Mahmuzin Taher Terima Mandat Pimpin DPD GPEI Provinsi Riau

Mahmuzin Taher Terima Mandat Pimpin DPD GPEI Provinsi Riau
Mahmuzin Taher saat mengikuti RAKERNAS GPEI yang dibuka secara resmi oleh Gubernur Bali Wayan Koster, di Hotel Discovery Kartika Plaza, Kuta, Bali, Jumat 25 Juni 2021
BALI - Mahmuzin Taher, pengusaha kelahiran Kabupaten Kepulauan Meranti dipercaya untuk memimpin organisasi Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Provinsi Riau.
 
Mandat untuk memimpin GPEI Riau itu diserahkan langsung oleh Ketua Umum GPEI Benny Soetrisno, saat RAKERNAS GPEI yang dibuka secara resmi oleh Gubernur Bali Wayan Koster, di Hotel Discovery Kartika Plaza, Kuta, Bali, Jumat 25 Juni 2021.
 
Sebelumnya pengusaha yang akrab disapa Bang MT ini adalah salah satu pengurus pada DPD GPEI Provinsi Kalimantan Timur. Karena kelahiran Riau dan dinilai memiliki konsep yang bernas untuk memajukan usaha ekspor di Provinsi Riau, maka Ketua Umum GPEI memberikan mandat kepadanya untuk memimpin DPD GPEI Provinsi Riau.
 
"Struktur kepengurusan DPD GPEI Riau akan segera disusun sesuai dengan AD ART Organisasi. Besar harapan agar GPEI bisa menjadi wadah yang akan berperan aktif dalam mengakomodir aspirasi para pengusaha pelaku ekspor, terutama yang berada di Provinsi Riau kearah yang benar kedepannya," ujar Mahmuzin.
 
Dikatakannya, peran organisasi ini sangat penting, terutama dalam upaya membangun sinergi antar kepentingan dan mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan perekonomian negara dan kepentingan pengusaha sesuai kaedah bisnis yang baik kedepannya.
 
Keseriusan Mahmuzin untuk mengemban amanah dari Ketua Umum GPEI ini karena melihat pentingnya peran pelaku usaha di Provinsi Riau dalam melakukan kegiatan ekspor, dimana provinsi ini berbatasan langsung dengan negara tetangga Malaysia dan Singapura.
 
"Apalagi trafic export dari Provinsi Riau cukup potensial, sehingga peran GPEI diharapkan bisa menjadi wadah yang dapat menjadi penyambung lidah serta pengurai persoalan yang dihadapi pengusaha lokal yang kesulitan dalam melakukan kegiatan ekspor, baik dari faktor regulasi, pasar, supply chain serta SDM yang masih terbatas memiliki kualifikasi dan wawasan global dalam menunjang kegiatan ekspor," ujarnya.
 
Visi dan Misi GPEI, jelas Mahmuzin, sejalan dengan harapan beberapa daerah khususnya yang berada di pulau terluar dan memiliki posisi strategis atau berada di jalur maritim Selat Melaka dalam mengelola akses dagang, agar sesuai dengan mekanisme pasar, sehingga bisa lepas dari praktek monopoli yang dilakukan terhadap beberapa komoditi ekspor melalui agen agen lokal yang cenderung menekan harga hingga hari ini.
 
Untuk itu, lanjut Mahmuzin, GPEI juga memiliki upaya dalam meningkatkan SDM, berupa membangun kompetensi melalui Diklat bagi para eksportir agar lebih memahami proses dan mekanisme ekspor, termasuk dalam menganalisa pasar global.
 
"Mengingat perkembangan pasar global terus berubah dari waktu ke waktu seiring pesatnya perkembangan teknologi saat ini, sehingga kehadiran GPEI diharapkan bisa mengimbangi isu tersebut serta dapat mendorong perubahan incoterm (syarat dagang) dari titik transaksi hulu ke titik transaksi hilir (exwork ke CIF), sehingga bisa meningkatkan nilai produk ekspor yang tentunya berdampak terhadap peningkatan ekonomi masyarakat, baik yang dikelola melalui private sektor, BUMD, BUMDes, Koperasi maupun UMKM lokal," jelasnya.
 
Mahmuzin juga melihat Visi Misi dan peran GPEI sangat sejalan dengan program MENEBAS (Menuju Negeri Bahari Sejahtera) yang sampai hari ini masih terus dikembangkannya, yakni khusus untuk membangun daerah dari pinggiran, terutama bagi daerah yang berada di pulau terluar yang memiliki jalur maritim terbuka dalam upaya membangun kedaulatan akses.
 
"Oleh karena itu saya mohon dukungan kepada semua masyarakat, terutama para pelaku usaha di Provinsi Riau dan sekitarnya untuk dapat membangun sinergitas bersama GPEI Riau, dalam membangun perekonomian dengan sama sama bekerja dan berkerjasama," harapnya. (san)

Berita Lainnya

Index