Bahan Olahan Karet Riau Alami Fluktuasi Harga Signifikan

Bahan Olahan Karet Riau Alami Fluktuasi Harga Signifikan
Ilustrasi

PEKANBARU - Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Riau melaporkan bahwa harga bokar/karet di tingkat petani maupun beberapa Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar (UPPB) di berbagai Kabupaten/Kota di wilayah tersebut telah mengalami perubahan signifikan.

"Sehingga, upaya mendorong mutu karet petani melalui penguatan Kelembagaan Petani Karet menjadi fokus utama Dinas Perkebunan, dengan harapan dapat meningkatkan mutu hasil karet rakyat serta menaikkan harga di tingkat petani," kata Kepala Disbun Riau, Zulfadli, Rabu (9/8/2023).

Ia merincikan harga bokar/karet di tingkat petani/KUB Kabupaten Kampar stabil pada Rp6.000,-/kg, karena pabrik sudah tutup dan KUB Karet Mandiri menjual kepada tengkulak.

Di tingkat petani/KUB Kabupaten Rokan Hulu, harga turun menjadi Rp7.539,-/kg, mengalami penurunan Rp2 dari minggu sebelumnya.

"Sementara di tingkat petani/KUB Kabupaten Rokan Hilir, harga tetap pada Rp. 8.200,-/kg," sebutnya.

Pada tingkat Apkarkusi Kabupaten Kuansing, harga bokar turun menjadi Rp9.302,-/kg, mengalami penurunan sebesar Rp198 dari minggu sebelumnya.

Di Kabupaten Indragiri Hulu, di tingkat UPPB Sumber Makmur, harga bokar menjadi Rp7.600,-/kg, mengalami penurunan sebesar Rp300 dari minggu lalu.

Sedangkan untuk Tingkat Kelompok Tani Getah Tender Masjid Al-Ikhlas Pembinaan Bumdes Desa Petani Kabupaten Bengkalis, harga naik menjadi Rp9.230,-/kg, mengalami kenaikan sebesar Rp. 430 dari minggu sebelumnya.

Di tingkat pabrik (GAPKINDO) KKK 100%, harga bokar untuk minggu ini turun menjadi Rp. 16.500,-/kg, mengalami penurunan sebesar Rp. 500 dari minggu sebelumnya.

"Dinas Perkebunan Provinsi Riau terus berupaya memperkuat Kelembagaan Petani Karet untuk bergabung dalam UPPB guna meningkatkan mutu hasil karet rakyat dan harga bokar di tingkat petani," tukasnya. (mcr)

Berita Lainnya

Index