Empat Unit Rumah Warga Alahair Habis Terbakar

Empat Unit Rumah Warga Alahair Habis Terbakar
kebakaran rumah warga di desa alahair
MERANTI - Kebakaran hebat melanda permukiman padat penduduk di Jalan Belibis RT 1 RW 6 Dusun 3 Desa Alah Air Kecamatan Tebingtinggi Kabupaten Kepulauan Meranti.
 
Peristiwa naas yang terjadi Jum'at (9/7/2021) itu menghanguskan empat unit rumah sekaligus. Dalam musibah tersebut, belum diketahui berapa taksiran kerugian yang dialami.
 
Api berkobar menghanguskan rumah milik Awang dan keluarganya. Terlihat warga setempat beramai-ramai membantu memadamkan api dengan alat seadanya. Proses pemadaman juga tampak dilakukan oleh belasan petugas Pemadam Kebakaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Meranti.
 
Dari informasi yang diterima dari warga sekitar api mulai tampak sejak siang sekitar pukul 13.15 WIB dari salah satu rumah. Api kemudian dengan cepat merambat dan membakar ke empat rumah karena kondisi bangunan yang terbuat dari kayu.
 
Kepala Seksi Pemadam Kebakaran Permukiman Penduduk dan Gedung, Eko Setiawan mengatakan petugas merasa kesulitan melakukan pemadaman karena kondisi jalan yang sempit sehingga mobil pemadam tidak bisa masuk dan sumber air yang cukup terbatas.
 
Eko mengatakan karena jalan yang tidak memadai, mobil pemadam kebakaran harus tertahan jauh dari lokasi kejadian dan hanya bisa terparkir di ujung jalan Ibrahim, kelurahan Selatpanjang Barat.
 
"Dalam proses pemadaman kita memang mengalami kesulitan di daerah Alah air laut ini, khususnya akses jalan mobil kita tidak bisa masuk," ujarnya.
 
Selain itu Eko mengakui sumber air di sekitar lokasi juga cukup terbatas, sehingga menyulitkan proses pemadaman.
 
Dirinya mengatakan sekitar satu regu yang terdiri dari 15 orang petugas pemadam kebakaran diterjunkan saat kejadian.
 
Eko juga belum mengetahui dengan pasti apa yang menjadi penyebab kebakaran karena masih dalam proses pemeriksaan pihak kepolisian.
 
"Itu masih dalam proses penyelidikan kepolisian khususnya Polsek Tebingtinggi," ujarnya.
 
Dikatakan saat ini kobaran api sudah dapat dikendalikan. Kini, pemadaman telah dalam tahap pendinginan.
 
Eko menyebutkan sudah tidak ada kobaran api dalam peristiwa ini. Meski api sudah padam, petugas tetap membutuhkan suplai air untuk memadamkan bara-bara pada benda bekas terbakar.
 
"Saat ini kita sedang mencari sumber air untuk melakukan pendinginan," pungkasnya.
 
Di lokasi juga terlihat aparat kepolisian yang melakukan pemeriksaan dan keterangan para saksi.
 
Kapolsek Tebingtinggi Iptu Aguslan mengatakan sampai saat ini penyebab kebakaran masih dalam proses penyelidikan.
 
"Masih kita selidiki apakah karena aliran listrik atau hal yang lain saat ini, sekarang masih mengumpulkan keterangan di lapangan," ujar Aguslan.
 
Sementara itu Kepala Desa Alah Air, Edy Amin yang juga sempat diwawancara di lokasi kejadian mengatakan ada 3 Kepala Keluarga yang menjadi korban dari kejadian tersebut.
 
"Jadi yang terbakar itu terdiri dari 4 rumah pemiliknya pak Awang, dimana dua diantaranya lagi merupakan rumah petak tempat tinggal saudaranya, jadi korbannya itu ada tiga KK," ungkapnya.
 
Dirinya mengakui bahwa kondisi rumah yang terbakar memang berdekatan sehingga dirinya saat tiba di lokasi sekitar pukul 13.30 seluruh rumah sudah rata dengan tanah.
 
Atas kejadian ini Edy mengatakan akan melakukan upaya untuk berkoordinasi dengan dinas terkait untuk dicarikan solusi membantu para korban.
 
"Nanti kita koordinasi dengan dinas sosial, kemudian stakeholder terkait, kemudian kita juga akan berupaya membantu dengan menggalang bantuan dari para donatur. Kita juga akan berkoordinasi ke PMD apakah dana desa bisa digunakan untuk membantu korban ini," ujarnya.
 
Ditambahkan Edy Amin, hanya sedikit saja barang milik korban yang bisa diselamatkan termasuk uang tunai yang ikut hangus terbakar bersama barang lainnya.
 
"Untuk barang milik korban hanya sedikit saja yang bisa diselamatkan. Termasuk ada yang tunai sebesar Rp20 juta milik korban di salah satu rumah tidak bisa diselamatkan," pungkasnya. (red)

Berita Lainnya

Index