PHW Kembangkan Wisata Kampung Bandar Senapelan

PHW Kembangkan Wisata Kampung Bandar Senapelan
Salah satu objek wisata di Pekanbaru
PEKANBARU - Pekanbaru Heritage Walk (PHW), komunitas penggerak wisata dengan berjalan kaki selama kurang lebih tiga jam untuk menjelaskan kepada wisatawan tentang sejarah di daerah Kampung Melayu Kota Pekanbaru.
 
Salah seorang anggota PHW, Yulimas Wati Nasution menyebutkan bahwa kegiatan PHW mengajak wisatawan mengunjungi Rumah Singgah Tuan Kadi, Rumah Tenun, Kampung Tua, dan Ke Makam Tua Mesjid Raya. "Nanti akan diajak mengitari wisata Kampung Melayu," Kata Yulimas, Minggu 13 Januari 2019.
 
Sejak berdirinya PHW pada bulan April tahun 2017 lalu, Komunitas PHW ini telah mencatat lebih kurang 500 orang pengunjung yang ia perkenalkan tentang sejarah Kota Pekanbaru.
 
Yulimas menuturkan untuk saat ini anggota PHW masih berjumlah lima orang dan kegiatannya masi terpusat di Kampung Bandar Senapelan. Sedangkan untuk pengelola masing-masing objek wisata itu sendiri telah ada dari warga setempat.
 
"PHW hanya memperkenalkan yang mengelola tempat masyarakat sekitar," tambahnya.
 
Sebagai media promosi, Yulimas bersama rekannya memanfaatkan akun media sosial yang ada seperti Instagram, Facebook, selain itu juga mempromosikan secara langsung kepada masyarakat sekitar.
 
Untuk meningkatkan pengunjung, Yulimas menuturkan bahwa PHW telah bekerjasama dengan komunitas-komunitas yang ada di Riau seperti Genpi Riau, dan Himpunan Pariwisata Indonesia Riau.
 
"Pernah juga kerjasama dengan blogger yang ada di Riau," tuturnya.
 
Yulimas akui PHW mendapatkan dukungan penuh dari lurah setempat terkait pelestarian wisata tersebut. Ia berharap kedepannya semakin banyak wisatawan yang berkunjung sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Ia juga mengajak masyarakat untuk selalu menjaga lingkungan khususnya Kampung Bandar Senapelan.
 
"Aset Riau harus kita lestarikan," ucap Yulimas.
 
Ia juga berharap kepada pemerintah untuk memperbaiki fasilitas yang ada di sekitar Kampung Bandar, terutama jalan.
 
Di lain pihak, salah seorang wisatawan asal Jambi, Kiki bercerita bahwa dirinya baru pertama kali datang ke Riau. Ia bersyukur bisa mengetahui sejarah Riau melalui komunitas PHW yang mengajaknya berkeliling ke daerah Kampung bersejarah itu.
 
Namun hal yang disayangkan menurut Kiki ialah kurangnya penataan terhadap objek wisata yang ada, sehingga tidak terlihat menarik dan kurang terawat.
 
"Kurang ditata saja. Coba diperbaiki pasti lebih menarik lagi," katanya.
 
Ia mengaku merasa senang bisa melihat langsung benda maupun bangunan bersejarah yang ada di Riau karena keunikannya tersebut menjadi daya tarik tersendiri. Kiki juga berharap kedepannya objek wisata ini lebih dikembangkan lagi sehingga wisatawan dari luar daerah semakin berminat untuk berwisata ke Riau.
 
"Kedepannya semoga lebih baik lagi wisata sejarah ini," tutupnya. (mcr)

Berita Lainnya

Index