Kisah Sang Kreator Trofi Piala Dunia, Silvio Gazzaniga

Kisah Sang Kreator Trofi Piala Dunia, Silvio Gazzaniga
Perancang trofi Piala Dunia, Silvio Gazzaniga (Foto: Istimewa)

SEJAK awal mula Piala Dunia terselenggara pada 1946, trofi diberi nama sesuai dengan sang pencipta turnamen ini. Dia lah Jules Rimet (Piala Jules Rimet).

Awalnya trofi Piala Dunia diberikan secara bergilir sesuai pemenangnya. Namun bagi negara yang telah memenangkan tiga edisi, trofi tersebut berhak menjadi miliknya secara permanen.

Setelah 25 tahun bergulir, terdapat beberapa negara yang mendapatkannya secara permanen. Kemudian trofi serupa dibuat lagi dengan nama dan bentuk yang sama.

Namun pada 1970 ketika Timnas Brasil berhasil mempermanenkannya, itulah trofi terakhir Jules Rimet. Terlebih trofi tersebut sempat hilang dua kali 20 Maret 1966 (di Inggris) dan kemudian benar-benar hilang pada 1983.

trofi Piala Dunia (Foto: Reuters)

 

Akan tetapi FIFA sudah lebih dulu menggelar lomba desain trofi baru Piala Dunia pada 1971 untuk menggantikan Jules Rimet.

Saat itu, sebanyak 53 seniman ikut serta menampilkan desain terbaiknya untuk memenuhi syarat menarik, modern, serta tetap memiliki nilai filosofis tinggi. Ditemukan satu pemenang dialah seniman legendaris asal Italia, Silvio Gazzaniga.

Ya, Gazzaniga lah yang membuat trofi dengan desain dua manusia memegangi bumi yang dipakai sampai saat ini. Selain itu, terdapat ruang untuk mengukir nama-nama negara pemenang di bagian bawah trofi.

Tak lama setelah diresmikan, trofi rancangan Gazzaniga itu menjadi simbol kebanggaan yang diangkat kapten pemenang Piala Dunia dari zaman Franz Beckenbauer (Jerman) pada 1974 hingga Philipp Lahm (Jerman) di 2014.

Baru pada 2014, trofi perlu diubah karena ruang untuk mencatat nama-nama pemenang sudah penuh. Trofi bergilir yang ada saat ini diketahui sudah mengalami perubahan pada 2014 untuk ruang yang lebih luas.

Dari desain tersebut, Gazzaniga pun mendapat julukan "Il Papa della Coppa del Mondo" alias "Sang Ayah Trofi Piala Dunia".

Piala membanggakan berukuran 14,5 inci dan dilapisi emas 18 karat itu bukan satu-satunya karya Gazzaniga untuk sepak bola. Dia juga merancang trofi untuk Piala UEFA dan Piala Super Eropa.

Gazzaniga lahir di Milan, Italia pada 23 Januari 1921. Pada 31 Oktober 2016, dia menghembuskan napas terakhir di usia 95 tahun di kota kelahirannya. (*)

Berita Lainnya

Index