Aktivis Aspemari Gelar Unjuk Rasa Didepan Menara Dang Merdu Bank Riau Kepri

Aktivis Aspemari Gelar Unjuk Rasa Didepan Menara Dang Merdu Bank Riau Kepri
Aksi unjuk rasa aktivis Aspemari di depan gedung menara dang merdu Bank Riau Kepri, Pekanbaru

PEKANBARU - Belasan aktivis yang menamakan diri Asosiasi Pemuda Mahasiswa Riau (Aspemari) menggelar unjuk rasa di depan Menara Dang Merdu Bank Riau Kepri (BRK), Pekanbaru, Kamis 14 Juli 2022.

Koordinator Lapangan (Korlap) Aspemari, Mahmud Husin Lubis dan aktivis lainnya sempat bersitegang dengan aparat Kepolisian yang mengawal aksi mereka, saat mendesak Direktur Utama Bank Riau Kepri (BRK) untuk jumpai mereka.

”Izinkan kami menjumpai Bapak Direktur Bank Riau Kepri. Setiap kali kami melakukan aksi, beliau tidak pernah menanggapi,” ujarnya.

Para pengunjuk rasa mencoba meringsek ke dalam halaman gedung menara BRK. Tetapi aparat kepolisian yang sudah memasang pagar betis tetap tidak mengizinkan mereka masuk.

Karena suasana mulai tegang, satuan pengamanan Bank yang saham mayoritas dipegang Pemprov Riau dan Kepri itu langsung menutup pagar. Adu mulut pun sempat terjadi, namun akhirnya pengunjuk rasa memutuskan untuk tidak lagi ngotot menjumpai Dirut BRK.

Dalam orasinya, Mahmud Husin Lubis membacakan beberapa tuntutan mereka, yakni Meminta Direktur Utama BRK untuk membatalkan atau menolak suntikan modal dari APBD sebesar Rp360 miliar yang dinilai tidak tepat sasaran.

"Seharusnya anggaran tersebut diprioritaskan dalam pemulihan ekonomi masyarakat akibat dampak pandemi Covid-19," pungkasnya.

Pengunjuk rasa meminta Direktur Utama BRK agar memprioritaskan untuk mengambil alih dugaan aset kredit fiktif yang digunakan sebagai alasan untuk penambahan modal bagi BRK.

Meminta Direktur Utama BRK melakukan evaluasi kinerja Bank Riau Kepri yang diduga carut marut, sebab masih ditemukannya banyak kejahatan perbankan yang telah terjadi di Internal.

Terakhir, meminta Direktur Utama BRK menindak jajarannya yang diduga terlibat atas pemberian fee ilegal dari salah satu broker BRK yang diduga di berikan kepada beberapa pimpinan cabang dan pejabat - pejabat strategis lainnya.

”Jika Dirut BRK tidak mampu menyelesaikan masalah yang ada di internalnya, sebaiknya beliau mundur,” teriaknya.

Usai menyampaikan aspirasi tersebut, massa Aspemari pun membubarkan diri dengan tertib. (*)

Berita Lainnya

Index