Spesialis Jantung IJN Sarankan Pasient Patuhi Arahan Dokter Meskipun Covid-19 Dimatikan

Spesialis Jantung IJN Sarankan Pasient Patuhi Arahan Dokter Meskipun Covid-19 Dimatikan
PETALING JAYA, - Seorang spesialis jantung senior di National Heart Institute (IJN) telah mendesak pasien penyakit jantung di seluruh negeri untuk melanjutkan temu janji yang dijadwalkan bahkan dengan Perintah Kontrol Gerakan (MCO) yang berlaku.
 
Dr Azlan Hussin, yang merupakan konsultan spesialis jantung senior di IJN, mengatakan kepada media 20 Maret 2020, saat ini sangat penting bagi pasien penyakit jantung untuk memakan obat sesuai dengan resep dokter yg sudah di berikan untuk menghindari pasient keluar dari rumah, hal ini cukup membantu bagi pasient yang memiliki riwayat jantung.
 
“Kepatuhan terhadap obat sesuai resep dari dokter adalah suatu keharusan,” ujar Dr Azlan. "Obat yang sudah di berikan kepada pasient harus di makan sesuai dengan ketentuan dokter dan tidak boleh di tunda karena akan ada efek dari itu.
 
Dia menambahkan pasien harus merencanakan pengobatannya dengan waktu yang tepat dan konsultasi sesuai jadwal dari dokter, selain itu pekerja rumah sakit dapat menentukan jadwal tindak lanjut pertemuan asient denga dokter di tengah wabah Covid-19.
 
Pasien penyakit jantung dapat "berisiko tinggi" tertular dari virus, dan sementara tidak ada bukti untuk hal ini, Dr Azlan mengatakan bahwa ada banyak faktor yang akan membuat pasien ini lebih terancam oleh virus.
 
"Tidak ada jawaban pasti untuk ini, tetapi masuk akal untuk menduga bahwa pasien penyakit jantung pada umumnya lebih tua, memiliki penyakit lainnya dan mungkin berada pada tingkat status kekebalan internal yang lebih rendah daripada populasi orang yang lebih muda."
 
Dia menggambarkan bahwa jika pasien penyakit jantung terinfeksi virus Covid-19, infeksi tersebut dapat menyebabkan masalah tambahan pada jantung pasien juga atau memperburuk kondisi jantung pasien.
 
“Dengan pengamatan klinis, kemungkinan pasien dengan penyakit jantung meninggal akibat infeksi Covid-19 adalah sekitar delapan hingga 10 persen lebih tinggi daripada pasien tanpa penyakit jantung,” ujarnya.
 
Dr Azlan menambahkan bahwa pasien penyakit jantung yang menjadi terinfeksi virus akan mengalami gejala atau kelainan seperti kondisi ritme jantung, masalah kontraksi jantung dan radang struktur jantung. Dr Azlan juga mengatakan bahwa tidak ada tindakan pencegahan "ekstra" keselamatan yang harus diambil pasien penyakit jantung untuk melindungi diri dari virus, tetapi mohon agar pasient tetap mengikuti instruksi yang diberikan oleh pihak berwenang dan pemerintah.
 
Tidak ada strategi khusus. Sebaliknya, pasien-pasien ini membutuhkan kepatuhan ketat terhadap jarak sosial, menghindari pertemuan publik dan mencuci tangan secara teratur. "Juga wajib bagi mereka untuk mengikuti instruksi yang diberikan oleh pihak berwenang yang dapat berubah dari waktu ke waktu, tergantung pada perkembangan pasient."
 
Dengan cara seperti ini, kita telah diarahkan untuk tinggal di rumah hingga 31 Maret dan ini cara untuk menghentikan penyebaran virus Covid-19 yang sedang berkembang. (rls)

Berita Lainnya

Index