Asisten I Setdaprov Buka Kegiatan Pembekalan Adat LAM Riau

Asisten I Setdaprov Buka Kegiatan Pembekalan Adat LAM Riau

PEKANBARU - Gubernur Riau yang diwakili oleh Asisten I Setdaprov Riau, Masrul Kasmy membuka secara langsung kegiatan pembekalan adat Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau.

Acara yang mengusung tema pembekalan adat LAM Riau untuk pembangunan melayu di Provinsi Riau ini berlangsung tiga hari dimulai dari tanggal 09 hingga 11 Desember 2022.

Kegiatan tersebut dilaksanakan di Balaiurung Tenas Effendi Balai Adat LAM Riau, Kota Pekanbaru, Jumat (09/12/2022) malam.

Pada kesempatannya, Masrul katakan bahwa Lembaga Adat Melayu Riau ini dibentuk dari kesadaran tentang pentingnya mengurus hal ihwal nilai-nilai keadatan yang kokoh dan berkelanjutan yang berkaitan dengan berbagai sektor kehidupan sosial masyarakat serta lingkungannya.

“Resam adat serta tradisi budaya warisan turun temurun yang wujud sebagai jati diri Melayu sudah menjadi kewajiban kita untuk senantiasa merawat dan menjaganya,” katanya.

Dijelaskan Masrul, diperlukan pengetahuan serta wawasan yang memadai bagi sumber manusia kelembagaan Adat dalam kondisi terkini.

Seperti adat bersendi syarak, syarak bersendikan kitabullah yang tidak akan pernah lekang dek panas dan lapuk dek hujan.

“Apa upaya yang patut untuk kita lakukan, Tak lain tak bukan ialah memperkuat kewibawaan adat melalui personalia kepengurusan yang peduli, solid dan berwawasan serta berpihak kepada kepentingan adat,” jelas Masrul.

Dengan demikian, dia terangkan berbagai pemikiran tentang ketahanan nilai-nilai adat dapat disesuaikan dengan setiap kondisi yang tidak dapat diduga. Bahkan justru mengancam  kemurnian nilai-nilai luhur yang sudah sesuai alur.

“Kita harus menyadari bahwa kini LAM Riau sudah menjadi salah satu tumpuan harapan masyarakat adat dan masyarakat umum tentang strategi kebijakan. Serta peranan dalam menghadapi kondisi zaman yang sudah mudah keruh dan terkontaminasi oleh berbagai kepentingan global yang mengkhawatirkan  terutama anak kemenakan serta generasi,” terangnya.

Masrul mengungkapkan, sangat diperlukan payung perisai untuk melindungi nilai-nilai adat budaya. Sehingga, sumber daya manusia LAM Riau sudah semestinya tahu tentang apa dan bagaimana melakukan perlindungan, perawatan, pengembangan, serta pembinaan nilai-nilai ke-adatan melalui sikap diri, pemikiran dan gagasan melalui program pengurus yang dijalankan.

“Tentunya kita yang menjadi pengurus LAM Riau bukan hendak mendapat pengakuan sosial bahwa menjadi pengurus Lembaga Adat adalah jabatan yang baik dan berwibawa tanpa disertai wawasan yang cukup tentang seluk-beluk adat itu sendiri di tengah-tengah masyarakat,” ungkapnya.

“Oleh karena itu, berbenah dan saling memegang teguh prinsip-prinsip resam adat haruslah menjadi bagian dari diri kita pula,” lanjutnya.

Masrul katakan, setiap pengurus LAM Riau bisa menjadi diri yang senantiasa istiqomah. Baik sebagai masyarakat biasa apalagi menjadi simbol lembaga adat dengan menopang tiang adat yang kokoh padu.

“Negeri ini adalah anugerah yang luar biasa, dan di negeri ini eksistensi kita diaktifkan. Dalam kerangka Melayu yang besar dan dihormati sangat bergantung pula dari keberadaan LAM Riau,” imbaunya.

Sehingga, kata dia, Pemerintah Provinsi Riau sangat berharap, lembaga adat ini dapat menjadi pengurus yang berkemampuan. Serta melahirkan pemikiran dan pendapat yang dapat membesarkan kewibawaan adat Melayu di negeri Melayu.

“Jangan tergelincir pada oportunis yang sedikit sebanyak justru menghancurkan kemuliaan lembaga nilai bernama Lembaga Adat Melayu yang kita muliakan ini," pungkasnya.

Turut hadir dalam kegiatan ini, Ketum Majelis Kerapatan Adat Lembaga Adat Melayu Riau, Datuk Raja Marjohan Yusuf, Dewan Pimpinan Harian (DPH) LAMR Datuk Taufik Ikram Jamil, serta para pengurus LAM dari kabupaten/kota dan tokoh-tokoh masyarakat lainnya. (mcr)

Berita Lainnya

Index