Gubernur Bali Tolak Timnas Israel U-20, Plt Menpora Masih Jalin Komunikasi

Gubernur Bali Tolak Timnas Israel U-20, Plt Menpora Masih Jalin Komunikasi
Plt Menpora, Muhadjir Effendy (Foto: PSSI)

JAKARTA – Gubernur Bali, I Wayan Koster, mengirim surat kepada Menteri Pemuda Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) yang menolak Timnas Israel U-20 untuk bermain di Pulau Dewata pada ajang Piala Dunia U-20 2023. Plt Menpora RI, Muhadjir Effendy, mengaku sudah menjalin komunikasi untuk solusi masalah tersebut.

Sebelumnya I Wayan Koster mengirimkan surat bernomor T.00.426/11470/SEKRET. Dalam surat tersebut, dia menuliskan kebijakan politik Israel terhadap Palestina tidak sesuai dengan kebijakan politik Indonesia.

Muhadjir mengaku sudah menerima surat yang dikirim oleh Gubernur Bali tersebut. Pria yang juga menjabat sebagai Menko PMK itu juga telah melakukan komunikasi langsung dengan I Wayan Koster. Di mana dia mengakui kalau surat tersebut masih belum ada jawaban final.

“Ya, saya sudah terima dan sudah kontak, komunikasi dengan pak gubernur, dan sudah diskusi. Ya kesimpulan saya ya, mudah-mudahan kesimpulan saya sama dengan pak gubernur. Surat itu masih koma, yang berarti belum titik,” kata Muhadjir kepada awak media, Selasa (21/3/2023).

Dirinya paham bahwa sejatinya Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. Namun, semua itu telah dibahas oleh kementerian dan lembaga yang terkait di mana pastinya ada pertimbangan-pertimbangan yang telah diambil.

“Pokoknya kan ini sudah merupakan kebijakan pemerintah karena itu kita akan mencoba mencari titik temu. Kita kan menjadi tuan rumah mengajukan, kita melamar dan itu harus menjadi pertimbangan bahwa kita sangat menjunjung tinggi dan harus patuh terhadap konstitusi. Itu tidak bisa ditawar,” ungkapnya.

Indonesia harus jadi tuan rumah yang baik

Lebih lanjut, Muhadjir mengingatkan bahwa Indonesia bisa menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 karena mengajukan diri. Di mana kesempatan itu tidak bisa didapatkan secara mudah. Maka dari itulah dia berharap Indonesia bisa menunjukkan bisa menjadi tuan rumah yang baik kepada para negara kontestan.

“Tetapi, ingat, kita menjadi bagian warga dunia yang sekarang mendapat kehormatan untuk menggelar sebuah event yang belum tentu kesempatan ini kita dapatkan 50 tahun mendatang. Karena itu kita akan manfaatkan sebaik-baiknya,” ujarnya.

Muhadjir menegaskan bahwa pemerintah pusat akan terus berkomunikasi dengan pemerintah daerah khususnya daerah yang menjadi venue Piala Dunia U-20 2023. Pria berusia 66 tahun itu juga mengatakan telah melakukan diskusi dengan pemerintah daerah terkait termasuk Bali.

“Pasti lah pasti, kan pemda bagian dari pemerintah pusat. Gubernur kan sebagai perpanjangan tangan dari pemerintah pusat. Saya sudah berhubungan, sudah kontak beliau, dan sudah ada diskusi,” tukas Muhadjir. (*)

Berita Lainnya

Index