Soal Penahanan Agus Dkk. Puluhan Warga Sungai Nyamuk, Datangi Kantor BPKAD Rohil

Soal Penahanan Agus Dkk. Puluhan Warga Sungai Nyamuk, Datangi Kantor BPKAD Rohil
Warga Sungai Nyamuk yang mendatangi Kantor Bupati Rohil lama si Jalan Merdeka, Kota Bagansiapiapi. F Amran
ROHIL - Puluhan warga masyarakat Sungai Nyamuk, Rohil, Selasa, 16 April 2019, mendatangi Kantor Bupati Rohil yang lama, yang kini menjadi Kantor Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Rohil, di Jalan Merdeka, Kota Bagansiapiapi.  Puluhan warga tersebut datang mengunakan sepeda motor, ada juga membawa anak-anak. Maksud kedatangan puluhan warga Sungai Nyamuk itu, menemui Bupati Rohil H Suyatno. Disebabkan kantor sudah beralih fungsi sebagai Kantor BPKAD Rohil, puluhan warga tersebut mendatangi Kantor Bupati Rohil di Kawasan Pusat Pemerintahan Pemkab Rohil di Batu Enam. 
 
Jusmidar, warga sungai Nyamuk, mengatakan kedatangan mereka ingin menyampaikan perihal penahanan anaknya, Darwis, bersama beberapa rekannya, diantaranya We, Agus, dan lain-lain, yang sampai saat ini di tahan di Polisi Perairan (Polair) di Jalan Pelabuhan Baru.
 
"Mereka d tahan, masuk hari ini sudah empat hari. Mereka ditahan disebabkan dituduh mengambil (mencuri) kerang," kata Jusmidar, ibu dari Darwis, kepada jurnalmadani.com, di depan Kantor BPKAD Pemkab Rohil. 
 
Menurut cerita beberapa warga yang ditemui, Darwis, We, Agus dkk, empat hari lalu, Sabtu, 13 April 2019, mengambil kerang dari tambak kerang orang lain. Kerang yang diambil adalah kerang dari tambak milik Dedi. Akan tetapi Syafri, pemilik tambak kerang yang berada bersebelahan dengan tambak kerang milik Dedi, merasa kerang yang diambil tersebut dari tambak kerang miliknya. 
 
"Kerang yang diambil mereka juga tidak banyak. Tak sampai setengah goni do. Tapi Syafei dan Dedi melaporkan pengambilan kerang itu ke Polair. Sampai sekarang di tahan, dan kami para keluarga memohon kepada polisi agar mereka dapat di lepaskan," ucap Jusmidar. 
 
Dari penjelasan Jusmidar, Dedi sudah mencabut laporan, dan Syafei belum mencabut laporan sama sekali. "Sebab itu, kami ingin berjumpa dengan Syafei, dan mohon agar laporannya dicabut," terang Jusmidar. 
 
Sekretaris Komisi D Bidang Pendidikan dan Kesra DPRD Rohil Hj Suryati, yang kebetulan barada di halaman Kantor BPKAD Rohil, dan menemui warga, menyampaikan harapan agar persoalan tersebut dapat diselesaikan secara kekeluargaan. 
 
"Pihak penegak hukum diharapkan jeli melihat permasalahan ini. Mudah-mudahan ada putusan terbaik bagi pihak-pihak terkait," ucap Suryati, caleg dari Partai Amanat Nasional (PAN). (Amran) 
 

Berita Lainnya

Index