Bupati Meranti dan Investor Teken MoU Program Kemitraan Bapak Angkat

Bupati Meranti dan Investor Teken MoU Program Kemitraan Bapak Angkat
Foto bersama dengan para investor

TEBINGTINGGI BARAT - Bupati Kepulauan Meranti Drs. Irwan M.Si, melakukan penandatanganan MoU Program Kemitraan Pola Bapak Angkat dalam Pengembangan Lahan Pertanian di Desa Tanjung Pranap, Kecamatan Tebingtinggi Barat antara Kelompok Tani Kenunduk Putih dengan Sugiharto Tanuwidjaya.

Penandatanganan MoU langsung dilakukan oleh Bupati Kepulauan Meranti Drs. Irwan M.Si dan Sugiharto Tanuwidjaya serta Kepala Desa Tanjung Pranap Aswandi.

Penandatanganan kerjasama pengembangan lahan pertanian itu juga turut disaksikan oleh Camat Tebingtinggi Barat Drs. Idris Sudin, Kabag Humas dan Protokol Helfandi, Kabid Perindustrian Disperindag Rudi, Kapolsek Tebingtinggi Barat, Ipda Bonardo Purba serta rombongan investor dari Taiwan.

Dalam sambutannya, Bupati menyambut baik rencana Sugiharto Tanuwidjaya, sebagai bapak angkat dalam pengembangan lahan pertanian di Desa Tanjung Pranap. Diharapkan dengan terlaksananya program itu dapat memberdayakan lahan lahan tidur yang ada untuk meningkatkan taraf ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Sekedar informasi, program bapak angkat yang akan dilaksanakan ini akan memggunakan lahan seluas 200 hektar, yang berlokasi di Desa Tanjung Pranap. Nantinya dilahan itu akan ditanami batang Jarak, biji bijian, sayur mayur, cabe, jagung dan lainnya yang dapat diserap oleh pasar dalam dan luar negeri.

Demi suksesnya program yang didukung penuh oleh Pemkab Kepulauan Meranti, dalam hal ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Bupati Meranti mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif dengan turut memanfaatkan lahan tidur menjadi lahan perkebunan yang produktif.

"Para investor luar negeri saja bersemangat dalam mengembangkan lahan perkebunan di Desa Tanjung Pranap, hendaknya semangat yang sama juga ada pada masyarakat," harap Bupati.

"Semoga program ini dapat mendorong gairah masyarakat untuk memanfaatkan dan mengelola lahan tidur di Desa Tanjung Pranap bersama bapak angkat," tambahnya.

Bupati juga berpesan, nantinya hasil perkebunan selain untuk kepentingan ekspor juga ada pembagian untuk masyarakat.



Diakui Bupati, Pemkab Kepulauan Meranti sangat serius mendukung program pengembangan pertanian di Desa Tanjung Pranap, karena menurutnya ini merupakan kegiatan produktif yang diyakini dapat mendorong taraf ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, dengan begitu angka kemiskinan yang cukup tinggi di Meranti berada diangka 29.8 persen dapat segera ditekan.

Lebih jauh dikatakan Bupati, dalam mengangkat taraf ekonomi masyarakat perlu terobosan, dan pemanfaatan lahan tidur menjadi lahan perkebunan produktif, ini diyakini merupakan salah satu cara yang efektif.

Kedepan dalam rangka mendukung pengembangan potensi perkebunan di Kecamatan Tebingtinggi Barat, Pemkab Kepulauan Meranti akan berupaya membangun jalan akses yang dapat menghubungkan Selatpanjang - Buton.

Seperti diketahui, Pemkab Kepulauan Meranti didukung Pemprov Riau telah berupaya membangun jalan di kawasan Kampung Balak, namun karena kondisi alam yang tidak memungkinkan, proyek jalan tersebut sulit dituntaskan. Kedepan Pemkab akan mengupayakan lokasi baru sebagai alternatif, sehingga jalan tersebut dapat terhubung.

"Jika hal itu terwujud maka Desa Tanjung Pranap akan menjadi desa yang maju," ucapnya.

Dihadapan para investor dari Taiwan yang juga hadir, Bupati mengajak untuk turut memanfaatkan lahan lahan tidur yang banyak di Meranti untuk dijadikan perkebunan produktif. Seperti yang akan dilakukan di Kecamatan Pulau Merbau, dimana investor dari Taiwan akan membuka tambak udang dilahan seluas 1000 hektar.

"Saya harap investor Taiwan lainnya juga dapat memberdayakan lahan tidur yang ada di Kepulauan Meranti dalam upaya meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat setempat," ungkapnya.

Sementara itu, Bapak angkat kemitraan Sugiharto Tanuwidjaya, mengucapkan terima kasih atas dukungan masyarakat Tanjung Pranap dalam pengembangan sektor pertanian setempat semoga dapat mendorong meningkatnya kesejahteraan masyarakat.

Kepada tokoh masyarakat, Sugiharto mengaku terkesan dengan potensi kebun cabe dan jagung yang dikembangkan oleh Kades Tanjung Pranap, yang dapat tumbuh dengan subur. Hal itu mendorong para peneliti Sugiharto untuk melakukan riset yang hasilnya menyatakan lahan tidur di Desa Tanjung Pranap sangat layak dijadikan lahan perkebunan.



Sugiharto juga berharap jaminan keamanan dan kemudahan investasi kepada Pemkab Kepulauan Meranti sehingga tahap demi tahap pekerjaan yang telah disusun dapat berjalan dengan lancar sehingga kerjasama ini dapat terus ditingkatkan demi membantu masyarakat khususnya Desa Tanjung Pranap.

Sugiharto akan melakukan penanaman kacang, kedelai, biji bijian serta sayuran, dan tanaman yang telah sukses dipasaran, yakni biji jarak yang akan disebarluaskan di seluruh wilayah Kabupaten Kepulauan Meranti.

Untuk tahap awal akan dilakukan uji coba lahan masyarakat seluas 200 hektar, jika dalam tempo 6 bulan kedepan hasil perkebunan bisa tumbuh dengan subur, maka akan dilanjutkan dengan perjanjian atau MoU berikutnya.

Menyangkut konsep pertanian yang akan dikembangkannya, adalah konsep pertanian modern berstandar internasional, sehingga hasilnya dapat di ekspor untuk mencukupi kebutuhan lokal dan negara maju di asia.

Hal senada juga disampaikan Kepala Desa Tanjung Pranap, Aswandi, atas nama masyarakat mengucapkan terima kasih kepada bapak angkat Sugiharto yang masih melirik Desa Tanjung Pranap.

"Terima kasih kami ucapkan karena Tanjung Pranap sebuah desa terisolir masih dilirik oleh para investor, mudah mudahan kedepan Desa Tanjung Pranap yang terkenal dengan penghasil Kayu Balak, dapat kembali jaya seperti dahulu. Yang kali ini akan dijadikan pusat perkebunan dan tanaman hortikultura," ujarnya.

Kepala Desa Tanjung Pranap juga menginformasikan, kalau wilayahnya juga mendapat bantuan dari Badan Restorasi Gambut (BRG) seluas 10 hektar yang akan ditanami tanaman jagung.

Selain itu, Desa paling ujung di Kecamatan Tebingtinggi Barat ini akan didatangi rombongan mahasiswa dari Institut Pertanian Bogor (IPB) yang akan mempraktekan tanaman Tumpang Sari.

Dengan dukungan berbagai pihak itu, Kepala Desa Tanjung Pranap, Aswandi meyakini desanya akan menjadi mutiara hitam di Kabupaten Kepulauan Meranti. (adv)

Berita Lainnya

Index