JURNALMADANI - Warren Edward Buffett merupakan seorang investor, pengusaha, dan filantropis asal Amerika Serikat.
Ia menjabat sebagai komisaris, direktur utama, sekaligus pemegang saham terbesar di Berkshire Hathaway.
Forbes pada 2015 merilis dirinya sebagai orang terkaya ketiga di dunia. Ia sering disebut sebagai investor bijaksana dan dihormati sepanjang masa.
Buffett dikenal dengan citra dirinya yang sederhana serta kutipan-kutipannya yang mudah dipahami mengenai seni dalam berinvestasi.
Sebagai Oracle of Omaha dengan perkiraan kekayaan sekitar 150 miliar dollar AS, sekitar Rp 2,5 kuadriliun per kurs hari Sabtu (15/11/2025), bukti keberhasilannya sudah terlihat nyata.
Saat seseorang ingin mencapai puncak kesuksesan dan memperoleh keunggulan kompetitif, seseorang akan mengikuti jejak mereka yang telah berhasil sebelumnya, dengan kekayaan bernilai miliaran dollar.
Lantas, apa saja tips jenius dari Warren Buffett mengenai cara mengelola uang agar masa tua aman dan terjamin?
10 tips jenius Warren Buffett dalam mengelola uang
Dilansir dari Kompas, Minggu (16/11/2025), berikut 10 tips pengelolaan dan investasi uang menurut Warren Buffett agar masa tua aman:
1. Jangan investasi hingga kehabisan uang
Buffett menekankan, aturan pertama dalam investasi adalah jangan sampai kehilangan uang.
“Aturan nomor satu, jangan pernah kehilangan uang. Aturan nomor dua, jangan pernah lupa aturan nomor satu,” ujar Buffett.
Menurut Buffett, jika seseorang memulai dari kerugian, maka akan sulit untuknya kembali ke titik awal, apalagi meraih keuntungan.
2. Dapatkan nilai tinggi dengan harga rendah
Prinsip penting lain yang dibagikan Buffett adalah menghindari membayar lebih untuk sesuatu yang nilainya tidak sebanding.
“Harga adalah apa yang Anda bayar, nilai adalah apa yang Anda dapatkan," ujar Buffett.
Contohnya seperti membayar bunga tinggi pada utang kartu kredit, atau membeli barang yang jarang digunakan.
Buffett menyarankan untuk hidup sederhana serta mencari kesempatan untuk membeli sesuatu yang berkualitas tinggi dengan harga lebih murah.
“Apakah itu barang seperti kaus kaki atau saham, saya suka membeli barang berkualitas saat sedang diskon,” ujarnya.
3. Bentuk kebiasaan finansial yang sehat
Dalam pidatonya di University of Florida, Buffett mengatakan bahwa kebiasaan keuangan dapat memengaruhi keseluruhan hidup.
“Sebagian besar perilaku bersifat kebiasaan, dan mereka mengatakan bahwa rantai kebiasaan terlalu ringan untuk dirasakan sampai akhirnya menjadi terlalu berat untuk diputus," ungkap Buffett.
Ia menegaskan untuk membangun kebiasaan finansial yang positif serta menghentikan kebiasaan yang merugikan.
4. Hindari utang, terutama kartu kredit
Buffett membangun kekayaannya dengan membuat bunga bekerja untuknya, bukan bekerja untuk membayar bunga seperti yang biasa dilakukan oleh orang Amerika.
“Saya telah melihat lebih banyak orang gagal karena alkohol dan leverage, leverage adalah uang pinjaman. Anda sebenarnya tidak membutuhkan leverage di dunia ini. Jika pintar, Anda akan menghasilkan banyak uang tanpa meminjam," kata Buffett dalam pidatonya di University of Notre Dame.
Selain itu, Buffett juga sangat berhati-hati dengan kartu kredit. Nasihatnya adalah untuk menghindarinya sama sekali.
“Suku bunga kartu kredit sangat tinggi. Kadang 18 persen, kadang 20 persen. Jika saya meminjam uang dengan 18 persen atau 20 persen, saya akan bangkrut," ujarnya.
5. Simpan uang tunai
Salah satu cara lainnya adalah memiliki cadangan uang tunai. Hal ini penting terutama untuk kebutuhan mendesak. Buffett selalu menyarankan memiliki uang tunai yang cukup agar bisa menghadapi tagihan atau peluang mendadak.
“Kami selalu mempertahankan setidaknya 20 miliar dollar, dan biasanya lebih, dalam bentuk setara kas,” tulis Buffett dalam suratnya kepada pemegang saham Berkshire Hathaway.
