tersebut. 

Sehingga dapat terus mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia, dan target pertumbuhan ekonomi Indonesia berada pada angka 8 persen pada tahun 2029 mendatang dapat terwujud. 

"Tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia cukup baik, Indonesia berada pada peringkat 45 dari 185 negara di dunia, dan tingkat pertumbuhan tahunan PDB Indonesia peringkat 4 dari 11 negara ASEAN," lanjut dia. 

Tito Karnavian menambahkan, isu pertumbuhan ekonomi ini harus menjadi isu penting di daerah. Dia meminta daerah segera untuk merapatkan bagaimana agar pertumbuhan ekonomi daerah bisa naik, dengan mengundang para ahli dan BPS, untuk merumuskan langkah-langkahnya. 

Dengan demikian dari rapat tersebut akan terlihat apa yang harus dilakukan daerah agar pertumbuhan ekonominya baik dan tidak minus. 

"Bagi daerah yang angka pertumbuhan ekonominya baik, terima kasih dan apresiasi yang tinggi, kalau bisa meningkat lebih bagus lagi. Bagi daerah yang angka pertumbuhan ekonominya dibawah nasional nasional ini warning, jadi mohon untuk menjadi perhatian," ucapnya. 

Lebih lanjut, Mendagri memaparkan angka pertumbuhan masing-masing provinsi di Indonesia, diantaranya Maluku Utara 34,58 persen, Papua Barat 25,53 persen, Sulawesi Tengah 8,69 persen, Gorontalo 6,07 persen, Sulawesi Selatan 5,78 persen.

Selanjutnya, Sulawesi Tenggara 5,66 persen, Sulawesi Utara 5,62 persen, Bali 5,52 persen, Lampung 5,47 persen, Sumatera Selatan 5,22 persen, Banten 5,19 persen, Kepulauan Riau 5,16 persen, Yogyakarta 5,11 persen, Maluku 5,07 persen, Jawa Timur 5,00 persen, Kalimantan Barat 5,00 persen, Jawa Barat 4,98 persen, Jawa Tengah 4,96 persen, Jakarta 4,95 persen. 

Lalu, Bengkulu 4,84 persen, Sulawesi Barat 4,83 persen, Papua Barat Daya 4,82 persen, Kalimantan Selatan 4,81 persen, Sumatera Utara 4,67 persen, Sumatera Barat 4,66 persen, Riau 4,65 persen, Kepulauan Bangka Belitung 4,60 persen, Aceh 4,59 persen.

Jambi 4,55 persen, Nusa Tenggara Timur 4,55 persen, Papua Selatan 4,20 persen, Kalimantan Timur 4,08 persen, Kalimantan Utara 4,06 persen, Kalimantan Tengah 4,04 persen, Papua 3,91 persen, Papua Pegunungan 3,02 persen, Nusa Tenggara Barat -1,47 persen, dan Papua Tengah -25,53 persen. 

"Jadi tolong pertumbuhan ekonomi ini menjadi perhatian," tutupnya. (mcr)

Terkini