Tunjuk Ajar Melayu Perlu Diajarkan Sejak Dini Agar Membumi di Jiwa-jiwa Anak Negeri

Tunjuk Ajar Melayu Perlu Diajarkan Sejak Dini Agar Membumi di Jiwa-jiwa Anak Negeri
Rektor UMRI, Saidul Amin (kiri) saat bersilaturahmi ke kediaman Plt. Gubernur Riau, Selasa (14/11/2023).

PEKANBARU - Tunjuk Ajar Melayu adalah ungkapan-ungkapan yang bersifat khas, mengandung nasihat, amanah, petuah, nilai-nilai tunjuk ajar dan keteladanan, yang mengajak manusia ke jalan kehidupan yang lebih baik dan mendapatkan keridhaan dari Allah Subhana Wa Taala.

Tunjuk Ajar Melayu ini didasarkan pada tradisi, budaya, dan kehidupan orang-orang Melayu yang sangat erat kaitannya dengan tradisi Islam. Bisa dikatakan apa yang terkandung dalam Tunjuk Ajar Melayu sebagian besar adalah nilai-nilai Islam yang sesuai dengan budaya dan tradisi orang Melayu.

Maka dari itu, menurut Rektor Universitas Muhammadiyah Riau Saidul Amin, Tunjuk Ajar Melayu seharusnya sudah dipelajari dari sejak Sekolah Dasar (SD) sehingga Melayu itu membumi di setiap jiwa-jiwa anak-anak di Bumi Melayu Lancang Kuning.

"Dulu kita sudah pernah minta Tunjuk Ajar Melayu ini agar dipelajari mulai dari SD," kata Saidul Amin di Pekanbaru, Selasa (14/11/2023).

"Namun sampai sekarang mulai dari TK sampai perguruan tinggi kita tidak pernah belajar Tunjuk Ajar Melayu," tambahnya.

Berdasarkan pengalamannya saat kuliah dulu di Sumatera Barat itu ada mata kuliah Filsafat Adat Minang Kabau, sedangkan di Riau belum ada diterapkan mata kuliah Tunjuk Ajar melayu.

Sama halnya tentang seni pertunjukan reog Ponorogo yang merupakan salah satu tradisi masyarakat Ponorogo yang masih hidup dan bertujuan mempererat tali silaturahmi masyarakat Ponorogo.

Orang Ponorogo bangga dengan Reognya dikarenakan pembelajarannya sudah dilakukan sejak sekolah dasar. Jadi ada mata pelajaran dan praktek yang menjadi tradisi mereka.

Oleh karena itu, atas pengalaman tersebut Saidul Amin berharap di Riau juga melakukan hal yang sama agar Tunjuk Ajar Melayu tertanam dalam jiwa-jiwa generasi muda dimasa yang akan datang.

Supaya kehidupan masyarakat Melayu yang agamis dengan cara penguatan karakter masyarakat yang agamis, kerukunan hidup serta toleransi beragama, juga mengembangkan adat dan nilai-nilai budaya Melayu sesuai konsepsi pembangunan Riau bisa terwujud.

"Rohnya disini, sehingga dengan Tunjuk Ajar Melayu tersebut dapat membumi Melayu di setiap jiwa anak-anak negeri kita ini," pungkasnya. (mcr)

Berita Lainnya

Index