Jokowi: Kita Tak Boleh Alergi Kritik, Bagaimana Pun Rasanya

Jokowi: Kita Tak Boleh Alergi Kritik, Bagaimana Pun Rasanya
Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan sejumlah tokoh politik saat tiba di sidang Tahunan MPR. Foto Kumparan
JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengapresiasi pencapaian berbagai lembaga negara di era kepemimpinannya. Hal ini disebutnya menjadi modal Indonesia untuk semakin maju ke depannya.
 
Tapi, dia meminta apa yang sudah tercapai saat ini tak membuat lembaga yang ada cepat berpuas diri. Sebagai bangsa yang besar, Jokowi juga meminta Indonesia tak anti terhadap kritik yang masuk dari pihak mana pun.
 
"Kita perlu saling mengingatkan dan saling membantu. Kita tidak boleh alergi terhadap kritik. Bagaimana pun kerasnya kritik itu, harus diterima sebagai wujud kepedulian, agar kita bekerja lebih keras lagi memenuhi harapan rakyat," kata dia dalam pidato kenegaraan di depan sidang tahunan MPR RI 2019 di Gedung MPR/DPR Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2019) dilansir Kumparan.
 
Kata Jokowi, dalam negara demokrasi, perbedaan antar-individu, perbedaan antar-kelompok, atau bahkan antar-lembaga negara adalah sebuah keniscayaan. Akan tetapi, perbedaan bukanlah alasan bagi masyarakat untuk saling membenci. saling menghancurkan, atau bahkan saling meniadakan.
 
Ia menambahkan, jika perbedaan itu dikelola dalam satu visi besar yang sama, maka akan menjadi kekuatan yang dinamis. Kekuatan ini bisa digunakan untuk mencapai Indonesia Maju.
 
"Saya mengajak semua lembaga-lembaga negara untuk membangun sinergi yang kuat guna menyelesaikan tugas sejarah kita," lanjutnya.
 
Dengan kekuatan itu pula, lanjut Jokowi, bisa mendukung lompatan-lompatan kemajuan untuk mengentaskan kemiskinan, menekan ketimpangan, dan membuka lapangan kerja sebanyak-banyaknya. Indonesia juga harus bisa bergandengan tangan menghadapi ancaman intoleransi, radikalisme, dan terorisme.
 
"Juga serta melahirkan lebih banyak lagi sumber daya manusia-sumber daya manusia unggul yang membawa kemajuan bangsa," ucap dia. (red)

Berita Lainnya

Index