Tersingkir Dramatis, Jerman Disebut Kena Karma Piala Dunia 2010

Tersingkir Dramatis, Jerman Disebut Kena Karma Piala Dunia 2010
Timnas Jerman tersingkir di Piala Dunia 2022 (Foto: REUTERS)

AL KHOR – Timnas Jerman tersingkir dramatis dari Piala Dunia 2022 lewat gol kontroversial Jepang saat mengalahkan Spanyol dalam laga terakhir Grup E. Menariknya banyak warganet yang menyebut kegagalan Der Panzer merupakan karma di Piala Dunia 2010.

Di laga terakhir Grup E Piala Dunia 2022, Jerman sejatinya menang 4-2 atas Kosta Rika, Jumat (2/12/2022) dini hari WIB. Gol dari Serge Gnabry (10’) yang sempat dibalas Yeltsin Tejeda (58’) dan gol bunuh diri Manuel Neuer (70’) dilengkapi oleh tiga gol kemenangan lainnya yang ditorehkan Kai Haverts (73’ dan 85’) serta Niclas Fullkrug (89’).

Sayangnya, hasil itu tidak membuat pasukan Hansi Flick melaju ke babak 16 besar dengan status runner up. Sebab, mereka kalah selisih gol dari Spanyol, yang sama-sama mengoleksi empat poin usai dikalahkan Jepang.

Menariknya gol kemenangan Tim Samurai Biru yang dicetak Ao Tanaka (51’) sempat menjadi kontroversial. Pasalnya, bola yang diumpan Kaoru Mitoma tampak sudah melewati garis gawang.

Pada awalnya, gol itu sempat dianulir. Namun, setelah melihat VAR, wasit memutuskan untuk mengesahkan gol tersebut karena bola belum keluar lapangan sepenuhnya.

Ironisnya, andai gol itu tak terjadi maka Jerman bisa menemani La Furia Roja ke babak berikutnya karena mereka unggul selisih gol dari Jepang. Namun pada akhirnya Leroy Sane dkk harus menerima kenyataan bahwa mereka pulang lebih awal dari turnamen empat tahunan tersebut.

Warganet lantas menganggap bahwa gol dramatis Jepang merupakan karma bagi Jerman dari kejadian di Piala Dunia 2010 lalu. Kala itu,mereka sedang unggul 2-0 atas Inggris di babak 16 besar, tetapi kemudian Matthew Upson memperkecil ketertinggalan untuk sang lawan.

Kemudian, The Three Lions bisa saja mencetak gol penyeimbang lewat Frank Lampard. Namun, gol tersebut dianulir karena dianggap belum melewati garis gawang setelah sebelumnya membentur mistar gawang, padahal dari tayangan ulang jelas terlihat bahwa bola telah masuk dan melewati garis.

Akan  tetapi, saat itu wasit tetap memutuskan bahwa bola belum melewati garis dan akhirnya Tim Panser menang 4-1. Kurangnya teknologi membuat Inggris kalah saat itu, tetapi hari ini Jerman kalah berkat tayangan VAR yang syarat akan teknologi modern.

Itulah mengapa para warganet di Twitter mengatakan bahwa juara dunia 2014 itu terkena karma dari Inggris di Piala Dunia 2010. Mereka nampak sangat senang melihat Jerman angkat koper lebih awal dengan cara dramatis.

Karma untuk gol Lampard yang melewati garis sekitar lima centimeter pada tahun 2010," tulis pengguna Twitter seperti dilansir dari Sport Bible pada Jumat (2/12/2022).

"Itu untuk gol hantu Lampard pada tahun 2010. Mungkin butuh 12 tahun untuk karma, tetapi melihat Jerman keluar dengan cara ini rasanya sangat menyenangkan,” sahut warganet yang lain.

"Karma mungkin memakan waktu cukup lama. Akhirnya ada keadilan untuk Lampard,” tambah warganet lainnya.

Mantan pemain Timnas Inggris, Joe Cole, yang main untuk negaranya melawan Jerman pada 2010 lalu pun mengungkit momen ikonik itu saat menjadi komentator di salah satu stasiun televisi. Dia mengatakan tak bersimpati pada kegagalan Jerman di Qatar, karena dirinya juga merasa dirugikan 12 tahun lalu.

"Ini merugikan Jerman, tetapi pada 2010 melawan Inggris di pertandingan terakhir saya, gol Frank Lampard jelas sudah melewati batas. Tidak ada rasa simpati dari saya,” tegas Cole. (*)

Berita Lainnya

Index