Kapolda Riau Launching Aplikasi BSR di Selatpanjang Kepulauan Meranti

Kapolda Riau Launching Aplikasi BSR di Selatpanjang Kepulauan Meranti
Kapolda Riau, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP Andi Yul Lapawesean dan Bupati Kepulauan Meranti HM Adil
MERANTI - Kepolisian Daerah Riau membuat sebuah terobosan dan inovasi baru dengan sebuah aplikasi Bersama Selamatkan Riau (BSR) sebagai langkah percepatan dalam rangka penanganan kasus Covid-19.
 
Aplikasi buatan anak negeri itu di launching langsung oleh Kapolda Riau, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi di Selatpanjang, Kabupaten Kepulauan Meranti, Rabu (6/20/2021) pagi.
 
Dalam sambutannya, Kapolda mengatakan saat ini angka pasien terkonfirmasi positif di seluruh kabupaten dan kota di Riau tinggal 39 orang, angka yang kecil ini tentunya bisa dipertahankan dan penanganannya juga terus ditingkatkan.
 
"Informasi pasien terkonfirmasi positif Covid-19 perhari ini hanya 39 orang, dan tentu ini angka yang sangat kecil yang biasanya bisa sampai ratusan bahkan pernah 1000 lebih, dan tentunya ini yang perlu kita sikapi dalam mengantisipasi di masa yang akan datang," kata Irjen Pol Agung.
 
Dikatakan, saat ini yang perlu diantisipasi adalah datangnya gelombang ketiga virus asal China tersebut, dimana dulunya penanganannya masih dalam tahap pembelajaran dan tentunya kedepannya semakin baik proses penanganannya.
 
"Kita sudah di warning untuk mengantisipasi gelombang ke-3 virus Covid-19, kita paham ketika Covid-19 ini bulan Maret tahun lalu muncul sebagai gelombang awal pandemi ini. Kita semua masih belajar untuk menangani dan masih mencari bentuk bagaimana penanganan yang tepat dalam hal penanganan pandemi yang baru kita alami dan sebelumnya belum pernah ada," ujar Agung.
 
"Kemudian situasinya tentu belum terlalu membuat dampak yang luas bagi masyarakat, namun ketika muncul kemarin di bulan Juli- Agustus gelombang kedua ini rasanya kemudian kita semakin memahami bahwa konflik ini berdampak pada hal-hal yang lain. Selain dampaknya bukan hanya pada masalah kesehatan, tapi juga berdampak kepada masalah sosial. Kita juga sudah berusaha dan kita tahu semuanya gelombang kedua masih bisa tangani dengan segala daya upaya yang lakukan dari pemerintah pusat sampai dengan pemerintah daerah bergotong-royong bergandeng tangan untuk menangani covid 19 ini secara bersama-sama," ujarnya lagi.
 
Dengan penanganan yang sangat maksimal dan dengan karekteristik wilayah yang berbeda, Kapolda menyebutkan pencegahan sudah baik walaupun angka kematian akibat Covid-19 terbilang cukup tinggi di Bumi Lancang Kuning itu.
 
"Alhamdulillah Riau dengan kondisi yang berbeda dengan wilayah lain bisa kita rasakan penanganannya yang baik, tentu kita juga masih harus mengevaluasi karena angka kematian diatas 3000 orang dari awal sampai sekarang. Ini angka yang sangat tinggi bagi saya yang mana kami semuanya jajaran kepolisian dari awal berharap sebenarnya jangan sampai ada korban, dimana boleh ada pandemi tapi jangan ada kematian ini yang kemudian kita berusaha dengan segala daya upayanya untuk kemudian mencegah kematian itu. Namun demikian Allah berkehendak lain karena hingga saat ini juga belum ditemukan obatnya untuk menyembuhkan yang ada hanya obat-obat yang meredakan saja. Alhamdulillah kita sudah mendapatkan atau menemukan vaksin untuk mencegah tapi untuk mengobati sampai saat ini belum ada obat yang dipilih sebagai obat, ini tentu menjadi hal yang harus kita antisipasi untuk menghadapi gelombang ke-3 dan kita harus mengevaluasi sejauh mana pelaksanaan dalam pencegahannya yang selama ini sudah kita lakukan," ungkapnya.
 
Disampaikan Kapolda, dari laporan yang diterima, saat ini angka vaksinasi di Kabupaten Kepulauan Meranti mencapai 30 persen dan angka ini terbilang tinggi jika dibandingkan dengan beberapa kabupaten lainnya di Riau, tentunya didapatkan dari dilakukannya vaksinasi secara massal dan maksimal.
 
"Alhamdulillah vaksinasi di Kabupaten Kepulauan Meranti ini sudah mencapai 29 persen lebih dan hampir 30 persen, tentu kita ingin terus menggenjot untuk mencapai 70 persen dari jumlah penduduknya. Angka ini tidak terlalu jelek, artinya kalau dilihat dari kabupaten yang lain masih ada yang baru 18 persen dan tentunya kita harapkan kerjasama kita bersama vaksinasi ini kita tinjau secara baik," ungkapnya.
 