Baik di tingkat bisnis maupun individu pasti akan tergoda untuk menginvestasikan uang tunai. Namun, untuk membayar tagihan, Buffett menyarankan untuk tetap menyimpan uang tunai.
"Uang tunai, bagi bisnis seperti oksigen bagi manusia, tidak dipikirkan saat ada, tetapi satu-satunya yang dipikirkan saat tidak ada. Saat tagihan jatuh tempo, hanya tunai yang sah. Jangan tinggalkan rumah tanpa itu," ujarnya.
6. Investasi pada diri sendiri
Meningkatkan kemampuan diri merupakan investasi terbaik. Belajar keterampilan baru atau meningkatkan kemampuan yang ada akan memberikan keuntungan jangka panjang.
“Investasikan sebanyak mungkin pada diri Anda sendiri. Anda adalah aset terbesar Anda," kata Buffett.
Dalam wawancaranya dengan CNBC, Buffett menekankan bahwa investasi dengan meningkatkan kemampuan diri akan memberikan keuntungan berkali-kali lipat.
“Apa pun yang Anda lakukan untuk meningkatkan kemampuan diri dan membuat diri lebih berharga akan terbayar dalam bentuk daya beli nyata. Apa pun yang Anda investasikan pada diri sendiri, akan kembali sepuluh kali lipat,” kata Buffett.
Selain itu, tidak seperti aset lainnya, Buffet mengatakan keterampilan diri akan menjadi aset berharga yang tidak bisa dicuri oleh orang lain.
7. Belajar tentang finansial
Bagian dari investasi pada diri sendiri adalah belajar untuk mengelola uang. Sebagai investor, sebagian besar pekerjaan Buffett adalah membatasi risiko dan meminimalkan eksposur.
“Risiko muncul karena tidak tahu apa yang Anda lakukan,” kata Buffett, dilansir dari Forbes.
Semakin banyak pengetahuan mengenai keuangan, semakin aman seseorang dalam meminimalkan risiko. Maka dari itu, pendidikan finansial sangat penting untuk mengambil keputusan yang tepat.
8. Reksadana indeks biaya rendah
Meskipun nasihat Buffett rata-rata bersifat filosofis, ia juga memberikan tips praktis. Buffett memberikan saran bagi investor biasa untuk membeli reksadana indeks.
“Masukkan 10 persen uang tunai ke obligasi pemerintah jangka pendek dan 90 persen ke reksadana indeks S&P 500 dengan biaya sangat rendah,” jelas Buffett pada rapat tahunan Berkshire Hathaway 2004.
“Jika Anda berinvestasi di reksadana indeks biaya rendah di mana uang dimasukkan secara bertahap selama 10 tahun, Anda akan lebih baik dari 90 persen orang yang mulai berinvestasi pada saat yang sama,” lanjutnya.
9. Kebiasaan berbagi
Buffett percaya bahwa seseorang yang beruntung memiliki tanggung jawab untuk membantu orang lain.
“Jika Anda termasuk 1 persen orang paling beruntung, Anda berutang kepada 99 persen lainnya untuk memikirkan mereka," kata Buffett.
Menurutnya, memberi, selain bermanfaat bagi orang lain, juga memperkaya pengalaman hidup. Sebagai 1 persen orang terkaya, Buffett juga menepati ucapannya.
Bersama Bill Gates, Buffett mendirikan The Giving Pledge, janji lebih dari 100 miliarder untuk menyumbangkan kekayaannya.
10. Lihat uang sebagai investasi jangka panjang
Buffett menekankan pentingnya kesabaran dalam memiliki uang dan berinvestasi.
“Seseorang duduk di bawah pohon hari ini karena seseorang menanamnya lama di masa lalu," ujar Buffett.
Menabur dan merawat benih kesuksesan finansial sekarang akan memberi "naungan" yang bisa dinikmati di kemudian hari, termasuk bebas dari utang, pensiun aman, atau biaya kuliah anak tercukupi.
Buffett menyarankan investor untuk memandang dalam jangka panjang ketika berinvestasi. Ia mendorong agar investasi dilakukan dengan fokus pada pertumbuhan nilai uang selama puluhan tahun, bukan hanya keuntungan cepat.
Menurut Buffett, investor sebaiknya tidak terlalu khawatir terhadap naik-turunnya harga saham atau krisis ekonomi sementara.
Hal itu disebabkan fluktuasi jangka pendek adalah hal biasa, yang terpenting adalah meningkatkan daya beli dan nilai kekayaan secara konsisten dari waktu ke waktu. (*)