Tambah 8 Juta Perokok, Harga Naik Tak Hentikan Warga RI Jajan Asap Tembakau

Tambah 8 Juta Perokok, Harga Naik Tak Hentikan Warga RI Jajan Asap Tembakau
ilustrasi. (foto detikcom)
JAKARTA - Meski prevalensi konsumsi rokok masyarakat Indonesia menurun seiring waktu, jumlah perokok aktif justru bertambah tahun demi tahun. Dalam 10 tahun terakhir, muncul sebanyak 8 juta perokok baru di Indonesia.
 
Hal itu disampaikan oleh Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono dalam acara peluncuran data Global Adult Tobacco Survey (GATS) 2021. Menurutnya, pengeluaran biaya rumah tangga warga Indonesia untuk rokok lebih besar dibandingkan untuk kebutuhan makanan sehat.
 
"(Prevalensi konsumsi rokok) mengalami penurunan dari 1,8 menjadi 1,6. Tapi jumlah konsumsi orang yang merokok meningkat, terjadi penambahan kira-kira 8 juta orang," terang Dante saat ditemui di Jakarta Selatan, Selasa (31/5/2022), dilansir detikhealth.
 
"Lebih lanjut lagi jumlah perokok meningkat jadi 120 juta di seluruh Indonesia. Penting bahwa angka promosi untuk rokok itu semakin lama semakin meningkat baik melalui media sosial, elektronik, maupun media lainnya. Yang paling signifikan adalah pengamatan melalui media internet," lanjutnya.
 
Naik Harga Tak Mempan Bikin Warga RI Stop Jajan Rokok
 
Dalam kesempatan tersebut juga, Dante menyinggung kenaikan harga rokok tak bisa secara signifikan menekan jumlah perokok. Nyatanya menurut survei, meski cukai rokok dinaikkan, Indonesia masih terus mencatat penambahan jumlah perokok.
 
"(Naik harga rokok) pun tidak signifikan untuk meningkatkan ketidakmauan mereka untuk merokok. Karena kita sudah menaikkan cukai rokok, harga rokok sudah tinggi tetapi angka yang merokok meningkat 8 juta orang dalam waktu 10 tahun," terangnya.
 
"Kita akan terus berupaya untuk memperbesar gambaran ini agar masyarakat Indonesia semakin teredukasi," pungkas Dante.
 
Lebih lanjut, data dari GATS menunjukkan 63,4 orang dewasa yang saat ini merokok berencana atau tengah mempertimbangkan untuk merokok. Kemudian 38,9 perokok yang mengunjungi penyedia layanan kesehatan dalam 12 bulan terakhir dianjurkan untuk berhenti merokok.
 
Terkait sikap dan persepsi, GATS menyebut 85,7 persen orang dewasa percaya bahwa merokok menyebabkan penyakit serius. 80 persen orang dewasa meyakini, menghirup asap rokok orang lain menyebabkan penyakit serius pada bukan perokok. (red)

Berita Lainnya

Index