PT KAKI Belajar Budidaya Aren dan Kurma Ke Thailand

PT KAKI Belajar Budidaya Aren dan Kurma Ke Thailand
Lahan kavling produktif PT KAKI di daerah Jalan Garuda Sakti Pekanbaru. Tingginya minat masyarakat untuk berinvestasi menjadikan lahan ini habis dibeli (sold out).
PEKANBARU- PT Kampung Kurma Aren Indonesia (KAKI) berencana akan berkunjung ke Negeri Gajah Putih Thailand, untuk belajar kisah sukses petani Thailand dalam membudidayakan Aren dan Kurma yang saat ini menjadi salah satu komoditas yang tengah naik daun di Indonesia.
 
Demikian disampaikan Direktur PT. Kampung Kurma Aren Indonesia (KAKI) Bayu Prahara, ST kepada warwatan Sabtu, 2 Februari 2019. Dijelaskan, Bayu pihaknya sudah membuat rencana kunjungan belajar pada tanggal 24 Februari 2019 ini. PT KAKI yang bergerak dalam menyediakan kavling produktif di Pekanbaru mencoba mencari inovasi baru terkait perkembangan dunia pertanian di Thailand.
 
"Selama lebih kurang 5 hari kita mencoba mengeksplore komoditi pertanian di Thailand, seperti perkebunan Aren di Ban Thamrong, Petchaburi. Kita akan belajar bagaimana budidaya dan pemanfaatan potensi aren dari hulu hingga ke hilir, langsung dengan petani Aren yang sudah sukses bertahun-tahun di Thailand. Setelah, itu kita akan mengunjungi kebun percontohan raja (Chang Huaman Royal Project) di Provinsi Petchaburi," jelas Bayu.
 
Lebih lanjut Bayu memaparkan, selain Aren rombongan PT KAKI juga akan mengunjungi kawasan kurma di Provinsi Petchabun, yang merupakan milik dari Gubernur Provinsi Petchabun.
 
"Provinsi Petchabun yang terletak di utara Thailand merupakan daerah beriklim dingin. Pada kawasan ini membentang kebun kurma yang tumbuh subur dan menghasilkan buah segar. Hal ini bertolak belakang dengan habitat asli kurma dari daerah bersuhu panas di Timur Tengah. Rahasia inilah yang ingin kita cari rahasia sukses mereka dalam membudidayakan tanamana kurma ini," ujarnya.
 
Selain itu kata Bayu, tempat yang akan dikunjugi berikutnya adalah kawasan agrowisata Damnoen Saduak yang merupakan tempat budidaya kelapa pandan wangi. Dipadukan dengan objek wisata pasar terapung (floating market) Damnoen Saduak, menjadikan komoditas kelapa panda wangi banyak diserbu wisatawan sebagai salah satu kuliner favorit di kawasan ini.
 
"Sebenarnya, ini semua bisa dicopy dan dipaste di Indonesia khususnya Provinsi Riau. Banyak sekali kawasan-kawasan serupa yang bisa disulap dengan konsep agrowisata. PT. KAKI dengan lahan-lahan yang ada akan coba memadukan konsep ini, tidak pun 100 persen minimal bisa meniru saja sudah bagus," jelas pria yang suka dunia arsitek ini. (faisal)

Berita Lainnya

Index