OJK Dorong Sinergi Perbankan Syariah dengan Pasar Modal

OJK Dorong Sinergi Perbankan Syariah dengan Pasar Modal
Ilustrasi gedung Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Foto Kumparan
JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta perbankan syariah terus melakukan perbaikan layanan. Sebab kondisi saat ini perbankan syariah dianggap kurang populer. Misalnya saja, market share perbankan syariah saat ini baru mencapai 6 persen, sisanya masih didominasi perbankan konvensional.
 
Salah satu yang diusulkan OJK adalah sinergi antara perbankan syariah dengan pasar modal.
 
"Kalau kita lihat di industri keuangan syariah, industri perbankan syariah tak lagi menjadi yang dominan ya. Yang dominan itu di pasar modal syariah karena adanya mulai tumbuhnya juga reksadana syariah," kata Direktur Penelitian, Pengembangan Pengaturan dan Perizinan Perbankan Syariah OJK, Deden Firman Hendarsyah, di Hotel Pullman, Jakarta, Rabu (7/8/2019) dilansir Kumparan.
 
Deden merasa hal itu perlu segera disikapi oleh para pengelola perbankan syariah. Ia menyarankan perbankan syariah tidak usah ragu untuk bersinergi dengan pasar modal dalam pengembangan berbagai program.
 
"55 persen lebih aset keuangan syariah ada di pasar modal syariah. Ini artinya kita tentu harus dapat bersinergi untuk memanfaatkan perkembangan terakhir ini," tambahnya.
 
Lebih lanjut, Deden mengungkapkan pihaknya juga saat ini sedang menyiapkan roadmap untuk memikirkan lagi arah pengembangan perbankan syariah. Roadmap perbankan syariah yang ada sekarang sudah disusun tahun 2014 berakhir di tahun 2019 ini.
 
"Itu yang mungkin akan coba kita gali lagi sehingga kalau kita bertransformasi kalau dulu kita punya slogan beyond banking, lebih dari sekedar bank mungkin perlu kita terjemahkan lagi, lebih lanjut lagi. Lebih dari sekadar bank itu lebihnya apa? Beyond itu beyondnya apa? Kita lihat hal-hal yang bisa kita gali lagi," sebut Deden. (red)

Berita Lainnya

Index