Terkait dengan adanya peluncuran aplikasi Bersama Selamatkan Riau (BSR), Kapolda menyebutkan sejatinya ingin memudahkan cara kerja sekaligus melihat dan mengevaluasi hal apa yang perlu ditingkatkan dalam penanganan kasus Covid-19.
 
Aplikasi ini mengintegrasikan informasi dari Satgas Covid-19 tingkat pusat, Provinsi Riau hingga kabupaten dan kota di bumi Lancang Kuning ke dalam satu sistem.
 
Mekanisme penerapan aplikasi ini dimulai dari hilir usai diumumkannya informasi pasien terkonfirmasi positif Covid-19 dari Satgas di tingkat Pusat hingga Riau. Dari Informasi tersebut kemudian dilakukan pengolahan data.
 
"Aplikasi ini merupakan inovasi dari Polda Riau yang kita ciptakan untuk memudahkan kerja kita untuk memantau dan mengevaluasi dalam hal penanganan Covid-19," ucapnya.
 
Disampaikan aplikasi ini untuk memudahkan bagi para tracer (petugas pelacak) untuk melakukan pelacakan kontak erat, dimana itu menjadi salah satu hal penting untuk memutus mata rantai penularan Covid-19.
 
Aplikasi yang digagas oleh Polda Riau ini juga untuk mempermudah kolaborasi Nakes dan tracer, sehingga proses tracing, testing dan treatment (3T) sehingga bisa lebih cepat dilakukan. Selain itu pihak Forkompinda juga bisa menggunakan data yang ada di aplikasi untuk disajikan yang kemudian dinarasikan dan dipresentasikan bagaimana langkah dan upaya dalam hal penanganan Covid-19.
 
"Forkompinda bisa menggunakan data ini sebagai data siapa saja warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 yang kemudian bisa disajikan untuk dipresentasikan narasinya bagaimana upaya Kabupaten Kepulauan Meranti dalam menangani Covid-19. Dengan demikian, maka semakin kita datangi orang yang sakit kita lakukan tracing maka penularannya akan semakin kecil. Selain itu siapapun dan dimanapun dia terkonfirmasi positif Covid-19 kita datangi dan dilakukan proses penanganan dan kemudian harapan kita semua virus ini tidak bisa menyebar menularkan kepada siapapun karena penanganan kita cepat," jelasnya.
 
Terakhir dikatakan, bahwa di dalam aplikasi tersebut juga mengatur besaran insentif yang akan didapatkan oleh para Tracer dalam melakukan penanganan Covid-19 di lapangan.
 
"Kita memang ada pendistribusian insentif dari Mabes Polri bagi para Tracer di lapangan dan di aplikasi juga mengatur terkait hal itu. Kami harapkan pemerintah daerah juga bisa menggunakan ini sehingga nantinya tenaga kesehatan tidak harus mencari tahu ataupun berkeluh kesah insentifnya belum cair dan sebagainya, karena disana sudah kelihatan semuanya, berapa anggaran yang kita siapkan dan pendistribusiannya bisa kita lihat bersama dan tentu ini akan memudahkan kita sehingga kita juga bisa merasakan bahwa pekerjaan yang kita lakukan itu kemudian menjadi semakin lebih baik," pungkasnya.
 
Sementara itu Bupati Kepulauan Meranti H Muhammad Adil dalam sambutannya menyambut baik dan memberikan apresiasi setinggi-tingginya dengan adanya launching aplikasi BSR tersebut.
 
Dikatakan Adil, bahwa aplikasi yang diluncurkan itu sangat memudahkan kinerja para petugas di lapangan sehingga penanganan Covid-19 yang diharapkan bersama semakin baik dilakukan kedepannya.
 
"Kami menyambut baik dengan adanya inovasi yang dilakukan Polda Riau dalam antisipasi terjadinya gelombang ketiga lonjakan kasus covid di Indonesia sehingga dalam hal ini Polda Riau melakukan penerapan inovasi teknologi aplikasi yang diberi nama Bersama Selamatkan Riau, dimana aplikasi ini mengintegrasikan informasi dari tingkat pusat Provinsi Riau hingga ke kabupaten kota," kata Adil.
 
"Aplikasi inovasi Kapolda Riau ini bisa memudahkan koordinasi seluruh anggota Polri yang langsung terintegrasi dengan tenaga kesehatan sehingga dapat melakukan penanganan dan pemutusan mata rantai penyebaran Covid-19. Dengan diluncurkannya aplikasi ini kita berharap seluruh bhabinkamtibmas dan tenaga kesehatan lebih mudah lagi untuk koordinasi dalam upaya mendeteksi pasien Covid-19 yang kami juga berharap melalui aplikasi ini dapat membantu dan meringankan dan juga termotivasi dalam melaksanakan tugas mereka sehingga nantinya Covid-19 di Riau cepat selesai dan kita mampu menjalankan aktivitas seperti biasanya dengan normal," kata Bupati lagi. (rls/lee)

Berita Lainnya

Index