Camat: Terdata 300 Balita Stunting di Tebing Tinggi Barat

Camat: Terdata 300 Balita Stunting di Tebing Tinggi Barat
Kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat Kecamatan Tebing Tinggi Barat
MERANTI - Pemerintah Kecamatan Tebing Tinggi Barat telah mencatat sebanyak 300 orang balita stunting atau menderita gizi buruk. Untuk menangani masalah itu, dibentuk tim yang beranggotakan Kepala Desa, Kader Posyandu dan petugas Puskesmas.
 
Hal itu dilaporkan Camat Tebing Tinggi Barat, Said Zamhur, dihadapan Wakil Bupati Kepulauan Meranti, Said Hasyim, saat kegiatan Musrenbang tingkat Kecamatan di Aula Kantor Camat, Jalan Raya Alai, Jumat 14 Februari 2020.
 
"Untuk masalah stunting di Kecamatan Tebing Tinggi Barat terdata 300 balita. Sejauh ini pihak Kecamatan telah membuat tim analisa stunting yang beranggotakan Kades, Kader Posyandu dan Puskemas," ujar Camat Tebing Tinggi Barat.
 
Dari hasil evaluasi, dikatakan Camat, masalah stunting di wilayahnya disebabkan oleh limbah rumah tangga dan pola asuh yang salah dari orang tua terhadap anak, selain itu alat ukur pertumbuhan balita yang tidak akurat.
 
Pada kesempatan itu, Camat juga menginformasikan bahwa PT. Energi Mega Persada Malacca Strait SA (EMP MSSA), yang beroperasi di Kecamatan Tebing Tinggi Barat, telah memproduksi minyak mentah sebanyak 1.500 barel perhari. Perusahaan itu berencana akan membangun jalan sepanjang 7 kilometer di wilayah Dusun Kampung Balak Desa Tanjung Peranap.
 
Sedangkan menyangkut usulan prioritas pembangunan di Kecamatan Tebing Tinggi Barat pada tahun 2021 mendatang, ungkap Camat, meliputi pembangunan Infrastruktur Kecamatan, antara lain Jalan Lingkar Desa Tanjung menuju Air Mabuk di Desa Mengkikip sepanjang 3 kilometer.
 
Kemudian Peningkatan Jalan dan Parit Beton Jalan Simpang Tengkorak-Sungai Mahakam sepanjang 1 kilometer. Rehap rumah dinas Camat dan Mushola, Pembangunan Dermaga Kecamatan di Desa Alai, Pembangunan Dermaga Cik Magang dan Pembangunan Parit Beton Jalan Pelimau.
 
Sementara itu usulan prioritas Pemerintah Desa se-Kecamatan Tebing Tinggi Barat, yakni di Desa Alai membutuhkan peningkatan jalan dan pembangunan pelabuhan. Desa Alai Selatan membutuhkan pembangunan parit beton, semenisasi jalan dan pembangunan jembatan.
 
Desa Gogok Darussalam butuh pembangunan tanggul penahan air, semenisasi jalan, pintu klep, pembanguna batu beronjong, pembangunan parit beton dan rumah layak huni.
 
Desa Batang Malas mengusuokan semenisasi jalan. Desa Tenan usulkan timbunan base dan jalan hotmix, pelabuhan tambatan, madrasah, ambulan desa, dan peningkatan jalan.
 
Desa Tanjung Darul Takzim mengusulkan pembangunan Jalan Pemuda, pembangunan sarana fisik objek wisata, semenisasi jalan, bantuan kelompok tani, rumah layak huni dan bantuan kelompok nelayan.
 
Desa Mantiasa mengusulkan semenisasi jalan, pembangunan ruang kelas, jembatan Desa dan peningkatan jalan.
 
Desa Kundur mengusulkan semenisasi jalan, pembangunan Objek wisata, ambulan desa, jembatan atau dermaga, gedung Sekolah, normalisasi kanal, bantuan alat tangkap ikan dan bibit pertanian.
 
Desa Tanjung Peranap mengusulkan ambulan desa, rehap jalan, pompong nelayan, rumah layak huni, gedung PAUD, parit beton dan bantuan alat pertanian.
 
Desa Maini Darul Aman mengusulkan tambatan perahu, peningkatan jalan, bantuan bibit itik petelor, pembangunan objek wisata, bibit ikan kakap, rehap jalan dan rehap sekolah.
 
Sedangkan Pemerintah Desa Mekong mengusulkan semenisasi jalan pelabuhan dan pembangunan turap penahan abrasi pantai.
 
Terkait semua usulan itu, Wakil Bupati Said Hasyim meminta Kepala OPD yang hadir mencatat dan memasukannya dalam program untuk dilaksanakan sesuai dengan anggaran yang ada.
 
"Bagi kegiatan infrastruktur yang membutuhkan anggaran besar, agar dibuat proposal usulan yang detil dan terencana dengan baik ke Pemerintah Provinsi dan Pusat," pinta Wakil Bupati. (rls)

Berita Lainnya

Index