Wali Kota Blitar Santoso dan Istri Disekap Perampok, 3 Satpol PP Diikat

Wali Kota Blitar Santoso dan Istri Disekap Perampok, 3 Satpol PP Diikat
Polisi memasang garis polisi di rumah dinas Wali Kota Blitar, Senin (12/12) pagi. ©ANTARA/HO-Polres Blitar Kota

BLITAR - Kawanan perampok nekat menyatroni rumah dinas Wali Kota Blitar, Senin (12/12) subuh. Pelaku bahkan menyekap Wali Kota Santoso dan istri serta mengikat tiga petugas Satpol PP yang berjaga di sana.

Aparat kepolisian tengah menangani kasus perampokan itu. Kapolres Blitar Kota AKBP Argowiyono mengatakan, anggotanya sudah melakukan olah tempat kejadian perkara. Tim dari Polda Jatim juga membantu pengusutan kasus itu.

"Kejadian pagi kurang lebih waktu subuh, sekitar jam 3-4 pagi terjadi informasi pencurian dengan kekerasan di rumah dinas bapak Wali Kota Blitar," kata Argowiyono di Blitar.

Ia mengatakan pelaku diduga berjumlah 4 hingga 5 orang. Mereka lewat pintu samping rumah dinas Wali Kota Blitar dan melakukan pencurian dengan kekerasan.

Saat beraksi, para pelaku menyekap tiga orang anggota Satpol PP Kota Blitar yang berjaga di rumah dinas tersebut. Setelah melumpuhkan para penjaga, mereka masuk ke rumah dinas.

Pelaku kemudian bertemu dengan Wali Kota Blitar Santoso dan istri lalu menyekap keduanya di dalam rumah. Mereka mengancam dan meminta ditunjukkan lokasi penyimpanan barang berharga.

Bawa Kabur Rp400 Juta

Dalam aksinya, pelaku juga menghancurkan CCTV yang terpasang di dalam rumah dinas. Mereka membawa kabur uang serta perhiasan milik istri Wali Kota Blitar dengan total nilai sekitar Rp400 juta.

Argowiyono mengatakan, kondisi Santoso dan istri masih trauma dengan kejadian itu. Meski sedikit cedera akibat penyekapan itu, tidak ada luka serius di tubuh mereka.

Selain itu, kondisi tiga anggota Satpol PP Kota Blitar yang juga sempat disekap juga baik. Mereka juga sudah dimintai keterangan terkait dengan kejadian pencurian disertai dengan kekerasan itu.

"Kami sampaikan Bapak Wali Kota Blitar dan Ibu baik-baik saja. Tidak ada yang terluka, hanya di sekapannya itu," ujar dia seperti dilansir Antara.

Sementara itu, untuk memudahkan proses penyelidikan di rumah dinas Wali Kota Blitar dipasang garis polisi. Mereka yang tidak berkepentingan dilarang masuk ke dalam area rumah dinas.

"Kami mohon doanya mudah-mudahan dapat cepat terungkap, sehingga para pelaku bisa segera kami amankan," tutup Argowiyono. (*)

Berita Lainnya

Index