JURNALMADANI - Pemerintah daerah menilai peran media merupakan langkah strategis dalam menjembatani komunikasi antara daerah dan pemerintah pusat. Melalui forum dialog dan pemberitaan yang profesional, berbagai aspirasi, tantangan, serta kebutuhan daerah dapat tersampaikan secara lebih luas dan konstruktif kepada para pemangku kebijakan nasional.
Bupati Siak, Afni Zulkifli, menyampaikan bahwa ia sangat mengapresiasi terhadap pelaksanaan detikcom Regional Summit Riau yang dinilai menjadi ruang strategis bagi kepala daerah untuk menyuarakan berbagai kendala kepada pemerintah pusat. Menurutnya, diskusi tersebut sangat membantu daerah yang memiliki keterbatasan akses dalam menjangkau pemerintah pusat.
“Kami mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan oleh detikcom. Kami harapkan detikcom bisa menjadi makcomlang untuk berbagai kepentingan kepala daerah yang mungkin hari ini memiliki keterbatasan untuk bisa terhubung kepada para pemangku kebijakan di pemerintah pusat,” ucap Bupati Siak Afni di detikcom Regional Summit Riau, Pekanbaru, Jumat (19/12/2025).
Dijelaskan, dengan profesionalisme media, berbagai persoalan dan kebutuhan daerah dapat tersampaikan secara objektif kepada pemerintah pusat. Bupati Afni melihat harapan tersebut telah terbukti melalui penyelenggaraan forum yang menghadirkan pemerintah, dunia usaha, hingga akademisi.
“Kami yakin dengan profesionalisme media detikcom, kepentingan-kepentingan kami kepala daerah ini bisa tersampaikan ke para pemangku kebijakan di pemerintah pusat. Dan hari ini juga terbukti harapan kami itu bisa terwujud,” jelasnya.
Bupati perempuan pertama di Negeri Istana ini, juga menyambut baik munculnya usulan agar kegiatan serupa tidak berhenti pada Regional Summit saja. Ia mendorong agar ke depan digelar forum khusus yang mempertemukan daerah-daerah penghasil migas di Indonesia untuk menyuarakan persoalan yang sama secara kolektif.
“Tadi ada usulan yang bagus, tidak cukup hanya dengan agenda detikcom Regional Summit hari ini, tetapi juga kalau bisa ada kegiatan lagi yang khusus mengumpulkan daerah-daerah penghasil migas di Indonesia,” ungkapnya.
Diterangkan, tantangan utama yang dihadapi pemerintah daerah saat ini bukan semata kurangnya kreativitas atau inovasi. Ia menegaskan, daerah sudah sangat kreatif, namun terbentur oleh keterbatasan regulasi dan kewenangan yang berada di pemerintah pusat.
“Daerah dengan kondisi sekarang ini kalau diminta inovasi, rasanya sangat sudah kreatif. Tetapi kendala kita ini ada pada regulasi,” terangnya.
Ia menilai, banyak kewenangan strategis yang tidak berada di tangan pemerintah daerah. Akibatnya, ketika daerah terus dituntut meningkatkan pendapatan, opsi yang tersedia kerap mengarah pada pajak daerah, yang pada akhirnya membebani masyarakat.
“Kalau dikejar terus ke pemerintah daerah, ujung-ujungnya kita ngejarnya pajak. Kalau ngejarnya pajak, yang akan kita sakiti adalah rakyat. Itu tidak mungkin,” tegasnya.
Bupati Afni juga menyinggung keterbatasan daerah dalam menjalankan program nasional. Ia mencontohkan Program Koperasi Merah Putih yang di beberapa kecamatan di Kabupaten Siak menghadapi kendala ketersediaan lahan.
“Di beberapa kecamatan di Siak masih ada yang belum bisa mendapatkan lahan karena sudah tidak ada lagi lahannya. Yang tersisa itu kawasan hutan, itu kan tidak mungkin kita ganggu,” tuturnya.
Lebih lanjut, Afni kembali menyampaikan terima kasih kepada detikcom atas inisiasi kegiatan yang dinilainya sangat positif. Ia berharap ke depan akan ada agenda lanjutan yang lebih luas dengan melibatkan seluruh kepala daerah di Sumatera.
“Mudah-mudahan ada Sumatera Summit lagi yang digelar oleh detikcom, mengumpulkan semua kepala daerah di Sumatera,” pungkasnya. (mcr)

.jpg)