Pembentukan SKO di Riau, Sofyan Minta Ada Porsi Disabilitas

Pembentukan SKO di Riau, Sofyan Minta Ada Porsi Disabilitas
jajaran pimpinan dan anggota Komisi V DPRD Riau saat kunjungan observasik ke SKO Ragunan Jakarta
JAKARTA – Komisi V DPRD Provinsi Riau, Selasa 07 Juni 2022 mengunjungi Sekolah Khusus Olahraga (SKO) Ragunan dan Pusat Pelatihan Olahraga Pelajar (PPOP) Jakarta. Hal ini terkait dengan rencana penggabungan SMA Olahraga dengan PPLP Riau menjadi  Sekolah Keberbakatan Olahraga (SKO).
 
Anggota Komisi V DPRD Riau, H Sofyan Siraj Abdul Wahab, Lc, MM menyambut baik wacana penggabungan SMA Olahraga dengan PPLP Provinsi Riau menjadi SKO. Beliau meminta ada porsi bagi penyandang disabilitas dalam SKO yang bakal dibentuk nanti. Jika memungkinkan, Riau bisa menjadi percontohan nasional dalam pembinaan atlet disabilitas pada SKO yang bakal dibentuk nanti.
 
“Bukankah bagi kawan-kawan penyandang disabilitas tersebut memiliki iven kejuaraan tersendiri secara nasional maupun secara internasional. Bahkan Riau sendiri sudah beberapa kali mengharumkan nama Indonesia di mata dunia dengan perolehan prestasi dari penyandang disabilitasnya,” cetus Sofyan.
 
Lebih lanjut Sofyan menambahkan Riau mesti maju selangkah dalam hal pembinaan prestasi atlet. Secara fasilitas pendukung Riau dinilai cukup memadai, dengan warisan venue eks PON yang belum termanfaatkan secara maksimal. DKI Jakarta saja, belum sepenuhnya intens dalam pembinaan atlet disabilitas.
 
“Kalau memang regulasi membolehkan tidak ada salahnya Riau mencuri start terlebih dahulu. Komisi V siap mendukung secara perannya dalam hal pembuat regulasi. Minimal ada tempat khusus pada SKO yang bakal dibentuk nanti,” jelasnya.
 
Sementara itu, Kepala Pelaksana Harian (Plh) PPOP Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) DKI Jakarta, Drs H. Achmad Djazimi, M.Pd mengatakan saat ini Pemprov DKI Jakarta, sesuai arahan Gubernur Anis Baswedan, baru fokus pembinaan atlet disabilitas pada tahun 2022 ini.
 
“Memang secara khusus kita belum ada pembinaan prestasi dengan sekolah formal seperti yang dilakukan pada atlet pelajar SKO Ragunan. Namun, saat ini pembinaannya masih dititipkan pada SLB-SLB di mana atlet disabilitas tersebut menjalankan pendidikannya secara formal,” ungkap Kepala Bidang Pengembangan Olahraga Dispora DKI Jakarta ini.(sal)
 

Berita Lainnya

Index