Antisipasi Banjir, Pemko Pekanbaru Intensifkan Normalisasi Drainase dan Anak Sungai

Senin, 15 Desember 2025 | 15:13:46 WIB
Ilustrasi: Pemotor menerobos banjir di Jalan Satria, Pekanbaru, Riau, beberapa waktu lalu (Foto Heru Maindikali).

JURNALMADANI – Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru bergerak cepat menanggapi ancaman bencana hidrometeorologi, khususnya masalah banjir yang kerap melanda sejumlah titik di Ibu Kota Provinsi Riau. Upaya utama yang kini dioptimalkan adalah program normalisasi saluran air, baik pada jaringan drainase kota maupun anak-anak sungai.

Langkah antisipasi ini ditegaskan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekanbaru, Edward Riansyah. Ia menyampaikan bahwa kegiatan normalisasi saluran air ini dilakukan secara berkelanjutan sebagai kesiapan memasuki periode puncak musim hujan.

"Dinas PUPR Kota Pekanbaru terus mengoptimalkan normalisasi saluran air sebagai langkah antisipasi banjir, mengingat curah hujan sedang hingga tinggi masih akan terjadi. Normalisasi tidak hanya kami fokuskan pada drainase jalan, tetapi juga anak-anak sungai yang rawan meluap," ujar Edward Riansyah.

Pernyataan tersebut disampaikan Edward saat menghadiri rapat koordinasi Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) pada Senin (15/12/2025). Pertemuan tersebut membahas kesiapan daerah dalam menghadapi potensi bencana yang diakibatkan oleh cuaca ekstrem.

Edward menjelaskan bahwa langkah pencegahan ini menjadi sangat penting, mengingat prakiraan cuaca menunjukkan bahwa Kota Pekanbaru masih akan dihadapkan pada curah hujan berintensitas sedang hingga tinggi dalam beberapa bulan ke depan. Kondisi ini secara signifikan berpotensi meningkatkan risiko genangan dan banjir di sejumlah wilayah padat penduduk.

Menyikapi kondisi tersebut, Pemko Pekanbaru telah mengambil kebijakan strategis. "Karena itu, langkah antisipasi harus dilakukan sejak sekarang. Pemko juga sudah menetapkan status siaga darurat bencana hidrometeorologi hingga 31 Januari 2026," tegas Edward, merujuk pada penetapan resmi status siaga bencana.

Edward juga memaparkan beberapa lokasi yang menjadi prioritas utama dalam pelaksanaan normalisasi saluran air. Titik-titik tersebut meliputi Sungai Air Hitam di Kecamatan Payung Sekaki, drainase utama di sepanjang Jalan Riau, Jalan Soekarno Hatta, serta seluruh kawasan yang teridentifikasi rawan banjir di Kecamatan Limapuluh.

Program normalisasi yang dilakukan secara intensif ini diharapkan dapat mempercepat laju aliran air, mengurangi sedimentasi, dan meminimalisir luapan dari anak sungai, sehingga dapat melindungi masyarakat dari dampak terburuk bencana banjir selama periode status siaga darurat berlangsung. (mcr)

Terkini