Muzamil: LAM Mengutamakan Musyawarah dan Mufakat

Muzamil: LAM Mengutamakan Musyawarah dan Mufakat
Diskusi Publik dengan tema Arah Kebijakan Pendidikan di Kabupaten Kepulauan Meranti Menuju Masyarakat Madani Dalam Bingkai NKRI di Selatpanjang
MERANTI - Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) adalah payung dan rumah besar bagi seluruh elemen masyarakat yang berada di Provinsi Riau, dalam berbagai hal dan permasalahan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan beragama.
 
Hal itu dikatakan Ketua Dewan Pimpinan Harian (DPH) Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kabupaten Kepulauan Meranti, Muzamil, saat menjadi narasumber Diskusi Publik 'Arah Kebijakan Pendidikan di Kabupaten Kepulauan Meranti Menuju Masyarakat Madani Dalam Bingkai NKRI', di Kopitiam Resto, Selatpanjang, Rabu 29 Agustus 2018.
 
Dihadapan para peserta diskusi, Muzamil menyampaikan konsep peran LAM dalam mewujudkan masyarakat madani di Riau dan khususnya di Kabupaten Kepulauan Meranti.
 
Point penting yang disampaikan Muzamil, bahwa Masyarakat Madani adalah konsep yang bersumber dari contoh dan diberikan Rasulullah SAW dalam mengembangkan Kota Madinah Al-Munawarah.
 
"Dimana masyarakatnya menjunjung tinggi norma, nilai-nilai dan hukum yang ditopang oleh penguasaan teknologi yang berperadaban, yang didasarkan oleh iman dan ilmu. Masyarakat Madani adalah suatu kondisi tujuan dan cita-cita hampir seluruh masyarakat," ungkapnya.
 
Menurut DR Ashin Sako Muhammad, MA, lanjut Muzamil, Masyarakat Madani memilki ciri-ciri antara lain, Pertama, Iman yang merupakan landasaan ideal dan spiritual dari sebuah masyarakat. Kedua, sadar hak dan kewajiban. Ketiga, kesadaran hukum. Keempat, Spiritualitas. Kelima, kepedulian sosial melalui Zakat, dan Keenam, Rujukan Agama.
 
"Hal tersebut sejalan dengan keberadaan LAM yang berazaskan pada Adat, Adat bersandingkan Syarak dan Syarak bersandingkan Kitabullah," ujarnya.
 
Untuk menjadi seseorang dikatakan Beradat Melayu, kata Muzamil, maka harus wajib beragama dan taat dengan Ajaran Islam. Keberadaan LAM adalah payung dan rumah besar bagi seluruh elemen masyarakat yang berada di Riau, dalam berbagai hal dan permasalahan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan beragama.
 
"Dalam menghadapi hal tersebut, LAM akan selalu mengutamakan musyawarah dan mufakat sesuai dengan Syariat Islam. Intinya peran LAM adalah senafas dan seiring dengan Syariat Islam," tutup Muzamil.
 
Diskusi publik yang prakarsai oleh Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Cabang Kepulauan Meranti itu, dihadiri Wakil Bupati Said Hasyim, Ketua DPRD Fauzi Hasan, para Akademisi, pejabat Kantor Kemenag, Ormas GP Ansor, Pondok Pesantren dan unsur lainnya. (rls/red)

Berita Lainnya

Index