Beda Gaya Jokowi Bertemu Dua Seteru, Putin dan Zelenskyy

Beda Gaya Jokowi Bertemu Dua Seteru, Putin dan Zelenskyy
Presiden Jokowi Bertemu Putin di Kremlin. ©2022 Merdeka.com/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden

PEKANBARU - Kemeja putih lengan panjang digulung hingga siku dan celana hitam menjadi kostum andalan Presiden Joko Widodo. Kostum khas ini pula digunakan Jokowi saat bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Istana Maryinsky pada 29 Juni 2022.

Penggunaan kostum ini tak biasa. Selama ini, Jokowi kerap menggunakan setelan jas lengkap saat bertemu kepala negara lain. Hanya saat awal menjabat presiden pada 2014, Jokowi sempat mengenakan kostum serupa saat menerima kunjungan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong di Istana Merdeka.

Tak berbeda dengan Jokowi, Zelenskyy tampak berpenampilan santai saat itu. Dia mengenakan kemeja hijau lengan panjang digulung sampai siku.

Namun menariknya, kostum seperti ini tak pernah digunakan Zelenskyy saat menyambut tamu negara. Biasanya, dia hanya mengenakan kaus hijau. Pada beberapa kesempatan, Zelenskyy terlihat memakai jaket ketika menemui tamu negara.

Gaya Jokowi ini jauh berbeda saat bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di Istana Kremlin sehari berikutnya. Jokowi justru mengenakan kemeja putih dibalut setelan jas hitam lengkap dipadu dasi biru. Sementara Putin tampil gagah dengan kemeja putih dilengkapi setelan jas biru senada dengan dasinya.

Pertemuan Jokowi dan Zelenskyy

Saat bertemu Zelenskyy, Jokowi membahas banyak hal. Di antaranya, Jokowi menyampaikan bahwa kunjungannya merupakan wujud kepedulian masyarakat Indonesia terhadap Ukraina.

Dia lalu menegaskan posisi Indonesia menghormati kedaulatan dan integritas wilayah. Jokowi kemudian menawarkan diri untuk menjadi jembatan komunikasi antara Zelenskyy dan Putin.

"Saya menawarkan diri untuk membawa pesan dari Presiden Zelenskyy untuk Presiden Putin yang akan saya kunjungi segera," kata Jokowi usai pertemuan.

Tak lupa, Jokowi menyampaikan kepeduliannya terhadap dampak perang bagi kemanusiaan. Rakyat dan pemerintah Indonesia berusaha memberikan kontribusi bantuan termasuk obat-obatan dan komitmen rekonstruksi rumah sakit di sekitar Kyiv.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga menyampaikan pentingnya Ukraina bagi rantai pasok pangan dunia. Menurutnya, semua usaha harus dilakukan agar Ukraina bisa kembali melakukan ekspor bahan pangan.

"Penting bagi semua pihak untuk memberikan jaminan keamanan bagi kelancaran ekspor pangan Ukraina, termasuk melalui pelabuhan laut. Saya mendukung upaya PBB dalam hal ini," tegasnya.

Sebelum menutup pertemuan, Jokowi kembali mengundang Zelenskyy untuk menghadiri KTT G20 yang akan diselenggarakan di Bali pada November nanti. Dia juga memastikan komitmen Indonesia untuk terus memperkokoh kerja sama bilateral dengan Ukraina.

"Tahun ini adalah 30 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Ukraina. Saya menyampaikan komitmen Indonesia untuk terus memperkuat kerja sama yang lebih baik," tandasnya.

Pertemuan dengan Putin

Jokowi bertemu dengan Putin di Istana Kremlin pada 30 Juni 2022 sekitar pukul 15.30 waktu setempat. Setidaknya ada lima hal yang dibahas dalam pertemuan.

Tiga di antaranya yakni, pertama, Jokowi menyatakan kesiapannya menjadi jembatan komunikasi antara Putin dan Zelenskyy. Di hadapan Putin, Jokowi menegaskan penyelesaian damai penting untuk terus dikedepankan dan juga ruang-ruang dialog terus dibuka.

Kedua, rantai pasok pangan dan pupuk. Jokowi mengatakan mendukung upaya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melakukan reintegrasi komoditas pangan dan pupuk Rusia-Ukraina.

"Khusus untuk jalur ekspor produk pangan Ukraina, terutama melalui jalur laut, saya sangat menghargai Presiden Putin yang tadi menyampaikan bahwa memberikan jaminan keamanan pasokan pangan dan pupuk dari Ukraina maupun Rusia, ini sebuah berita yang baik," ujar Jokowi.

Ketiga, Jokowi kembali menegaskan bahwa Indonesia tidak memiliki kepentingan apapun di tengah konflik Rusia dan Ukraina. Indonesia hanya ingin melihat perang dapat segera selesai dan rantai pasok pangan, pupuk dan energi dapat segera diperbaiki.

"Saya ajak seluruh pemimpin dunia untuk bersama kembali menghidupkan semangat multilateralisme, semangat damai dan semangat kerja sama. Karena hanya dengan spirit ini perdamaian dapat dicapai," tutup Jokowi. (red)

Berita Lainnya

Index