Sertifikasi Halal Jadi Nilai Tambah Bagi Produk UKM

Sertifikasi Halal Jadi Nilai Tambah Bagi Produk UKM
Asisten I Setdaprov Riau, Drs. H. Masrul Kasmy, M.Si

PEKANBARU - Asisten I Setdaprov Riau, Drs H Masrul Kasmy MSi mengatakan, keuntungan memiliki sertifikasi halal akan sangat terasa saat melakukan pemasaran produk.

Hal itu disampaikannya saat menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) percepatan sertifikasi halal di Ruang Auditorium Lantai 8, Gedung Menara Lancang Kuning, Kantor Gubernur Riau, Selasa (28/06/2022).

“Saat berbelanja tentunya ada konsumen yang memperhatikan informasi produk halal dan biasanya konsumen akan lebih mantap untuk membeli produk yang disukainya jika memiliki sertifikasi halal,” ujar Masrul.

Oleh karena itu, kata Masrul, makanan sangat penting memiliki sertifikasi halal. Karena sertifikasi halal ini terkait dengan jaminan keamanan dan kenyamanan konsumen, khususnya konsumen muslim yang merupakan konsumen terbesar di Riau dan Indonesia.

“Dengan adanya sertifikasi halal ini, diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk yang dihasilkan oleh UKM di Provinsi Riau maupun di kancah global, serta dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi baru di Indonesia,” ujar Masrul.

Sebagai informasi, sertifikasi halal yang telah dikeluarkan oleh BPJPH Riau sebanyak 1.133 sertifikat, yaitu BPJPH Sehati 2020 sebanyak 175 sertifikat, BPJPH Sehati 2021 sebanyak 135 sertifikat dan LPPOM MUI Tahun 2021 sebanyak 20 sertifikat, Diskop UMKM Kabupaten Siak Tahun 2021 sebanyak 19 sertifikat, Diskop UKM Kabupaten Bengkalis Tahun 2021 sebanyak 38 sertifikat dan Diskop UKM Perindag Pelalawan Tahun 2021 sebanyak 19 sertifikat dan Dispar Provinsi Riau Tahun 2021 sebanyak sebanyak 28 sertifikat.

“Sertifikasi halal pada produk kuliner dan UKM penting sebagai upaya mendorong kegiatan wisata halal di daerah-daerah di seluruh Provinsi Riau, termasuk Kota Dumai, karena daerah ini juga merupakan persimpangan hubungan luar negeri bagi wisatawan kita dari negara-negara Asia Tenggara seperti Malaysia karena berbatasan langsung,” kata Masrul.

Lebih lanjut Masrul menjelaskan, dengan adanya peluang pengembangan destinasi wisata halal maka peluang pasar kuliner di Riau semakin menjanjikan. Beberapa produk kuliner Riau yang menjadi ikon wisata kuliner telah terdaftar di LPOM MUI, dan hal ini semakin memperkuat potensi pengembangan wisata halal di Riau.

“Masyarakat melayu dengan kuliner dan cita rasanya yang khas tentunya sangat potensial untuk dikembangkan sebagai bagian dari wisata halal. Aneka kuliner khas Riau seperti bolu berendam, bolu kemojo, lele, baung ikan, aneka keripik dan lempuk dari Bengkalis. punya potensi besar untuk dikembangkan dengan baik,” jelas Masrul. (mcr)

Berita Lainnya

Index