Bupati Meranti Tinjau Jembatan Pelabuhan Runtuh di Tanjung Gadai

Bupati Meranti Tinjau Jembatan Pelabuhan Runtuh di Tanjung Gadai
Bupati Kepulauan Meranti, Drs H Irwan MSi saat meninjau lokasi jembatan pelabuhan runtuh di Desa Tanjung Gadai

SELATPANJANG - Bupati Kepulauan Meranti, Drs H Irwan MSi dan rombongan meninjau dermaga runtuh di Dusun Kebal, Desa Tanjung Gadai, Kecamatan Tebing Tinggi Timur, sekaligus menyerahkan bantuan Badan Amil Zakat untuk biaya pengobatan korban, Senin 3 Juli 2017 kemarin.

Turut bersama Bupati, Ketua DPRD Fauzi Hasan, Camat Tebingtinggi Timur Drs Tunjiarto, Kepala Desa Tanjung Gadai Rasyid, Kepala Bappeda Mamun Murod, Kepala Dinas PU Hariadi, Kepala Dinas Perhubungan Hendra Putra, Kepala BPBD Edy Afrizal, Kepala BPMD Ikhwani, Kepala Dinas Sosial Asroruddin, Kadis Kesehatan dr Irwan Suwandi dan Kabag Humas Nasruni.

Dihadapan pemuka masyarakat, para korban dan jajaran Pemerintah Kecamatan dan Desa, Bupati menjelaskan komitmen Pemda dalam mengantisipasi terjadinya kecelakaan pelayaran, dan apa yang terjadi di Dermaga Dusun Kebal, Desa Tanjung Gadai merupakan kejadian yang diluar prediksi.

"Berdasarkan laporan dan pengalaman sebelumnya Dermaga Tanjung Gadai tidak termasuk yang rawan kecelakaan karena kapasitas penumpang yang memanfaatkannya relatif sedikit cuma pada saat kejadian terjadi lonjakan," kata Bupati Irwan.

Pemda Kepulauan Meranti, seperti dikatakan Kepala Desa Tanjung Gadai, Rasyid telah mewanti-wanti warganya untuk tidak menggunakan pelabuhan tersebut karena dinilai sudah tidak layak, dan Pemda sendiri telah membangun jembatan pelabuhan yang cukup representatif bersebelahan dengan pelabuhan kayu yang dibangun oleh warga. Namun karena belum memiliki dermaga turun naik, dan masyarakat sudah terbiasa menggunakan pelabuhan yang dibangun sejak tahun 1994 itu, enggan untuk memanfaatkan jembatan pelabuhan Pemda padahal lebih representatif karena dibangun dengan konstruksi beton.

"Apa yang terjadi adalah murni musibah, sebelumnya kami telah menghimbau kepada masyarakat bahwa pelabuhan itu sudah tak layak dipakai dan telah menyiapkan jembatan dermaga yang lebih baik," aku Kades Tanjung Gadai, Rasyid.

Meski begitu malang tak dapat ditolak, dan atas kejadian itu pihak Desa dikatakannya telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan.

Untuk mengantisipasi kejadian tak terulang lagi, Bupati meminta kepada aparatur Desa dan Kecamatan untuk segera menperbaiki dan jika dinilai sudah tidak memungkinkan segera ditutup dan sepenuhnya memfungsikan jembatan dermaga baru beton yang berada disebelahnya.

Lebih jauh dikatakan Bupati, Pemda Meranti jauh hari sudah merencanakan pembangunan dermaga yang representatif di jembatan pelabuhan beton Desa Tanjung Gadai, dimana proses lelang telah dilakukan sejak 2016 lalu, namun karena minusnya APBD dan muncul keraguan dari kontraktor pemenang tender untuk membangun, akhirnya proyek tidak jadi dikerjakan.

"Tapi di tahun 2017 ini proyek tersebut kembali dilanjutkan dan diprediksi akhir tahun 2017 dermaga ini siap untuk difungsikan," ujarnya.

Menurutnya, karena Kepulauan Meranti terdiri dari pulau pulau, pembangunan dermaga dan jembatan atau pelantar pelabuhan ditiap Kecamatan cukup diperlukan, namun lagi-lagi masalah dana jadi kendala, karena untuk membangun sebuah pelabuhan membutuhkan biaya yang tidak sedikit minimal akan menyedot anggaran 5 Miliar.

Jika di tiap Desa dibangun dermaga, kata Bupati, tentu biaya yang harus dikeluarkan sangat besar untuk itu sebagai solusi akan dibangun jalan poros sehingga akses menuju pelabuhan menjadi mudah. Selain itu jalan poros yang dibangun akan mempercepat perkembangan desa karena akan memudahkan mobilisasi orang dan barang.

Selain itu dalam rangka mempercepat pembangunan di kawasan Kecamatan Tebingtinggi Timur, Bupati berencana akan menjadikan Kecamatan ini tersendiri karena tergolong daerah terisolir dibuktikan susahnya akses antar desa dan mahalnya biaya perjalanan. Pemda sendiri akan terus melakukan terobosan untuk mempermudah akses dengan cara membangun jalan poros yang dapat menembus Desa Lukun, Sungai Tohor hingga Teluk Buntal, Tanjung Gadai dan Kepau Baru meski terbentur regulasi karena sebagian wilayah masuk kawasan hutan namun Pemda akan terus mengupayakan sehingga proyek ini dapat terlaksana.

Bupati juga meminta Pemerintah Provinsi turut memperhatikan daerah-daerah terisolir di Meranti, yang didukung melalui dana APBD Riau, karena menurut Bupati Meranti yang terdiri dari 5 pulau tidak cukup dibangun dengan dana APBD Meranti dan sangat butuh dukungan Provinsi dan Pusat.

"Membangun dengan menggunakan APBD sangat sulit apalagi satu Pulau di Kepulauan Meranti sama besarnya dengan Singapura, untuk itu Kabupaten Kepulauan Meranti sangat butuh bantuan Pusat dan Provinsi," ucap Bupati Irwan.

Pada kesempatan itu, Bupati juga menyampaikan simpati yang sedalam-dalamnya kepada korban dermaga runtuh, sekaligus memberikan santunan uang kepada korban untuk biaya pengobatan, selain bantuan uang korban juga mendapat sejumlah bantuan logistik dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Bupati juga mengingatkan kepada masyarakat untuk menjaga kondusifitas desa yang merupakan tanggungjawab bersama. "Keamanan dan ketertiban Desa merupakan tanggungjawab kita bersama, pemerintah dan warga, masyarakat jangan sampai mudah dihasut oleh orang yang tidak bertangungjawab yang hanya akan menimbulkan perpecahan, kalau kita kompak yakinlah daerah ini akan maju," pungkasnya.

Sementara itu Ketua DPRD Fauzi Hasan, mengungkapkan apresiasinya kepada Bupati atas kepeduliannya terhadap musibah yang terjadi di Desa paling ujung pulau tebingtinggi di Kabupaten Kepulauan Meranti itu.

Agar kejadian tak terulang lagi, Fauzi Hasan menghimbau kepada masyarakat untuk memanfaatkan pelabuhan Pemda yang lebih representatif dan senada dengan Bupati demi kelancaran dan keamanan pelayaran juga meminta kepada pengelola speedboat untuk lebih hati-hati membawa, menaikkan dan menurunkan penumpang di pelabuhan, jangan hanya memikirkan keuntungan semata. (rls/red)

Berita Lainnya

Index